Waktu berjalan begitu cepat tal terasa perut alea telah mencapai sembilan bulan bahkan alex sudah menyiapkan segalanya mulai dari kamar bayi hingga pakaian bayi.
Dan yang membuat alea kesal adalah alex tidak membiarkannya keluar tanpa dirinya, tak boleh berada didapur, tak boleh kekamar mandi sendirian dan masih banyak lagi larangan dari suami tampannya itu, karena tidak ingin menjadi istri durhaka mau tidak mau ia harus mengikutinya lagipula itu demi kebaikannya.
Setelah menyiapkan makanan kesukaan alea, alex pergi ke kamar untuk mengajak istri gendutnya makan pagi.
Saat membuka pintu kamar betapa terkejutnya saat melihat alea yang sedang bersandar di kepala ranjang dengan keringat yang terus keluar dari jidatnya.
"Sayang?! Hey! Kamu kenapa?" tanya alex dengan raut wajah panik saat melihat wajah istrinya yang menahan sakit.
"Perut aku sakit" lirihnya membuat alex seperti ingin menangis.
Dengan cepat ia berlari hingga depan pintu kamar dan memanggil bodyguard nya, tak lama pria berbadan kekar dengan tergopoh-gopoh.
"Ada apa tuan?"
"Siapkan mobil kita kerumah sakit!"
***
Alex sangat ingin membunuh dokter yang mengatakan kalau mereka harus menunggu hingga pembukaan sepuluh, astaga padahal yang alex lihat istrinya sudah sangat kesakitan bagaimana bisa mereka disuruh menunggu? jika alea sampai kenapa-napa alex tidak segan-segan membuat bangkrut rumah sakit besar ini.
"Tenang alex, istrimu baik-baik saja prosesnya memang seperti ini" ucap rani menenangkan anaknya yang terlihat sangat khawatir.
"Lagian kenapa dokternya nggak biarin alex masuk sih?!" kesalnya.
"Kalau kamu mau istri kamu selamat kamu harus ikutin apa yang dokter bilang" ucap rian kesal sendiri melihat putranya terus saja mengoceh.
Baru saja ingin membalas perkataan rian, dokter yang menyuruh mereka menunggu keluar dari ruang persalinan.
"Maaf, suami dari pasien tolong ikut masuk, sudah saatnya bersalin" tanpa babibu alex langsung masuk bahkan melewati dokter tadi.
Saat masuk disana ia melihat istri yang sangat dicintainya tersenyum kearahnya dengan wajah menahan sakit yang amat sangat.
"Aku disini, kamu pasti bisa" bisik alex dijawab anggukan lemah oleh alea.
Dokter mulai menyuruh alea untuk mengenjan perlahan saat melakukan itu rasanya tulangnya seperti patah semua sakitnya membuat dirinya seperti ingin menyerah namun saat ia melirik suaminya yang menatapnya penuh yakin, dengan sekuat tenaga ia mengenjan lagi hingga kepala dari bayi itu keluar.
"Ayo, sedikit lagi kepala bayinya sudah terlihat" alea mengeratkan genggaman tangannya yang berada dalan genggaman tangan suaminya, alea mengangkat sedikit kepalanya dan mengenjan dengan sisa tenaganya yang ada.
tak dipungkiri tangan alex sangat sakit entah darimana alea mendapat kekuatan sebesar itu genggaman tangannya sangatlah kuat dan perlahan genggaman itu melemah bersamaan dengan suara bayi tangis yang terdengar.
"Alhamdulillah" ucap dokter dengan bayi mungil yang berada dalam gendongannya.
"Darahnya saya bersihkan dulu ya pak" alex mengangguk dan kembali fokus pada istrinya yang terus menutup mata hal itu tentu membuat alex khawatir apa sekarang dirinya berganti status?.
"Alea? Bangun sayang kamu nggak apa-apa kan?" alea terkekeh pelan dengan mata yang masih tertutup.
"Aku pengen tidur dulu nanti bangun lagi kok jangan khawatir" setelah itu tak ada lagi yang bersuara alex mengelus lembut kepala milik alea yang masih sedikit berkeringat.
Tak lama dokter kembali dengan bayi laki-laki yang sudah bersih dari darah.
"Bayinya sudah bersih pak silakan digendong dan di adzankan sekalian saya minta izin untuk membersihkan darah milik istri bapak"
"Ohh iya dok silahkan" ucap alex lalu mengadzani putranya bersamaan dengan itu para orang tua dan juna beserta raysa ikut masuk kedalam ruangan bersalin.
"Darahnya sudah bersih, kalau istri bapak sudah bangun kami akan membawanya ke ruangan rawat inap, kami permisi dulu" ucap dokter lalu keluar dari ruangan bersama dua orang suster.
"Ganteng banget cucu oma" ucap anna langsung mengambil bayi mungil itu dari gendongan ayahnya dan memindahkannya ke gendongannya.
Saat kedua orang tua yang baru menjadi kakek nenek itu sedang berbahagia dengan kehadiran sang cucu alex malah kembali murung karena alea belum juga bangun apa istrinya baik-baik saja?.
"Ngghh.. Alex?" dengan cepat alex mendekati alea yang perlahan membuka mata cantiknya.
"Kenapa sayang? Ada yang sakit? Yang mana? Aku panggilin dokter ya" ucap alex cepat membuat alea tersenyum sejak kapan suaminya menjadi rapper?.
"Aku baik-baik aja kok, anak kita mana?" tanya alea setengah panik karena tidak melihat anaknya.
"Lagi sama kakek nenek nya, kamu kasih ASI dulu ya" alea mengangguk dan alex pergi ke kerumunan para orang tua dan kembali dengan bayi yang sangat tampan yang berada dalam gendongannya.
Alex meletakkan anaknya dengan sangat hati-hati di dekat istrinya dengan lengan alea yang menjadi bantal untuk kepala kecil putranya.
Dengan sayang alea mengelus kepala anaknya sambil memberinya ASI.
"Kamu mau kasih nama anak kita siapa?" alex tampak berfikir hingga akhirnya menyebut nama yag sangat cocok dengan wajah tampan anak mereka.
"Gavin Ersya Mahardika"
🍩🍩🍩
Gavin: Elang putih
Ersya: anak yang bersemangat dan cerdas
Mahardika: berbudi luhurKira-kira gitu yang aku liat di mbah google😅😅
🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄
SELAMAT NATAL UNTUK KAMU YANG MENJALAN NYA😊😊😊😊
🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄🎄
KAMU SEDANG MEMBACA
LITTLE WIFE
Romance"aku nggak mau tidur sama om!" "sekarang kamu istri saya jadi jangan membantah" "aarrgghh! aku benci kamu om tua!" "dan saya Cinta sama kamu" happy reading:) Alex & Alea❣️ 🍭🍭 Aku ga jamin kalau ceritanya bakal menarik, tapi dari semua cerita yag a...