Hyunjin mengedip beberapa kali ketika mendengar penuturan Lia yang nampak serius itu. Dia sedikit kaget dan tidak percaya atas kata yang baru saja Lia tuturkan.
Kini, Hwang Yeji yang berada dibelakang badan mungil Lia terlihat menundukkan wajahnya dan tak berani menatap Hyunjin yang sedang bingung dengan situasi ini.
"Hah? Ini bercanda kan? Sejak ka--""Beneran kok." Lia menjawab ucapan Hyunjin dengan tatapan tajam dan anggukan nya. Itu membuat Hyunjin semakin bertanya-tanya tentang ucapan Lia.
Yeji yang sedari tadi mencuri tatapan Hyunjin, kini dibalas oleh sang empunya tatapan itu. Hyunjin menatap Yeji seolah meminta penjelasan padanya, karena selama ini Yeji sama sekali tidak memberitahu apapun tentang Choi Lia.
"Kayaknya kita perlu bicara Hwang Yeji. eye to eye."Yeji hanya diam sambil mengerutkan mulutnya, bersamaan dengan Lia yang menghalangi tatapan Mereka dengan badannya,
"Bentar, kasih gue kesempatan buat ngomong ke Yeji dulu."Hyunjin mengangguk, lalu membiarkan Lia berbalik badan menghadap sang sepupu.
Tanpa berpikir panjang Lia langsung memeluk Yeji dengan erat,
"Kamu gak tahan ya? Kamu kabur dari neraka itu ya, Hwang Yeji?" Ucapnya sambil mengusap-usap punggung Yeji.Yeji terdiam. Mengapa Lia bisa tahu tentang semua ini?, ia berusaha membalas pelukan Lia senatural mungkin.
"Lia, kamu...""Aku udah tau semuanya, aku dipihak kamu. Kamu gak usah khawatir, jalan yang kamu pilih itu benar kok." Lia menjawab dengan pelan namun tegas.
Ketika mendengar itu Yeji mengangguk sedih, lalu membalas pelukan Lia dengan semua keresahan dan kegelisahannya selama ini, "Maafin aku Lia."
Lia menggeleng sambil tersenyum tipis didalam pelukan itu, "Gak, seharusnya aku yang minta maaf karena gak bisa ngajak kamu keluar bareng-bareng dari sana."
Terasa cukup, Lia melepaskan pelukannya lalu menatap Yeji dengan senyum. Ia memegang pundak Gadis itu dengan semangat,
"Kamu harus jujur sama Hyunjin ya. Hyunjin belum tau semua tentang kamu kan?. Hyunjin orang baik kok, itu alasan aku mau deketin kamu sama dia pas jaman SMA dulu."Yeji hanya menatap dalam diam, ia memegang tangan Lia dengan ragu
"Ta-tapi?""Hyunjin pasti ngerti, Yeji." Jelas Lia, lalu menyatukan genggamannya dengan tangan Yeji yang memegangnya tadi. Ia berusaha menyakinkan Yeji kalau jalan yang ia pilih itu benar.
Lino yang menatap Yeji dan Lia dalam diam kini bergantian menatap Lelaki didepannya yang tiba-tiba tidak bertenaga.
Lino teringat kalau ucapannya yang lalu belum direspon oleh Hyunjin. Jadi ia mau menanyakannya sambil mencoba membuka topik pembicaraan,
"Hyunjin, gue tadi nanya lho? Kenapa gak dijawab?."Hyunjin menatap Lino, lalu mengusap rambutnya pelan,
"Dia Hwang Yeji, Babysit--"Lino memutarkan bola matanya, selalu fakta ini terus yang menjadi alasan kenapa sepupu Lia itu bisa hadir di kehidupan Hyunjin. Lino yakin ada alasan lain yang membuat Yeji bisa dipercayai oleh Hyunjin.
"Kalau itu gue udah tau. Yang gue penasaran, gimana kalian bisa ketemu? Dan seberapa jauh hubungan kalian?. Gue liat udah klop banget kayak perangko."Lia yang sedari tadi sedang menyakinkan Yeji kini mendengar pertanyaan sang suami. Ia menatap Yeji lalu menanyakan hal yang membuat Yeji ada di sini bersama Hyunjin,
"Yeji, jujur ya. Kamu sebenarnya gak ada niatan buat jadi Babysitter Retta kan?."Yeji terdiam, ia hanya menundukkan kepalanya.
Itu benar.
Hyunjin yang mendengar kedua pertanyaan itu menatap tajam Lino dan Lia bergantian. Aura wajah Hyunjin juga berubah drastis secara tiba-tiba.
"Pertanyaan itu biar gue aja yang ngurus Choi Lia. Karena berkaitan dengan pertanyaan lino, jadi gue jawab sekalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Mommy | 2Hwang
FanfictionKetika Hujan menuntunku kepada sang bahu, yang memintaku menjadi seorang ibu bagi anaknya. |Hwang Hyunjin and Hwang Yeji area| 25122019, ©Me_Bubu Highest Rank: #1 in keresahan *09032020 #1 in 2Hwang *09032020 #1 in midzy *06042020 #1 in hyj *2504202...