Jeongin tengah bersiap untuk pergi ke minimarket, tentu nya sudah izin kepada sang kepala keluarga.
Jarak minimarket lumayan jauh dengan jarak rumah nya, tetapi itu tak mematahkan semangat si manis untuk berjalan kaki.
Merasa sudah siap, dirinya langsung pergi keluar rumah dan berjalan menuju minimarket.
Beruntung kedua anak nya di titipkan pada Felix yang katanya bosan karena tak ada kerjaan.
Cuaca cerah menemani Jeongin yang asik bersiul di pinggir jalan, begitupula dengan wajah berseri nya.
"Aku beli apa aja ya nanti? Baby mau apa eum?" gumam Jeongin seraya mengelus perut buncit nya
Tanpa menyadari ada mobil yang melaju kencang dengan sengaja mengarah kepada nya.
"Ini pembalasan ku, enak saja bisa bahagia setelah menjauhkan aku dengan Vano."
Brak!!
Bunyi hantaman kuat dari tubuh Jeongin yang terdorong kencang oleh besi mobil serta terpental jauh mengguling di jalanan.
Tentu saja sang pengendara audi tersebut langsung menjalankan kendaraan nya dengan tergesa menjauhi tempat tersebut.
Darah mengucur di sekujur Jeongin, warga setempat langsung membopong tubuh mungil nya untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Peluh membanjiri sekitar wajah maupun tubuh milik Hyunjin, ia berlari menuju ruangan Jeongin yang sedang melakukan penanganan.Tungkai nya terhenti menatap beberapa anggota keluarga serta teman Jeongin maupun Hyunjin di depan pintu unit gawat darurat.
"Mama.." lirih nya mendekati sang mama yang sedang menangis
"Vano.." mama Hyunjin langsung mengusap air mata nya yang meleleh di pipi nya
"Kenapa bisa ma, Rakshan kenapa?"
"Tadi Felix di hubungin sama pihak rumah sakit, kata nya Rakshan tertabrak mobil yang sayangnya langsung melarikan diri." jelas sang mama dengan suara yang bergetar
Runtuh sudah pertahanan Hyunjin, dirinya menangis keras di pelukan sang mama yang mengelus punggung nya.
Waktu berjalan seiring Hyunjin terisak, pintu ruangan Jeongin terbuka dan menampilkan dokter yang telah menangani istri nya.
"Gimana dok?" tanya Changbin mewakili Hyunjin yang sudah lelah berbicara
"Kami meminta maaf sebesar-besar nya, benturan yang di dapat pasien sangat kuat dan itu menyebabkan janin nya telah kembali ke pangkuan Tuhan."
Hyunjin kembali menangis dengan tubuh yang makin bergetar, menyalahkan dirinya yang lalai menjaga sang istri.
"Lalu bagaimana dok?"
"Rahim pasien sudah tidak berfungsi, maka akan dilaksanakan operasi pengangkatan janin dan rahim nya."
Felix dan Jisung makin terisak pedih, begitu pula dengan Hyunjin yang menarik rambutnya dengan kuat.
"Kalau ini yang terbaik, lakukan dok. Selamatkan anak saya." ucap bunda Jeongin
Sang dokter mengangguk lalu meninggalkan semua untuk menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan saat operasi.
"Shan, maaf ya Tuhan maaf." racau Hyunjin yang bersandar di tembok rumah sakit
Kepala nya pusing seperti diputar, tubuhnya lemas dan suara nya yang serak membuat Hyunjin semakin lelah dan mengalami drop.
__________
KAMU SEDANG MEMBACA
After Marriage [ft. Hyunin/Hyunjeong]
RandomSemua cerita tentang kisah suka maupun duka milik mereka tercantum di buku ini, yang sudah tertulis dengan serapih mungkin. ✧☽ஓ wɑʀɳiɳg! ஓ☾✧ BxB/YAOI, Drama Everywhere.