12. Mulai Terbuka

2.2K 330 84
                                    

.
.

Di pagi yang cerah bersama cuitan burung yang beradu, turunlah seorang lelaki dari motor yang selesai ia ojekkin.

Sembari melepas helm, lelaki itu tersenyum  ke arah rumah besar bewarna abu-abu itu, Ia melangkah kan kakinya dengan penuh semangat dan senyum, lalu berteriak,
"Pe, peee, BI IMAAHHH BUKAIN PINTUU DONGG! INI SUBIN CHOI MASS LESUNG!!"

Seorang laki-laki yang tengah memanaskan mobil putih kesayangannya heran dengan suara nyaring itu, sang empunya rumah yang sedang berada di garasi datang menghampiri lelaki jangkung berparas manis itu.

"Pa, pe, pa, pe gak ada adab lu ye. Ngapain kesini?" Tanya Lino sang empunya rumah. Lino adalah atasan Soobin yang merangkap menjadi teman lelaki itu juga.

Soobin sedikit terkejut, ia menoleh ke arah sang empunya rumah. Diikuti dengan terbukanya pintu besar rumah itu bersama seorang perempuan cantik yang sempat membayangi kehidupan Soobin beberapa tahun silam.

Choi Lia, gadis manis dengan bibir merah mudanya terlihat seperti gadis kecil yang tengah berekspresi kikuk diantara lelaki dewasa.

Setibanya, aura Lia menguasai tempat itu, mata Soobin sedikit membulat dengan mulut yang sedikit terbuka. Sebelum khilaf, Soobin dengan cepat menggelengkan kepalanya lalu tersenyum kepada Lia. Seolah tidak terjadi apa-apa.

"Eh, mas Lee don't know, Mbak Mantan, apa kabar?" Sadar Soobin, kini perhatian laki-laki itu tertuju pada Choi Lia, mantan gebetan nya.

Lino yang melihat itu langsung menatap Soobin tajam, namun tetap santai seperti biasanya.
"Gausah caper ke istri gue. Gue tanya sekali lagi, lu mau ngapain tumben-tumbenan kesini?"

Soobin tersenyum, lalu memberikan sesuatu yang sedari tadi ia pegang.
Cukup tebal namun terlihat ringan.
"Gue mau ngasih dokumen ini."

"Oh, okey." Lino menerima dokumen itu dengan muka datar, Jarinya membuka lembar perlembar dokumen itu dengan cermat.

Namun, mata Lino tetap berfokus pada Choi Soobin yang kini masih tersenyum kearahnya.

Seakan risih ditatap dengan penuh hasrat, akhirnya Lino bersuara lagi
"Tumben lu gak sama Hyunjin? Biasanya nempel terus. Apa jangan-jangan lu udah punya gandengan baru?"

Soobin yang mendengar perkataan itu, langsung membantah ucapan Lino. Senyumnya yang tadi bersinar pun menghilang begitu saja sekarang.

Gak keluarga, gak temen sama aja. Selalu mengusik status single Soobin.

"Ndas mu. Si Aisha aja masih kayak layangan, susah digapai."

Lino hanya terkekeh, sambil menatap Lia yang kini masih mengintip di daun pintu.

Perempuan yang seolah-olah tau jika kode suaminya itu tersampaikan, perlahan mulai mendekat.

Lia menepuk bahu Soobin pelan.
"Yang pasti-pasti aja mas mantan, kayak sepupu gue misalnya." tawar Lia, lalu ia menyusul sang suami yang kini menyodorkan dokumen itu untuk selanjutnya ia simpan.

Dahi Soobin mengernyit,
Sepupu?

"Sepupu lu? Siapa?" Tanya Soobin kepada Lia. Setau Soobin, selama ini Choi Lia tidak pernah memberitahu kalau Lia memiliki sepupu perempuan yang berpotensi untuk Soobin dekati.

Apa Lia capek ngurusin gue yang kelamaan single? Atau dia merasa bersalah ninggalin gue dan memilih nikah sama Lino?
Makanya, dia jadiin si sepupunya itu tumbal buat gue? Astaga Choi Soobin..

Soobin mulai berpikir aneh-aneh akibat terlalu lama tidak dibelai.

Lia mengangguk sambil tersenyum,
"Namanya, Hwang Yeji."

Fake Mommy | 2HwangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang