PNEUMA XV: Retrace

433 44 31
                                    

"Masih mau mengelak huh?? Kau pikir aku tidak melihatnya."

Plak..

"Sungguh, aku tidak men--"

Plak..

Prang..

"Sekali lagi kau mendekati Jaebum, kau akan terima akibatnya."

'JINYOUNG?!' teriak Hugo.

.
.
.

A Marjin Fanfiction
By Ree '456'
.
Boyslove
.

Mark Tuan
.
Park Jinyoung
.

Maafkan Typo

.

FYI

'Italic' = Arwah yg bicara

Italic = inner voice

Bold italic = bukan arwah ataupun manusia

Nama atau kata ganti orang = arwah (tapi di dalam percakapan tidak akan di italic)

.

Title: Mengusut Kembali

.

Brak...

Jinyoung meringis kesakitan saat seseorang mendorongnya hingga menyebabkan dia jatuh terduduk di lantai. Kedua tangannya menumpu tubuhnya agar tidak sepenuhnya jatuh tertidur. Dapat dia rasakan hembusan napas yang hangat menerpa wajahnya. Dia yakin, saat ini orang yang menariknya hingga menyebabkan dia terjatuh, tepat berada di depannya. Bahkan jaraknya sudah dipastikan sangat dekat dan intim.

Jinyoung manarik napas dalam, pipinya ditepuk pelan oleh orang itu. Matanya masih terpejam, namun Jinyoung tahu seseorang itu tengah melepas kacamatanya. Kepalanya terasa pusing karena ditarik mendadak oleh orang itu, apalagi saat tengah melakukan vision.

"Hei..." beberapa kali orang itu menepuk pipi Jinyoung.

Jinyoung sangat mengenal suara ini.

'Jie, kau tidak apa-apa?' tanya Hugo sedikit panik.

Perlahan, Jinyoung membuka matanya. Yang pertama dilihatnya adalah tatapan khawatir dari namja tampan yang sangat dikenalnya.

"Gwenchana?"

Jinyoung mengangguk, "hanya sedikit pusing. Kenapa Mark hyung ada di sini?" tanyanya bingung, pasalnya tidak ada yang tahu Jinyoung mulai sekolah hari ini kecuali eomma dan appanya. Tentu saja, Jinyoung meminta untuk tidak memberitahu yang lain.

"Ke ruang kesehatan," bukannya menjawab Mark malah menyuruhnya ke ruang kesehatan.

"Tidak usah hyung, aku baik-baik saja," Jinyoung mengambil kacamatanya dari tangan Mark, lalu memakainya kembali.

Mark menyentuh kening Jinyoung, "wajahmu merah."

"Ish... ini itu karena hyung terlalu dekat," Jinyoung mendorong pelan wajah Mark ke samping, sedangkan dirinya menunduk malu.

Mark tersenyum tipis, posisinya masih menoleh ke samping, berjongkok di depan Jinyoung. 

Diam-diam, Jinyoung juga tersenyum. Tidak menyadari kehadiran Hugo yang saat ini tengah kesal melihat kedua namja yang sangat bertolak belakang itu.

PNEUMA (ARWAH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang