[15] because he is multi-talented

982 133 2
                                    

Mingyu adalah pria yang multitalenta, bagi dahyun mingyu adalah manusia yang mendekati sempurna.

Dia pintar, bisa memasak, bisa berbenah, bisa melakukan apapun, ia juga bertanggung jawab dan selalu bisa melindunginya. Pria itu serba bisa.

Dahyun tersenyum sembari memperhatikan mingyu yang masih terbaring di tempat tidurnya.

Sejak kecelakaan itu, mingyu sudah mulai pulih dan bisa kembali kerumah, namun pria itu masih harus banyak beristirahat karena berberapa luka jahitan yang belum sembuh. Terlebih lagi lengan kanannya masih memakai gips.

"Kenapa melihat ku? " tanya mingyu dengan suara serak khas bangun tidurnya.

Dahyun cukup kaget, namun kemudian dahyun mulai menyapa mingyu dan memberikannya ciuman selamat pagi yang tentu saja di terima mingyu dengan senang hati.

"Aku hanya bertanya-tanya bagaimana nanti kamu menghabiskan hari dengan tangan yang di gips seperti itu, " ucap Dahyun.

Mingyu menarik dahyun kedalam pelukannya dengan lengan kirinya yang tak terluka.

"Aku masih bisa melakukan apapun bahkan dengan satu tangan, " ucap mingyu seakan membanggakan dirinya.

Dahyun sedikit mendengus. Dahyun menatap mingyu yang mulai menatap dirinya juga.

"Hei! Aku tahu kamu serba bisa, tapi dengan kondisi seperti ini aku tidak akan membiarkan kamu melakukan apapun! " ucap Dahyun.

Mingyu tertawa.

"Aigoo kamu sangat mencintai ku bukan? "

"Tentu saja! " balas dahyun yang kini mulai memeluk sang suami.

"Benarkah? Senang mendengarnya, " ucap mingyu.

Mingyu mengecup Puncak kepala dahyun. Kemudian mulai bangkit untuk duduk. Dahyun masih berbaring sembari menatap mingyu.

"Selamat pagi anak ayah, " bisik mingyu sembari mengelus perut dahyun yang  membuncit.

Dahyun tertawa pelan kemudian mulai mendudukkan dirinya.

"Selamat pagi ayah, " balas Dahyun.

Wanita ini membawa telapak tangan mingyu untuk terus mengelus perutnya. Dua minggu lagi usia kandungannya akan menginjak tiga bulan.

"Aku rasa dia senang di dalam sana, " ucap dahyun.

"Benarkah? " tanya mingyu.

Dahyun mengangguk antusias.

Mingyu tertawa, ia lalu memberikan kecupan manis pada bibir sang istri.

"Aku akan mandi, " ucap Mingyu.

Mingyu mulai bangkit untuk bergegas ke kamar mandi. Pria itu mengambil handuk kemudian mulai masuk kedalam kamar mandinya.

"Tunggu! "

Teriakan Dahyun membuat mingyu mengurungkan niat untuk menutup pintu.

"Apa? "

"Aku ikut! " ucap Dahyun.

"Wae? " tanya mingyu heran.

"Kamu tidak akan bisa mandi dengan satu tangan tuan kim, " ucap dahyun.

"Aku bisa, " balas mingyu.

"Sudah aku katakan kamu bukan lagi orang yang serba bisa dengan kondisi seperti ini! " ucap Dahyun.

"Kamu yakin?" tanya mingyu.

Dahyun mengangguk cepat.

"Serahkan semuanya pada ku, hari ini sampai lengan kamu sembuh, aku akan melakukan semuanya! " ucap dahyun penuh semangat.

Mingyu tertawa pelan.

"Baiklah, masuk lah nyonya kim, " ucap mingyu sembari membuka lebar pintunya untuk dahyun.

.
.
.

"Bagaimana bisa orang yang terluka satu lengannya bisa melakukan itu! " omel dahyun.

Kini dahyun tengah membantu mingyu memakai pakaiannya. Wanita itu mengalungkan handuk pada lehernya, rambutnya saat ini masih basah.

"Bukankah sudah aku katakan bahwa aku masih bisa melakukan apapun meski dengan lengan yang terluka," ucap mingyu

Dahyun memicingkan matanya pada mingyu.

"Apapun? Wah aku tak menyangka jika berhubungan intim termasuk dalam kata 'apapun', " dengus dahyun.

Mingyu tertawa karenanya.

"Hei, jangan salahkan aku oke, kamu yang mau memancing ku untuk melakukannya, " protes mingyu.

"Tidak, aku tidak, "

"Menawarkan diri untuk mandi bersama, sama saja memancing nyonya kim, kamu baru saja membangunkan singa, " ucap mingyu.

"Hei aku hanya ingin memandikan mu, tidak ikut mandi, lagi pula dengan kondisi mu seperti ini aku tidak akan berpikir jika kamu bisa melakukannya, makanya aku berani untuk memandikan mu! " protes dahyun.

"Sudah ku bilang aku bisa melakukan apa pun, bahkan dengan kondisi seperti ini, " ucap mingyu lagi menggoda dahyun.

"Yak! Diam! " teriak dahyun.

Dahyun mendengus kemudian mulai merapikan tempat tidur mereka.

"Aku tidak akan membantu mu lagi! Lakukan sendiri! Dasar tuan serba bisa! " ucap Dahyun kesal.

Mingyu kembali tertawa, pria itu mulai mendekati sang istri dan memeluknya dari belakang dengan satu tangan.

"Bukankah kamu ingin membantuku tadi? Kita bisa melakukannya lagi, " goda mingyu.

Dahyun memberikan pukulan pada perut mingyu dengan sikutnya.

"Diam, aku tidak akan melakukannya lagi, " ucap dahyun.

"Tapi kamu harus membantu ku! "

"Tidak akan! Menjauhlah Kim Mingyu!"

Lupakan alasan kenapa dahyun mencintai pria ini dengan segala kelebihan yang ia punya.

Mingyu hanyalah pria mesum saat ini untuknya.

♧♤♧♤♧♤♧

.
.
.

-TBC-



🙈🙈🙈

Klik klik

Many Reasons to Love Kim Mingyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang