Dua minggu setelah dirawat, akhirnya Jeongin diizinkan untuk pulang kembali ke rumah nya.
Dan tentu saja orang tua Hyunjin maupun Jeongin memilih untuk menginap di rumah anak nya.
"Dek makan yuk, anak-anak udah nunggu tuh." ucap Hyunjin seraya mendekat kearah Jeongin
Yang diajak bicara hanya diam tanpa berniat untuk menatap suami nya.
Tangan mungil nya masih sibuk mengelus perut datar nya, menggumamkan kata bayi di mulutnya.
"Adek kuat bukan? Jangan menyerah sayang."
"Jangan menyerah? Aku cacat mas, aku cuma nyusahin, aku pun kekanakkan." ketus Jeongin
"Artinya aku enggak pantas untuk hidup kan?" lanjut nya
Tangan Hyunjin mengepal menahan emosi nya, dirinya tidak sanggup melihat Jeongin yang sudah putus asa.
"Aku mau mati aja mas, capek badan serta mental ku."
"Sayang, inget sama Hyunjoon dan Aera dek." bujuk Hyunjin
"Aku— hiks.." Jeongin menunduk dan terisak pedih
Hyunjin membawa tubuh mungil istri nya ke dalam rengkuhan hangat miliknya, mengelus sayang setiap inchi tubuhnya.
"Bunda.." lirih Hyunjoon di daun pintu
Hyunjin melepas pelukan nya, dan mengajak kedua anak nya untuk mendekat sang bunda.
"Bunda kuat, bunda selalu ngurus kita penuh kasih sayang tanpa lelah. Jangan tinggalin kita bun." ucap Hyunjoon dengan suara yang bergetar
Aera sudah menangis terlebih dahulu, bagaimanapun ia perempuan yang masih kecil dan lemah.
Jeongin terdiam, tangisan nya sudah reda perlahan. Dia hanya diam tanpa mendengarkan kata-kata yang dilontarkan oleh anak nya.
Tangan mungil nya meraih tangan kekar suami nya, menuntun kearah leher jenjang nya.
"Bunuh aku mas, bunuh."
"Cekik aku sampai mati mas, ayo cekik aku sekarang!" teriak Jeongin dengan tangisan yang menemani nya
"Bundaaa!!!" jerit Hyunjoon maupun Aera yang memeluk tubuh Jeongin
"Argh!!" erang Jeongin yang langsung berlari cepat kearah dapur
Mencari pisau atau benda tajam saat ini, orang tua nya mencoba untuk menahan anak nya agar tidak menyakiti diri sendiri.
Hyunjin memeluk pinggang Jeongin dari belakang, menahan nya sekuat mungkin meski sudah di tendang berkali-kali.
"Lepasin!!!" jerit Jeongin dengan kaki yang terus menendang suami nya secara membabi buta
PLAK!!
"Akhh!" rintih Jeongin dengan kepala yang memiring ke kiri
"Bunda enggak pernah ngajarin itu Rakshan, bunda enggak pernah begitu!" ucap bunda Jeongin setelah menampar kuat anak nya
Demi apapun, sakit hati Hyunjin melihat Jeongin yang terisak dengan kepala memiring ke kiri.
"Mau bunda masukin ke rumah sakit jiwa hah?!" teriak sang bunda tepat di hadapan Jeongin
Pelukan Hyunjin makin mengerat, Jeongin makin terisak pedih.
"Bunda bahkan mau buang aku, Tuhan kenapa semuanya berat.." lirih Jeongin
"Bunda enggak nyangka Rakshan, bunda enggak pernah ngajarin kamu begini."
Tangisan Jeongin pecah di malam hari, menjerit karena semua orang menjauhi dirinya di dalam mimpi.
Hyunjin terus terjaga untuk menenangkan istri nya, hatinya sakit sekali rasanya.
__________
a/n : double update, akh akh..
KAMU SEDANG MEMBACA
After Marriage [ft. Hyunin/Hyunjeong]
RandomSemua cerita tentang kisah suka maupun duka milik mereka tercantum di buku ini, yang sudah tertulis dengan serapih mungkin. ✧☽ஓ wɑʀɳiɳg! ஓ☾✧ BxB/YAOI, Drama Everywhere.