chapter 7

1.3K 134 7
                                        

"Sana!"

"Ada apa?!"

"Bisakah kau tidak usah marah-marah?"

"Tidak bisa!"

"Kenapa?"

"Karena kau telah membuat mark semakin buruk dengan ceritamu tadi, dan satu hal lagi, aku sangat membenci mu dahyun!!"
Sana berteriak di akhir kalimatnya

"Tarik ucapanmu tadi"
Dahyun terlihat tetap santai

"Karena aku akan membuat mu mencintai ku, jadi ayo kita pulang, bereskan semua barang-barangmu"
Dahyun menarik tangan sana

"Tidak akan!"

"Sana..."

Sana mendengus kesal dan segera berjalan memasuki mobilnya

"Anak pintar"
Gumam dahyun dengan senyumannya

Flashback..

"Dahyun, kau bisa menjelaskan ini?"
Ayah sana menyerah kan foto yang di maksud

"Itu adalah foto saya dengan momo"

"Lalu?"

"Pertama dia menolong saya saat mark mencoba memukulkan balok kearah saya"
Sana membulat kan matanya

"Tidak! Kau yang memukulnya sampai dia pingsan!"

Dahyun terkekeh
"Kau percaya? Berarti sudah dua kali dia mengarang cerita nya kepadamu"

"Me-"

"Sana diam!! Biarkan dahyun melanjutkan ceritanya"
Sana segera membungkam mulutnya

"Setelah itu?"

"Momo datang menolong saya, dia mengobati saya, tapi tak lama dia yang terkena buly an oleh siswi lain, jadi saya membalas budinya dengan membantunya, mengobati luka nya dan mengantar kekelas, selebih nya saya tidak ada hubungan apa-apa kami hanya teman"

"Kau terlihat mesra dengannya!"

"Lalu bagaimana kau de-"
Sana membungkam mulut dahyun dengan tangannya

"Baiklah sepertinya masalah nya sudah selesai"
Ayah dahyun menghela nafasnya lega

"Tapi ada satu hal yang ingin ayah katakan"

Semua mata kini tertuju kepada ayah dahyun

"Kami akan membuat kalian tinggal seatap"

Sana dan dahyun terkejut
Bahkan minuman yang dahyun minum kini sudah keluar dari jalur

"Bagaimana tuan minatozaki?"

"Itu sangat bagus! Kalian bisa memulainya malam ini, kami ada apartement yang tidak terpakai"

"Itu sangat bagus, jadi bagaimana sana dahyun?"

"Aku tidak mau! Kalian membuat kami satu atap, bertunangan saja belum"
Tolak sana

"Aku terserah kalian"
Dahyun kembali meminum jusnya yang tadi terbuang

"Berarti kau ingin pertunangan ini di percepat? Kalau begitu tiga hari lagi kalian akan bertunangan"

"Bukan itu maksud sana ayah"
Sana merengek seperti anak kecil

"Kau lucu"
Tanpa sadar dahyun mengatakan kalimat yang menurut sana membawa petaka

you in my heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang