Epilog

139K 4.6K 244
                                    

"Mom, celana sekolah aku mana?" tanya anak lelaki tampan namun imut yang sepertinya kini menduduki sekolah dasar kelas satu.

"Tadi kan mom taruh di ranjang kamu gimana sih vin" dengan kesal anak lelaki yang ternyata bernama gavin itu kembali ke kamarnya, saat akan menaiki tangga gavin bertemu daddy nya.

"Kenapa cuma make baju? Celana kamu mana?" tanya alex setengah terkekeh melihat penampilan anaknya.

Saat alex tertawa, gavin hanya memasang wajah dingin dan kembali melanjutkan jalannya ke kamar sementara alex pergi kedapur, tentu saja untuk menemui istri tercintanya.

Alex tersenyum lembut saat melihat alea yang sibuk menumis sayuran. Perlahan alex memeluk pinggang istrinya yang tak seramping dulu, tapi itu tidak membuat cinta alex berkurang justru dirinya semakin menyayangi alea karena alasan wanita yang dipeluknya gemuk adalah karena melahirkan buah hati mereka.

"Masak apa hm?" tanya alex

"Mas bisa liat sendiri" alex terkekeh geli melihat istrinya yang tiba-tiba menjadi galak. Saat akan mencium alea gavin tiba-tiba datang.

"Dad, gavin nggak jalan kaki kan?" tanya gavin karena melihat daddynya yang sangat nyaman memeluk sang istri.

"Nggak lah, sekolah kamu kan jauh" jawab alex sambil melepaskan pelukannya karena sekarang ada bocah dibawah standar *ehh dibawah umur.

"Makan dulu sayang mom udah siapin makanan kesukaan gavin" alex mendelik tajam melihat gavin yang tersenyum manis pada alea sementara dirinya hanya mendapat wajah datar hmm... Apa anaknya sendiri menjadi saingannya sekarang?.

"Makasih mom" alea tersenyum lalu menyiapkan makanan untuk gavin sementara alex dengan kekesalannya memindahkan sayuran yang tadi alea tumis ke mangkuk dan membawanya ke meja makan.

***

"Belajar yang benar jangan banyak bacot doang kamu vin" gavin menatap aneh kearah daddynya sementara tangannya bersiap membuka pintu mobil.

"Bacot itu apa dad?"

"Emm... Bacot itu ambil istri orang" jawab alex asal.

"Gitu ya? Yaudah gavin janji nggak bakal bacot"

"Bagus itu" setelah diberi uang jajan yang tidak sedikit gavin langsung turun dari mobil dan saat depan gerbang sudah ada tiga temannya yang menunggu astaga sikecil sudah memiliki geng? Pikir alex.

***

Alex terkejut saat masuk rumah ia melihat istrinya yang menunduk di wastafel dapur sambil muntah.

"Sayang?! Hey! Kamu kenapa?!" alex semakin panik saat alea tak menjawab.

"Kita kedokter ya!" ajak alex hanya mampu diangguki alea sungguh kepalanya seperti akan pecah dan lagi perutnya sangat mual.

Dengan hati-hati alex membopong istrinya menuju mobil bahkan ia tidak ingin menggunakan supir pribadi karena menurutnya itu akan lama.

Setelah menempuh jalan berapa menit akhirnya mereka sampai dirumah sakit dimana ini adalah tempat gavin dilahirkan.

***

Alex tidak terus berjalan kesana kemari karena dokter yang memeriksa istrinya belum juga keluar namun tanpa dirinya sadari didalam sana alea beserta dokter sedang tersenyum bahagia why?.

Melihat dokter yang baru saja keluar alex langsung menghampirinya.

"Istri saya sakit apa dok?" tanya alex cepat. Dokter itu tersenyum.

"Silahkan masuk pak" dengan pandangan aneh alex memasuki ruangan tempat alea terbaring sementara dokter tadi sudah kembali ke ruangannya sendiri.

"Sayang?" alex semakin heran melihat istrinya yang tersenyum senang sambil mengelus perutnya PERUTNYA?! jangan bilang kalau...

"K-kamu..." tanpa babibu alex langsung memeluk istrinya.

"Makasih sayang" alea mengangguk sambil membalas pelukan suaminya.

Alex tidak tau lagi cara berterima kasih kepada istrinya.

Alex masih merasakan saat mereka masih menantikan kehadiran gavin dan sekarang, mereka akan menantikan kelahiran anak kedua mereka, adiknya sitampan gavin.

Saat melihat alea berjuang untuk melahirkan gavin, alex benar-benar tidak bisa menahan tangisnya, ia sangat takut kehilangan istri dan anaknya, hingga tangisannya digantikan dengan tangisan bahagia kala mendengar suara bayi.

Sejak saat itu alex benar-benar berpikir ribuan kali jika mau menyakiti atau membentak istrinya.

"Makasih sayang" astaga alex mengucapkan kalimat itu sudah berkali-kali alea sampai bosan mendengarnya.

"Iya sayangku" jawab alea menekan kata sayangku. alex melepaskan pelukan mereka dan mengusap lembut kepala alea.

"Wanita benar-benar hebat" batin alex

🍩🍩🍩
Buat kalian yang minta epilog maaf ya epilognya ga sesuai yang diinginkan😅

LITTLE WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang