Soobin berdiri dengan diam setelah mengantarkan Retta ke Yeji. Ia sama sekali tidak menduga kalau Hyunjin akan berulah disini, padahal tadi tidak terjadi apa-apa.
Soobin juga heran, kenapa tiba-tiba ada Chaewon dan Felix disini? Padahal yang terlihat sebelumnya hanya Lia, Lino, Yeji, Hyunjin dan dirinya.
Soobin tidak mengetahui kelanjutannya, karena tadi ia pergi ke sebuah perpustakaan kecil bersama Hwang Retta disaat Lia dan Yeji sedang berpelukan.
Ia membawa Retta karena gadis kecil itu terlihat diam dan selalu menatap papa dan mamanya dengan tatapan sedih.
Alih-alih membuat Retta senang, ia tak sengaja bertemu dengan kakak kelasnya sewaktu SMA dulu, Choi Arin.
Arin dan Retta terlihat sangat akrab, itu membuat mood Retta sedikit naik. karena Arin, Soobin merasa terbantu untuk menangani Retta.
Soobin juga sempat mengobrol dengan kakak kelasnya itu, seperti berbicara tentang apa yang sedang Arin lakukan selama ini.
Se-perginya Retta, Soobin kaget karena ada beberapa perpecahan yang terjadi disini.
Ia tersadar dengan apa yang ia lakukan sesaat sebelum ia meninggalkan cafe, apakah ini semua dari ulahnya, karena menceritakan semua tentang Yeji ke Choi Lia?.Felix yang berusaha menenangkan Hyunjin, kini tidak sengaja menatap Soobin yang merenung sambil menatap dirinya kosong.
Hyunjin yang tadi tampak tak terkendali, kini kehabisan energi dan tak sengaja menumpangkan tubuhnya ke badan Felix.
Felix kaget karena tiba-tiba saja Hyunjin tidak sadarkan diri, ia segera menyadarkan Soobin karena ia tak sanggup mengangkat tubuh Hyunjin seorang diri.
"Daripada lu bengong, lebih baik bantuin gue, Bin." Teriak Felix.Soobin menunjuk dirinya dengan linglung. Lalu, menghampiri Felix ketika lelaki itu menganggukkan kepala.
Ketika Soobin datang dan membantu Felix, tiba-tiba saja Hyunjin mencium pipi Soobin dan menyebut 'sayang' dalam lanturan nya.
Soobin yang kaget langsung mengelap pipinya dan memukul pipi Hyunjin refleks.
"Jangan nyosor anjir!. Gue bukan Yeji atau Kim, gue masih normal Jin."Felix refleks menoyor kepala Soobin,
"Sia-sia lu marah ogeb!, orangnya juga gak sadar. Hyunjin abis marah pasti langsung tumbang, Dia sudah tidak bergairah. Lemah."Soobin tersenyum tipis, lalu melangkahkan kakinya bersama Felix sambil menopang sahabatnya ini.
Setelahnya, Soobin penasaran dengan apa yang terjadi dengan Hyunjin. Apakah dia akar dari keributan ini? Atau bukan?. Jadi ia mencoba menanyakan itu pada Felix,
"Hyunjin kenapa tiba-tiba ngamuk, Lix?."Felix melirik Soobin sambil menghela nafas, ia mencoba menjawab pertanyaan Soobin dengan apa yang ia tahu dan lihat, "Tadi gue denger dia nyebut nama Kim sih. Ada yang mancing ke ranah sana."
"Siapa?, Yeji?." Tebak Soobin, penasaran.
Felix hanya mengangguk tanpa mengeluarkan kata apapun. Soobin pasti tahu, jadi tidak usah dibesar-besarkan.
Mereka sampai di tepi trotoar parkiran. Felix dan Soobin berhenti sambil berlagak seperti orang yang menunggu jemputan. Ketika berhenti, Felix sibuk mencari Handphone nya di sekitar kantong pakaiannya. sedangkan Soobin menopang sang sahabat dengan sabar.
Ketika Felix menemukan Handphone nya, ia sama sekali tidak bisa melihat layar handphone nya karena terlalu gelap di tengah teriknya matahari. Karena matanya juga bermasalah, jadi dia menyuruh Soobin mengambil alih itu dan ia yang menopang Hyunjin.
Felix memberikan Handphone nya pada Soobin,
"Bantuin gue gih. Lu kesini pakai mobil kan?."Soobin menerima handphone itu, lalu menggeleng dengan kikuk.
"Enggak, Gue bareng Lino sama Lia tadi. Lu Taukan, gue lebih sering ngojek daripada nyetir sendiri?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Mommy | 2Hwang
FanfictionKetika Hujan menuntunku kepada sang bahu, yang memintaku menjadi seorang ibu bagi anaknya. |Hwang Hyunjin and Hwang Yeji area| 25122019, ©Me_Bubu Highest Rank: #1 in keresahan *09032020 #1 in 2Hwang *09032020 #1 in midzy *06042020 #1 in hyj *2504202...