PNEUMA XI: Meet Hugo

274 37 10
                                    

"Tadi di kamar Jaebum hyung ada tikus, jadi aku minta Bambam menangkapnya dan aku yang akan membereskan kekacauannya," jelas Jinyoung.

"Kalian menyembunyikan sesuatu," ujar Mark.

Jinyoung terdiam begitu pun Bambam.

"Kau percaya hal gaib?" tanya Mark tiba-tiba yang membuat keduanya semakin terdiam dan saling pandang.

"Aku tidak percaya, tapi__" Mark menjeda kalimatnya.

.
.
.

A Marjin Fanfiction
By Ree '456'
.
Boyslove
.

Mark Tuan
.
Park Jinyoung
.

Maafkan Typo

.

FYI

'Italic' = Arwah yg bicara

Italic = inner voice

Bold italic = bukan arwah ataupun manusia

Nama = arwah (tapi di dalam percakapan tidak akan di italic)

.

"Kau tidak perlu memaksakan dirimu untuk percaya, hyung. Setiap orang berhak untuk berpendapat. Lagipula siapa yang akan percaya akan hal itu," Jinyoung memotong perkataan Mark.

Bambam mendengus, "tidak akan ada yang percaya, mereka hanya akan menganggap mu aneh karena hal itu," tambahnya.

Mark merasa dirinya tengah dihakimi oleh kedua namja manis di depannya, terutama Bambam yang seakan menantang dirinya. Sebaliknya, Jinyoung malah tersenyum hangat padanya. Lagi-lagi, Mark dibuat jatuh cinta dan semakin ingin mengenal Jinyoung.

"Sudah, hyung, aku harus membereskan kamar Jaebum hyung, kau bisa lanjutkan mengobrol dengan Bambam," setelah mengatakan itu Jinyoung pergi ke kamar Jaebum.

Mark duduk di sofa dan menyalakan televisi. Bambam yang merasa diacuhkan hanya mendengus, lalu beralih pergi ke dapur.

.

Luhan menyiapkan makanan yang sudah dimasak oleh Jinyoung. Saat dia pulang bersama Sehun beberapa saat yang lalu, Jinyoung sedang memasak untuk makan malam. Hanya sendiri, sedangkan Bambam ikut membantu Jaebum, Mark dan juga Jackson yang sibuk meyiapkan persiapan acara sekolah mereka.

"Sudah selesai?" tanya Sehun yang baru selesai mandi.

Luhan yang tengah menyusun piring di meja hanya mengangguk.

"Aku ingin teh panas," pinta Sehun.

"Sebentar, hyung, kau duduk dulu. Aku akan siapkan buah untukmu," kebiasaan Sehun yang akan selalu makan buah terlebih dahulu.

Luhan kembali ke dapur dan menyiapkan buah yang sudah dipotong-potongnya. Lalu, menyeduh teh panas keinginan Sehun.

"Eomma?!" Bambam tiba-tiba muncul, "annyeong appa," sapanya saat melihat Sehun di meja makan.

"Ada apa?" Luhan kembali ke meja makan dan menaruh sepiring buah serta teh panas untuk Sehun.

"Mmmm..." Bambam melirik Sehun ragu.

"Kenapa? Apa Jaebum mengganggumu?" tanya Sehun tiba-tiba, membuat Luhan yang di sampingnya mengusap pundaknya.

Bambam menggeleng sembari nyengir, "ini__"

PNEUMA (ARWAH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang