"Hey! "
Teriakan mingyu membuat dahyun kaget dan menghentikan kegiatan memasaknya.
Dahyun melihat sosok minyu yang baru saja masuk ke dapur dengan rambut yang acak-acakan khas seorang baru bangun tidur.
"Ada apa? Kamu mengagetkan aku, " ucap Dahyun pada Mingyu.
Mingyu tampak berdecak. Pria itu kini sudah berada di dekat dahyun. Mengambil alih pisau yang sedari tadi dahyun gunakan untuk memotong bahan makanan. Pria itu menjauhkan pisau itu kemudian mengajak sang istri untuk menjauhi dapur, dahyun tidak boleh memasak dalam keadaan hamil besar seperti ini.
Namun Dahyun dengan cepat menolak dan bersikeras untuk tetap memasak.
"Yaa, aku tidak ingin kau terluka oke," ucap Mingyu pada Dahyun.
Dahyun berdiri berhadapan dengan mingyu. Ia berkacak pinggang, menatap mingyu dengan kesal.
"Ohh tuan kim, ini hanya memasak, aku tidak akan terluka oke, " balas dahyun.
Mingyu tetap menggelengkan kepalanya.
"Tidak nyonya kim, biar aku saja oke, kamu duduk saja dan melihat, lagi pula suami mu ini sangat pintar memasak jika kamu lupa, " ucap Mingyu sembari mengerlingkan matanya.
Dahyun tak bisa untuk tidak tersenyum. Dahyun pun akhirnya menyerah. Mingyu terlalu keras kepala.
"Baiklah, "
Dahyun pun mulai berjalan menuju meja makan untuk duduk dan melihat mingyu memasak. Namun sebelum ia bisa pergi, mingyu menahan lengannya.
Kemudian sebuah kecupan manis mendarat sempurna di bibir dahyun.
"Kau melupakan morning kiss, " bisik mingyu.
Dalam jarak yang sangat dekat ini, dahyun hanya bisa merona karena perlakuan manis mingyu.
Sebuah tangan menangkup wajah dahyun. Kemudian dahyun bisa merasakan lumatan kecil itu pada bibirnya. Dahyun pun menutup matanya untuk menikmati ciuman lembut yang mingyu berikan pagi ini.
Perlahan, dahyun pun mulai membalas melumat bibir mingyu. Mingyu tersenyum dalam ciuman mereka.
Ini akan menjadi ciuman panas jika dilanjutkan, dan itulah yang terjadi. Karena mingyu tak bisa berhenti.
Dahyun mendorong sedikit dada sang suami untuk melepaskan diri. Namun mingyu yang menahan pinggangnya membuat keduanya tak bisa membuat jarak.
Hingga akhirnya ciuman panas di pagi hari itu terlepas. Mingyu tertawa sementar dahyun mendengus kesal.
"Saat ini berciuman dengan mu lebih berbahaya dari pada memasak tuan, " kesal dahyun.
"Ini salah mu yang selalu membuat ku tidak bisa menahan diri, " mingyu membela diri.
Dahyun pun mendegus. Kemudian mulai duduk dan menatap mingyu yang sekarang tengah memakai apron. Pria itu sudah siap untuk memasak.
Tak perlu waktu yang lama. Sarapan mereka pun kini sudah tersaji. Roti bakar dengan bacon dan telur ala chef mingyu.
"Selamat menikmati sayang, " ucap Mingyu mengecup pelan bibir dahyun sebelum akhirnya duduk di samping sang istri.
Dahyun hanya tersenyum kemudian mulai memakan makanannya bersama dengan mingyu.
Keduanya saling bertatapan, sesekali saling menyuapi dan sesekali juga tuan kim ini mencuri ciuman.
Hanya dengan kegiatan di pagi hari seperti ini sudah membuat dahyun bahagia. Terlebih lagi perhatian dan kasih sayang yang mingyu berikan. Oh jangan lupa ciuman manis yang selalu mereka lakukan di pagi hari.
Entahlah, itu hanyalah hal yang simple namun bisa membuat dahyun berdebar juga merasa bahagia.
Dan semua itu karena mingyu. Pria itu selalu bisa membuatnya bahagia dengan caranya sendiri.
"Kenapa melihati ku? " tanya Mingyu membuyarkan lamunan dahyun.
Dahyun pun tertawa kecil. Kemudian memberikan kecupan pada bibir mingyu.
"Rasa sarapan pagi ini, " ucap mingyu yang membuat mereka akhirnya tertawa.
Setelah mereka menyelesaikan sarapan pagi. Keduanya juga sudah membersihkan diri. Dan disinilah mereka. Duduk di sofa dengan saling berpelukan. Hari minggu ini benar-benar tenang.
"Besok kita harus cek up kan? " tanya mingyu.
Mingyu memainkan rambut dahyun sementara dahyun menyenderkan kepalanya didada bidang milik mingyu. Tangannya melingkar sempurna di pinggang sang pria.
"Besok cek up terakhir, " ucap Dahyun sembari tersenyum.
Tak lama lagi bayinya akan menyapa dunia. Tentu saja dahyun sangat bahagia.
"Kalau begitu, mari berdoa semoga dilancarkan, " ucap mingyu.
Dahyun menganggukkan kepalanya antusias. Kemudian keduanya mulai menutup mata untuk berdoa.
Setelahnya mingyu semakin mengeratkan pelukannya. Menaruh kepalanya ada Puncak kepala dahyun.
"Aku sangat bahagia sekarang, terimakasih karena sudah memberikan kebahagiaan ini sayang ," ucap mingyu.
"Aniyo, aku yang berterima kasih karena kamu selalu membuat aku bahagia, " ucap dahyun.
Mingyu tertawa.
"Kalau begitu kita harus berterimakasih juga pada calon bayi kita, " ucap mingyu.
Dahyun menatap mingyu sembari tertawa dan menganggukkan kepalanya. Keduanya pun kini mulai mengelus perut dahyun yang sudah membesar.
"Terimakasih Hyunmin-ie Hyunjin-ie" ucap keduanya.
.
.
.-TBC-
Uwuuuu😚
HIYAAAAA SATU CHAP LAGI DUNG WKWK
KLIK
⇩
KAMU SEDANG MEMBACA
Many Reasons to Love Kim Mingyu [END]
FanfictionTerlalu banyak alasan mengapa aku mencintai seorang kim mingyu . . . Happy reading!!! #3 in seventwice [11-01-2021] #5 in seventwice [13-06-2020] #3 in 98line [08-02-2020] #4 in 98line [07-02-2020] ⓓD_aulia Story ✘Don't Plagiarism