PNEUMA XIV: Connected

320 43 37
                                    

"Aku menyuruhmu melukai Jaebum bukan uncle Im. Aku akan memberimu kesempatan atau kau akan menyesal.'

Setelah mengatakan itu, Seulgi langsung pergi.

Huuu... ledek Hugo.

"Apa salah Jaebum hyung?" tanya Jinyoung, merubah posisi duduknya semula berjongkok menjadi bersila.

'Jaebum menolak Seulgi.'

"Hanya karena itu?" tanya Jinyoung tidak percaya.

.
.
.

A Marjin Fanfiction
By Ree '456'
.
Boyslove
.

Mark Tuan
.
Park Jinyoung
.

Maafkan Typo

.

FYI

'Italic' = Arwah yg bicara

Italic = inner voice

Bold italic = bukan arwah ataupun manusia

Nama atau kata ganti orang = arwah (tapi di dalam percakapan tidak akan di italic)

.

Title: Terhubung

.

Sama seperti pagi sebelumnya, udara pagi ini terasa sangat dingin. Bahkan Jinyoung yang tidur berselimutkan jaket tebal pun tetap merasakan hawa dingin menyapa tubuhnya. Dalam tidurnya, Jinyoung bergidik kedinginan, namun yang bisa dilakukan hanya memeluk tubuhnya. Ingin meringkuk tapi posisinya tidak memungkinkan. Badannya pun terasa pegal, namun rasa kantuk terlalu menguasainya, sehingga membiarkan saja apa yang dirasakan tubuhnya saat ini.

Suga hanya menggelengkan kepalanya. Tidak pernah menyangka kalau namja manis yang tampak pendiam itu sangat bertolak belakang dengan penampilannya, bahkan kacamata yg selalu bertengger itu hanya sebagai alibi dari sikapnya. Senyumnya mengembang melihat wajah damai Jinyoung yang tidur. Sungguh terlihat seperti malaikat jika seperti itu.

'Jinyoung hyung masih tidur?'

Suga yang semula bersandar, menegakkan tubunya, 'Jangan mengganggunya!" peringatnya pada Hugo yang melayang di samping Jinyoung tidur. Suga menjuntaikan salah satu kakinya, sedangkan yang lain ditekuk sebagai penopang tangannya.

Hugo tidak mengindahkan peringatan Suga, malah saat ini dia asyik meniup-niup telinga Jinyoung. Menyebabkan tidur si manis terusik karena merasa kegelian.

Eung...

'Jangan mengganggunya, kau bisa membuatnya terjatuh!'

'Tapi ini sudah hampir jam tujuh, sebentar lagi di sini ramai,' jawab Hugo ketus.

Suga mengangguk menyetujui, tapi tetap saja berbahaya bagi Jinyoung.

'dan aku harus menyampaikan pesan padanya.'

"Aish... aku masih ngantuk~" tangannya mencoba mendorong Hugo, namun karena Hugo menyingkir secara mendadak, hingga mengakibatkan tubuh Jinyoung terdorong ke samping dan jatuh ke bawah.

Dengan secepat kilat, Suga menghilang dan muncul tepat di bawah Jinyoung yang akan jatuh ke tanah.

Bugh...

PNEUMA (ARWAH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang