Joohyun berjuang dengan kunci apartemennya.
Dalam pelukannya terdapat kopi panas dari kafe terdekat, makanan dari restoran China favoritnya, dan arsip Taehyung. Tidak ingin menjatuhkan barang-barang berharga di lengannya, Joohyun akhirnya menggoncangkan kunci dan mendorong pintu terbuka dengan kakinya.
Apartemen kosong dan gelap menyambutnya.
Joohyun bergegas maju dan menaruh kopi, makanan dan arsip di atas meja dapur. Setelah itu, Joohyun berjalan ke dinding dan menyalakan lampu.
Apartemennya sederhana, tetapi ada banyak ruang untuk seorang gadis lajang. Ia punya dapur, kamar tidur, kamar mandi, dan juga area kecil tempat Joohyun meletakkan sofa dan TV, kalau-kalau ia mengundang beberapa teman.
Melihat sekeliling untuk memastikan bahwa semuanya sudah beres, Joohyun mengambil makan malam dan kopinya lalu menaruhnya di atas meja depan TV.
Kembali ke meja dapur, Joohyun mengambil napas dalam-dalam dan menatap dokumen tebal di depannya. Joohyun meminta untuk membawa pulang dokumen itu. Ia ingin teliti dan melihat apakah ia bisa menemukan cara baru untuk membantu Taehyung.
Mengambil dokumen dengan kedua tangan, Joohyun kembali ke sofa.
"Baiklah, Taehyung, mari kita lihat apa yang kau miliki untukku ..." katanya pada dirinya sendiri seraya membuka tutup kopi dan mengambil makanan dengan sumpit.
Beberapa jam kemudian, angka pada jam digitalnya berubah menjadi tengah malam. Tersebar di atas meja, makan malam yang setengah dimakan, kopi yang sudah habis, dan satu berkas kasus yang sudah jadi.
Setelah membaca dokumen, Joohyun menemukan banyak kekecewaannya, tidak ada bahan baru yang bisa membantunya dengan Taehyung selain informasi yang Sunmi telah berikan padanya. Semua dokumen yang tercatat adalah detail yang tepat tentang kondisi Taehyung dan interaksi dengan orang-orang di rumah sakit, lengkap dengan konfrontasi yang telah terjadi sebelumnya, dan juga hal-hal yang tidak biasa yang dia katakan sepanjang waktunya di sana.
Bersandar pada meja dan menggosok matanya yang kering dan berat, Joohyun mengambil selembar kertas yang telah ia tulis pada catatan kecil untuk membantunya meninjau poin utama tentang Taehyung.
Menurut dokumen, Taehyung dibawa ke rumah sakit ketika dia berusia enam tahun oleh ayahnya. Rupanya dia memiliki dua kakak lelaki dan satu perempuan yang telah mengunjunginya dua kali: pertama kali, Taehyung keluar dan mencoba menyerang mereka. Kedua kalinya, Sunmi membiusnya sehingga dia tidak akan menyerang saudaranya, sesudah melihat Taehyung seperti itu mereka tidak pernah kembali lagi.
Taehyung memiliki luka besar, yang sekarang menjadi bekas luka yang dalam. Menurut dokumen dan laporan pemeriksaan Sunmi, sepertinya seseorang telah melukai pelipisnya dengan pisau atau semacam benda tajam serupa. Siapa yang melakukan itu padanya tetap menjadi misteri karena Taehyung tidak pernah membicarakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affliction
Fanfiction- Irene Taehyung Fanfiksi - [completed] Joohyun adalah sukarelawan di rumah sakit jiwa dan dipaksa untuk menghadapi Taehyung sebagai pasien ... bisakah ia menyembuhkan Taehyung? atau akankah penderitaan Taehyung menular ke dirinya juga? ©2019 by Imn...