"Halo!""Berapa kali ku bilang! Jangan menelepon ku pagi-pagi!!"
"Sorry! Aku udh di depan, cepat buka pintunya"
Sambungan telepon itu di putuskan sepihak.
Dengan malas wanita itu tak lain sarah yang masih bergulung dengan selimutnya berjalan menuju pintu apartemant ny.
"Morning" sapa cowo itu dengan kekehanya.
"Morning, morning nyubuh banget sih kamu kesini pagi-pagi" kesel sarah saat farel sudah duduk di sofa.
"Hehe, lagian kan aku udah pernah bilang kasih tau pw nya"
"Kamu tuh pelupa yang ada pw aku ke blokir nanti"
Padahal sarah hanya takut farel tahu kalo dia menggunakan tanggal kepergian ayahnya.
"Pokoknya hari ini aku mau kamu mem- freshkan diri dan kandungan kamu! Aku mau ajak kamu ke greenbowl beach" ucap farel sambil membuka bungkusan nasi yang ia bawa.
"Ganggu saja! Tak perlu lagi pula nih ya kandunganku tuh sehat, namanya juga anak gar-"
"Tuh tuh tuh aku bilang juga apa! Kau mencintainya sarah" farel berdiri mwnghampiri sarah.
"Sudahlah aku segera mandi" potong sarah langsung berlalu dan kekamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Hari ini sarah akan menggunakan maxi dress berwarna dongker.
Dan juga membawa long cardigN berwarna putih.
Tak lupa sunglasses juga sandal jepit.
Ia keluar dan menghampiri farel yang sudah duduk rapi di atas mejanya.
"Farel, usia kandunganku baru menginjak 18 minggu tapi kenapa perut ini terlihat lebih besar" keluh sarah.
"Hei hei, kau ini! Dia kan anakmu lagi pula kau akan menjadi seorang ibu kenapa mengeluh hal yang tidak seharusnya?" Farel menghampiri sarah dan menuntun pundaknya agar duduk di meja makan.
"Bukan mengeluh hanya saja.. aku takut kandunganku kenapa-napa"
"Besok aku antar kamu check kandungan" balas farel sambil mengelus rambut sarah.
Sarah hanya tersenyum.
SARAH's pov
Aku membawa tas selempangku sedangkan farel membawa tas baju ku.
Aku merindukanya. Teman masa kecilku dan teman yang seharusnya menjadi teman hidupku, aku nyaman bila di sampingnya.
Aku pernah menyukainya dan mencintainya.
"Ayo sarah" aku masuk ke dalam mobil milik farel.
Dia mengajaku ke pantai.
Sebenarnya hubungab kami agak rumit karna aku yang suka pindah rumah dan kota.
Dan dia yang ternyata harus pindah kota karna pendidikanya mengejar beasiswa.
Dia meninggalkanku hingg ternyata kami pindah ke satu kota yang sama.
Yaitu bali, bi asih mengasuh ku saat itu. Dan saat bi asih mengajaku ke taman ternyata komplek farel dan perdesaan bi asih cukup dekat.
Dari situ kami kembali bermain seperti dulu.
Aku baru mengetahuinya tentang pendidikan untuk beasiswa.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS || msm
أدب المراهقين"Tuan maafkan sarah tapi sar-" "DAPATKAN HUKUMANMU SARAH" "Tapi tuan sarah tidak bisa" "Kenapa?! KARNA PRIA ITU!!" Sejauh ini sarah hanya mengetahui satu hal yaitu Ia mencintai tuannya sendiri.