PNEUMA V

325 47 15
                                    

"Dia langsung pergi setelah aku dan Jackson hyung datang."

"Dia menyukai Jinyoung."

"Siapa/siapa?" tanya Bambam dan Jinyoung bersamaan, meski suara Jinyoung tidak terdengar tapi dia juga penasaran. Pertanyaan itu refleks terlontar dari mulutnya.

'Tidak baik menguping pembicaraan orang.'

.
.
.

A Marjin Fanfiction

By Ree '456'
.
Boyslove
.
Mark Tuan
.

Park Jinyoung

.

Maafkan Typo

.

.

.

FYI

'Italic' = Arwah yg bicara

Italic = inner voice

Bold  italic= bukan arwah ataupun manusia

.

Jinyoung tersentak, kok merinding ya? pikirnya.

'Langka sekali, kau belum mati ya?'

Jinyoung merendahkan alisnya, matanya memandang malas.

'Memangnya kenapa kalau aku belum mati?'

Bukannya menjawab, arwah itu malah menarik tangan Jinyoung dan membawanya pergi.

'Yaa!! Berhenti menarikku,' Jinyoung mencoba melepaskan cengkraman arwah itu, tapi tenaga arwah yang menariknya lebih besar. Padahalkan Jinyoung penasaran siapa orang yang menyukainya.

Apa itu Mark hyung? tanyanya dalam benaknya, tidak... tidak... Jinyoung menggeleng beberapa kali, bagaimana mungkin dia bisa berpikiran begitu.

Bugh...

Jinyoung membentur punggung arwah yang menariknya, namja ini benar-benar mengesalkan, pikir Jinyoung.

'Hati-hati kalau ja—' Jinyoung menghentikan ucapannya kala melihat arwah anak kecil yang seolah terbelenggu oleh sesuatu dan menahannya di dinding putih bangsal itu. Di sekelilingnya banyak arwah yang memandang iba namun ada juga yang hanya memandang penasaran dengan apa yang dialami oleh anak itu.

Jinyoung masih tidak percaya dengan apa yang ada di depannya. Jelas-jelas arwah anak itu dirantai. Jinyoung memandang sekeliling nya. Apa hanya aku yang bisa melihatnya?

'Siapa anak itu?' tanya Jinyoung penasaran sekaligus khawatir.

'Dia salah satu pasien di sini—'

'Itu artinya dia masih hidup?' belum selesai namja itu menyelesaikan omongannya, Jinyoung sudah berucap duluan, 'tapi aku tidak menemukan energi kehidupan lagi di sana,' Jinyoung mengarahkan pandangannya ke anak itu, menelisik, mencoba mencari sesuatu.

Namja itu mengangguk, 'Seharusnya dia sudah tiada.'

Ah... Jinyoung mengerti sekarang, Ada yang bermain-main dengan nyawa, pikirnya.

PNEUMA (ARWAH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang