"Bangun, kak!!"
Teriakan tersebut telah mengambil kesadaran Hyunjin dan berakhir sang dominan yang terbangun dengan nafas terengah-engah serta air mata mengalir deras di pipinya.
"Akhirnya ya Tuhan!"
Jeongin terus-terusan mengucap rasa syukurnya, Hyunjin melihat apa yang ada disekitarnya.
Sebentar—
"Kenapa bisa disini?"
Hyunjin terpasang infus, baju pasien melekat di tubuh nya serta alat bantuan nafas yang ada di hidung nya.
Jeongin telah memanggil dokter, atensi nya ia kembalikan pada Hyunjin yang masih kebingungan.
"Kakak kecelakaan waktu pulang dari rumah kak Chandra, kena benturan keras di kepala terus koma dari dua bulan yang lalu."
Jelas Jeongin dengan bibir yang mengerucut lucu, sedangkan Hyunjin hanya mengernyit heran.
"Hyunjoon sama Aera mana? Kata dokter kamu udah enggak bisa di selamatin, kok bisa ada disini?"
Sekarang giliran Jeongin yang mengernyit kebingungan, siapa itu yang disebut oleh Hyunjin?
"Hyunjoon siapa kak? Aera juga siapa?"
"Anak kita, masa kamu lupa dek?"
Tubuh Jeongin mendadak kaku dengan semburat rona di pipi nya.
"Nikah aja belum, udah main punya anak aja!" ucap sang mama yang menghampiri anaknya dan menjitak kepala Hyunjin
"Aduh! Kan emang bener udah nikah punya anak dua."
Setelah Hyunjin mengucap hal itu, Jeongin langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan mungil nya untuk menyembunyikan pipi tomat nya.
"Koma berbulan-bulan, halu nya tinggi banget." sindir mama
"Pasien Elvano?" ucap sang dokter di balik tubuh mama Hyunjin
"Iya dok?"
"Saya periksa dulu ya keadaan nya, baru nanti kalo stabil langsung makan."
Hyunjin menganga lebar, dihadapan nya ini ada seorang dokter dengan nametag bertuliskan Natasha Sharvanya.
"Lo mantan sekretaris gua, kenapa bisa disini?"
"Hah?"
"Lo yang nabrak Rakshan sampe keguguran kan? Ngaku lo!" ucap Hyunjin dengan tatapan tajam serta tangan nya yang menunjuk sang dokter
Sedangkan Natasha hanya menghela nafas maklum, "masih terpengaruh sama mimpi?"
"Mimpi apaan?"
"Kamu koma, seseorang mengalami mimpi entah indah maupun buruk. Dan gejala seperti ini dikarenakan mimpi yang terlalu nyata sampai-sampai kamu masih terpengaruh."
Hyunjin menganga lagi, dirinya pusing dengan semua ini.
"Kondisi pasien stabil, jadi nanti saya bilang ke bagian konsumsi untuk segera mengantar makanan ke ruangan ini." ucap dokter pada mama Hyunjin
"Baik dok, terima kasih ya."
"Sama-sama, saya permisi dulu."
Dokter Natasha telah keluar dari ruangan Hyunjin, tangan Jeongin langsung mengelus tangan kekar milik Hyunjin yang masih bingung.
"Rakshan seneng kakak udah sadar lagi, maafin aku karena udah nuduh kakak yang enggak-enggak."
"Nuduh apa? Kok aku enggak inget?"
"Nuduh kakak ada hubungan di belakang sama kak Tasya, padahal dia cuma saudara kakak."
"Tasya Fatzahra Nayeon?"
Jeongin mengangguk lucu, sedangkan Hyunjin langsung terkekeh mengusap rambut kesayangan nya.
"Dia saudara jauh aku, jangan takut direbut dong.."
"Siapa yang enggak takut coba? Kelakuan nya kayak orang pacaran gitu!"
Jeongin mencebikan bibirnya dengan imut, sedangkan Hyunjin tersenyum tulus dengan diam-diam mengucap syukur pada Tuhan.
❝ terima kasih Tuhan, dengan mimpi ini aku akan terus menjaga kesayanganku.❞ —Elvano Hyunjin Narendra.
Ini kisah tentang Hyunjin dan Jeongin yang berakhir bahagia, terima kasih untuk semua nya.
After Marriage has been finished
Arigato gozaimasu!
KAMU SEDANG MEMBACA
After Marriage [ft. Hyunin/Hyunjeong]
RandomSemua cerita tentang kisah suka maupun duka milik mereka tercantum di buku ini, yang sudah tertulis dengan serapih mungkin. ✧☽ஓ wɑʀɳiɳg! ஓ☾✧ BxB/YAOI, Drama Everywhere.