chapter 8

1.3K 138 2
                                    

Salah satu apartement mewah kini sudah menjadi tempat tinggal sana dan dahyun

"Tidurlah"
Ucap dahyun ketika mereka sudah sampai di apartement
Sana sama sekali tidak bergerak saat menatap hp nya

"Ada apa?"
Dahyun yang menyadari sikap sana langsung mendekat

"Apa yang kau lakukan dengan hp ku tadi?"

"Hanya sedikit bermain mungkin?"

"Yak!! Kau membuat mark marah!"
Sana memukul dahyun tanpa ampun

"Stop!"
Kini kedua tangan sana sudah di tangkap oleh dahyun
Dahyun menatap sana dengan lekat
"Aku akan selalu membuatnya seperti itu apabila dia masih berani menyentuh mu"

Sana memalingkan wajahnya
"Kau bukan siapa-siapa ku jadi kau tidak berhak mengaturku!!"

"Sepertinya pertunangan yang  di laksanakan tiga hari lagi itu cara yang tepat"
Dahyun mengambil hp nya yang ada di saku

"Ayah kami setuju pertunangan itu di percepat"

"...."

"Tentu saja ayah"

Pip!

"Dahyun apa yang kau?!"

"Apa?"

"Kenapa kau mempercepat nya?!"

"Agar kau tidak mengatakan kata-kata 'kau bukan siapa-siapa ku' itu kepada ku"
"Sudahlah aku ingin pergi mandi, dan kau segera istirahat"
Dahyun melewati sana yang masih menatapnya kesal

"Aku tidak mau sekamar denganmu!"

Dahyun berpaling dan menatap sana
Dahyun hanya tersenyum lalu melanjutkan langkah nya menuju kamar mandi

"Apa yang harus kulakukan?!"
Sana melempar hp nya

"Cintai saja aku!!"
Terdengar teriakan dahyun dari kamar mandi

"Kenapa dia sangat menyebalkan?!"
Sana mendengus kesal

Drrrt
Sana melihat hp nya

"Akhirnya!"
Sana mengangkat panggilan yang masuk

"Halo mark? Maaf kan aku, dia mengangkat tel-"

"...."

"Kapan?"

"...."

"Tapi kami sekarang sudah tinggal di apartement yang sama, akan sangat sulit bagiku keluar"

"....."

"Baiklah, aku akan menunggu"

Pip!

Sambungan terputus
Sana pun berdiri untuk bersiap-siap

"Kau ingin kemana?"
Dahyun keluar sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk

"Aku... aku ingin bertemu dengan temanku"
Sana terlihat gugup ketika mencari alasan
"Lagipula ini bukan urusanmu, karena kau buka-"

"Bukan siapa-siapa mu? Aku tahu itu"
Dahyun berjalan kearah lemari pakaian

"Kau tidak boleh keluar sendirian"
"Sebentar... kau tidak mungkin sendirian, mark akan menjemputmu kan?"
Dahyun berbalik dan tersenyum

Sana semakin gugup karena dahyun dapat menebak dengan benar

"Sana biar kuperjelas, aku memang di besarkan dengan cara yang tidak wajar, bahkan aku tidak pernah mengenal cinta, tapi aku mempunyai hal yang tidak di miliki orang lain"

you in my heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang