"Apa harus sampai pergi keluar kota?" tanya Dahyun masih dengan melipat beberapa pakaian yang akan mingyu bawa.
Ya, mingyu akan melakukan perjalanan bisnis untuk beberapa hari kedepan. Sebenarnya ini hanya tawaran dan mingyu bisa saja menolaknya. Lagi pula Busan tempat yang jauh dari Seoul.
Dahyun akan sangat merindukan mingyu. Terlebih saat ini dirinya tengah mengandung. Tentu saja dahyun sangat menginginkan mingyu untuk selalu berada disisinya.
Mingyu yang telah selesai memakai pakaiannya kini beringsut untuk duduk di dekat Dahyun.
Istrinya itu tampaknya tengah merajuk, lihatlah bagaimana bibir itu mengerucut, Dahyun benar-benar terlihat menggemaskan saat ini.
Mingyu tersenyum kemudian dengan cepat mengecup bibir yang sedari tadi ia tatap.
Dahyun melototkan matanya pada Mingyu.
"Yak! "
Lagi lagi mingyu mengecup bibir Dahyun. Dahyun terdiam dengan wajah yang masih menekuk sebal.
Mingyu pun menangkup wajah sang istri kemudian kembali mengecup bibirnya berkali-kali. Hingga Dahyun akhirnya tertawa karena tingkah mingyu.
"Menjauh, " Dahyun mulai mencoba untuk menjauhkan wajah mingyu yang berada tepat didekatnya.
Namun justru semakin mendekatkan wajahnya, dahinya ia tempelkan pada dahi milik Dahyun. Matanya menatap kedalam mata sang istri dengan senyuman yang mengembang.
"Jangan cemberut, kau menjadi sangat menggemaskan jika seperti itu, " ucap Mingyu.
"Cih! Jangan berbohong," dahyun mendengus.
"Aku serius sayang, " ucap Mingyu karena Dahyun tampak tak mempercayai perkataannya.
"Aku juga serius tidak ingin kamu pergi, " ucap Dahyun menatap kedalam mata Mingyu.
Mingyu benar-benar kalah telak, bagaimana bisa ia bertahan jika Dahyun menatapnya dengan pandangan memelas seperti itu.
Mingyu pun mulai menjauhkan wajahnya. Menatap dahyun sembari menggenggam tangan Dahyun. Membawanya untuk ia cium. Setelahnya Mata itu kembali pada manik Dahyun.
"Aku harus pergi, " ucap Mingyu.
Dahyun kembali menekuk wajahnya. Kenapa mingyu tak mengindahkan keinginannya.
"Bagaimana jika aku sangat merindukan mu? Bagaimana jika aku membutuhkan mu? Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk padamu nanti? " tanya Dahyun yang akhirnya mengungkapkan keluh kesahnya.
Mingyu hanya mengelus surai dahyun.
"Aku akan selalu menghubungi mu, aku akan dengan cepat pulang jika kamu membutuhkan aku, dan aku akan menjaga diri ku agar tidak ada hal yang buruk terjadi, " mingyu menjawab semua pertanyaan Dahyun dengan tenang.
Dahyun segera membenamkan dirinya didalam pelukan Mingyu. Memeluk sang suami, tak rela untuk melepaskannya barang sedetik pun.
Dahyun tahu jawaban mingyu akan seperti itu, namun bukan itu yang dahyun inginkan.
Mingyu yang tampaknya mengerti dengan apa yang dahyun rasakan kini mulai membalas pelukan sang istri. Mengelus Puncak kepalanya sesekali menciuminya dengan lembut.
"Aku akan baik-baik saja. Lagi pula aku harus bekerja lebih keras sekarang, kita akan segera memiliki anak dan aku harus menyiapkan semuanya sebelum dia lahir, kamu mengerti maksud ku bukan, " ucap mingyu terdengar sangat lembut.
Dahyun yang berada didalam pelukan mingyu hanya diam.
Dahyun mengerti apa yang mingyu pikirkan. Apa yang pria ini inginkan. Mingyu tentu saja sudah memperkirakan semuanya. Memperkirakan bagaimana kehidupan mereka nanti kedepannya.
Dahyun bersyukur karena mingyu memikirkannya. Pria itu bekerja keras untuk semuanya. Namun dahyun tak ingin membuat mingyu kesulitan. Dahyun ingin mingyu bisa lebih santai untuk saat ini.
Dahyun merasa bersalah pada mingyu, meski Dahyun sangat mencintai mingyu karena ia adalah seorang yang pekerja keras.
"Aku hanya tidak ingin kamu terlalu bekerja keras, kamu juga harus memikirkan kesehatan mu, tubuh mu, pikiran mu, " ucap Dahyun.
Mingyu hanya mengangguk pelan sembari mengelus punggung sang istri. Ia memahami betul bagaimana kekhawatiran dahyun padanya.
"Semua yang kamu sebutkan tadi akan terbayar saat aku memikirkan anak kita sayang, semua beban itu akan hilang, " ucap Mingyu akhirnya
Kali ini Dahyun tak bisa membalas. Wanita ini hanya dapat tertegun mendengar perkataan mingyu.
Mingyu melepaskan pelukannya, matanya menatap dahyun yang juga balas menatapnya.
"Aku akan baik-baik saja, dan aku harap kamu juga baik-baik saja, tolong jaga anak kita untuk ku, " ucap Mingyu sembari menunjukkan senyumannya.
Lagi-lagi dahyun tak bisa membantah mingyu dengan keputusannya.
Benar, mingyu sudah merencanakan semuanya, pria ini akan baik-baik saja.
Dahyun pun akhirnya kembali tersenyum.
"Kembali dengan selamat eoh, aku akan sangat merindukan mu, " ucap dahyun.
"Tentu, aku juga akan sangat merindukan mu sayang,"
Mereka pun kembali berpelukan sebelum akhirnya mingyu mulai mendaratkan ciuman manis pada dahyun.
.
.
.-TBC-
Ngehehehehe kok aku yang senyum-senyum (?)
Next?
Klik
⇩
KAMU SEDANG MEMBACA
Many Reasons to Love Kim Mingyu [END]
FanficTerlalu banyak alasan mengapa aku mencintai seorang kim mingyu . . . Happy reading!!! #3 in seventwice [11-01-2021] #5 in seventwice [13-06-2020] #3 in 98line [08-02-2020] #4 in 98line [07-02-2020] ⓓD_aulia Story ✘Don't Plagiarism