Prolog

5.2K 480 34
                                    

Dimalam yang dingin serta basah ini, mengeluarkan suara gemuruh yang sangat besar dan menggelegar.

Ditengah tengah beribu ribu air yang turun dari langit, terlihat seorang gadis yang sedang berlari dengan tergesa nya menerobos banyaknya air itu.

Gadis itu mengusap wajahnya, berusaha supaya matanya tidak tertusuk oleh air yang seolah olah menjadi seperti jarum yang sangat tajam.

Dia terus berlari, sampai akhirnya tak sengaja tersungkur di jalan.
Tak lama Ia bangkit.
Jalannya terseok seok karena terbuatnya sebuah luka di lutut.

Iya melirik jalan yang kini kosong tanpa melihatkan seorang pun.
Tak ada siapa-siapa pikirnya, jadi ia menyebrang, lalu menepi dibawah pohon yang rindang.

Tubuhnya meringkuk lalu menunduk kebawah dengan memeluk erat dirinya sendiri. Tanpa sadar air matanya keluar, sebuah keresahan mengalir cukup deras di pipinya.

Hatinya sangat risau, bagaimana jika orang tau dia.. sedang melarikan diri dari keluarganya?

Apakah dia akan disuruh untuk kembali kerumah?
Tidak! Itu bukan hal yang ia inginkan! Ia tak ingin kembali ke Neraka dunia yang mati matian ia tinggalkan itu.

Tetapi, ia juga tak ingin mati kedinginan disini.

Ia kembali mengangkat wajahnya, tak sengaja tatapannya tertuju pada sebuah rumah didepannya yang berisikan keluarga harmonis yang tengah meminum teh hangat dengan senangnya dibawah hujan yang dingin ini.

Sebuah senyum hangat terukir di bibirnya, matanya menahan air mata yang hendak jatuh lagi itu.

Andaikan

Ia semakin mengeratkan pelukannya ke dirinya sendiri, Giginya menimbulkan suara gemertak karena menggigil kedinginan.

Ia menggesekkan kedua tangannya lalu di tempelkan ke pipi, alasannya agar dirinya merasa sedikit hangat. Tetapi, itu sama sekali tak membantu.

Angin menghembus jalanan, membuat udara dingin semakin menerpa tubuh gadis itu. ia yang berusaha menahan dingin pun goyah. Matanya memejam, kepalanya berputar seperti gasing yang baru saja beradu.

"Nona?"

Seseorang menahannya agar tidak jatuh menyentuh tanah.
Ia membuka matanya sedikit, walau dirasa masih sangat kabur untuk melihat objek didepannya.
Tangannya bergetar hebat, mulutnya tak henti-hentinya menimbulkan suara gemertak.

"Ah! Jangan pingsan, saya akan menyelamatkan Anda"

Tanpa tau siapa yang berbicara, ia memejamkan matanya.

Tak sadar dengan apa yang ia alami, akhirnya ia sadar tengah tertidur pulas diatas kasur empuk nan hangat, ia langsung terbangun lalu memelotot.

Ia mengangkat tangannya. Memperhatikan semua yang ada di dirinya, termasuk pakaian dan rambutnya.
Kering!

"Nona? Kau sudah sadar ternyata" ucap seseorang sambil tersenyum kearahnya.

Ia menoleh, lalu terkejut. Ia menarik selimutnya cepat. Alih-alih untuk melindungi dirinya sendiri dari orang yang tak ia kenal itu.

To-tolong aku...

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next?

Fake Mommy | 2HwangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang