"Kagaya-san!"
Kagaya berbalik untuk melihat sosok suara yang familiar. Wajahnya tidak bisa tidak tersenyum, selalu saja. Tiap kali Yushio datang, senyumnya menular.
"Yushio-san.,"
Nama yang dipanggil itu tanpa pikir panjang langsung menduduki bangku di samping Kagaya. Tangan kanannya membungkus sebuah kotak dengan kain, membuat Kagaya tidak dapat apa yang di bawanya kali ini.
Hari-hari sebelumnya, Yushio datang dengan berbagai baju dan aksesoris. Kadang juga membawa makanan, mereka sering kali menghabiskan waktu di halaman belakang mansion Ubuyashiki. Kagaya begitu terbiasa dengan kebiasaan ini, dan tidak begitu keberatan untuk dimarahi ayahnya ketika ketahuan keluar rumah.
Melihat Yushio yang menyoba menenangkan napasnya yang tak beraturan. Tau, betapa sulitnya berjalan ke mansion Ubuyashiki dari belakang yang merupakan hutan.
"Apakah kamu mau bergabung minum teh bersamaku?" Kagaya tanpa basa-basi langsung menawarkan dan sekali lagi, senyum Yushio makin melebar.
"Sangat pas! Aku kali ini membawa kue manisan. Ayahku mendapatkannya dari orang Inggris."
Tangan Yushio membuka kain yang menutupi kotak itu, segera dia membuka tutupnya. Aroma wangi terpancar keluar bercampur dengan gula. Secara tak sadar kedua anak itu meneguk ludah. Ingin segera mencicipi.
"K-kali ini, giliran kamu yang memilih duluan Kagaya-san."
Kagaya memandang Yushio dan mengangguk. Bibirnya tersenyum tipis, segera mengambil kue berwarna ungu dalam kotak itu. Gerakannya begitu lembut, hanya untuk tidak diperhatikan Yushio yang fokus pada kue.
Diikuti setelahnya, Yushio mengambil yang berwarna biru. Keduanya menggigit dalam diam. Mata Yushio segera berbinar dengan minat ketagihan, pipinya memerah karena senang. Mengumandangkan dengungan ketika mengunyahnya.
"Ini., sangat enak!"
Kagaya memperhatikan betapa sukanya Yushio dengan kue manis ini. Jujur, kagaya juga menyukainya. Namun, dia lebih suka melihat Yushio yang begitu menikmatinya. Tentu dia tidak akan egois.
"Aku setuju, namun aku Pasti akan segera kenyang. Aku telah makan siang ini."
"Uh., itu sangat disayangkan. Aku akan memakan sebagian besar, tenang saja!" Yushio berkata dengan mata cerah, sangat berbeda dengan kalimat yang diucapkannya. Kagaya hanya bisa tersenyum agak kaku ketika melihatnya.
Yushio segera memakannya tanpa ragu di bangku itu. Keduanya menikmati kebersamaan dalam keheningan. Kagaya kembali menyeruput tehnya, sedangkan Yushio memakan kue sembari memperhatikan pemandangan yang disuguhkan di depannya.
Mata Yushio menyipit. Mendepati seseorang bertopeng tengu dari jarak jauh. Pria itu sedang berlatih katana dengan menebas tiang kayu di sekitar dan tentu saja itu terpotong dengan mulus. Yushio kini mengalihkan pandangannya kepada Kagaya.
"Kagaya-san,"
"Ya?"
"Pria itu, Aku hanya tau dia adalah Urokodaki Sakonji-san. Aku hanya ingin tau, kenapa keterampilan berpedangnya terlihat sangat hebat dibanding dengan yang lain?"
"Ah, itu karena dia adalah Hashira air. Tekniknya telah terasah ke titik tertinggi."
Yushio menutupi mulutnya yang terbuka karena terkejut. Matanya melebar ketika mendengar penjelasan Kagaya. Meneguk kue yang tertinggal dimulutnya dia kembali berkata.
"Pantas saja, dia sangat hebat."
Kagaya menggenggam haorinya erat, dahinya sedikit mengernyit dan senyumnya sedikit menurun. Dia juga ingin kuat seperti para hashira dan membunuh para iblis. Dia ingin kuat dan dipuji oleh Yushio seperti dia memandang pada betapa hebatnya sebuah teknik pernapasan itu.
Namun umurnya tidak akan pernah sampai 30 tahun.
"Aku juga mendengar dari ibuku, bahwa setelah ayahku kembali dari bisnisnya, aku akan berlatih untuk perlindungan diri."
"Perlindungan diri?"
Yushio mengangguk ringan, matanya memandang kelangit, "En, karena keluargaku telah bekerjasama dengan Ubuyashiki. Maka seperempat aset keluargaku di beri lambang wisteria, untuk memungkinkan para pemburu iblis mendapatkan apa yang mereka butuhkan secara gratis. Aku yakin kamu sudah mendengarnya,"
Kagaya menatap Yushio, dia memang pernah mendengar dari ayahnya betapa sangat membantu bekerjasama dengan keluarga Mushigiwara. Namun jawaban Yushio tidak memenuhi pertanyaannya.
"Lalu, ada apa dengan perlindungan diri?"
"Saat itu, ayahku meminta kepala kan Ubuyashiki untuk membuatku berlatih pernapasan untuk melindungi diri."
"Kamu akan menjadi Pemburu iblis?" Kagaya terkejut, dan menjawab dengan terburu-buru. Tidak mengharapkan bahwa tubuhnya sedikit mendekat pada Yushio.
"Tidak., itu hanya untuk perlindungn diri jika aku di serang.,"
Kagaya mendengarnya menghembuskan napas lega. Wajahnya kembali pada ekspresinya yang biasa. Yang membawa senyum ringan dan pandangan tenang. Sedikit dia malu pada dirinya sendiri, betapa tidak bisa menahan keterkejutan yang sebelumnya.
"Dari pada itu. Kagaya-san, maukah kamu pergi denganku?"
Kagaya mengangkat alisnya bingung. Memandang Yushio dengan tanda tanya besar. Bibirnya terbuka sedikit untuk menjawab.
"Kemana?"
Yushio menyeringai lebar, semangat mengebu terlihat di sekitarnya. Keduan tangan putih milik wanita itu mengganggam tangan pucat si pria Ubuyashiki. Yukata Yushio sedikit tertarik kebelakang ketika mengulurkan tangannya.
"Ke Festival kota!"
Kagaya tidak dapat mengatasi kontak fisik. Dia merasa otaknya agak kacau saat itu. Jarang sekali dia merasa seperti ini, dan tidak pernah tau.
"B-baiklah," Suaranya agak bergetar ketika menjawab. Memang merupakan suara kecil, namun masih dapat ditangkap telinga Yushio.
Wanita yang mendengarnya mengangguk puas dengan jawaban Kagaya. Melepaskan tangan Kagaya, Yushio memegangi pinggir kursinya. Senyum senang terpampang diwajah.
"Festival datang 9 hari lagi. Pada saat itu, aku akan menunggumu di bangku luar warung dango nenek Touki." Yushio menjelaskan dan dijawab oleh dehaman Kagaya. Memang Yushio agak bingung ketika melihatnya menjawab dengan ragu, namun segera dia menyingkirkan pemikirannya.
"Tenang., warung nenek Touki sangat terkenal, jadi sangat mudah menemukannya dan akan kupastikan banyak hal menarik disana!"
Bukan itu Yushio-san., aku hanya.,
"Tentu.," Kagaya tidak ingin mengecewakannya. Jadi, setidaknya dia akan mencoba berjuang untuk pergi keluar dengan tubuhnya. Untuk pergi dengan Yushio.
###############
Semoga kalian menikmati ceritanya., See you!
Don't forget to vote and comment!!
Leven_Ack
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Story || Kagaya X Reader X Muzan || Kimetsu No Yaiba
RomantikKagaya hanya ingin jatuh cinta namun statusnya tidak mendukung, sehingga membuat skema. Sedangkan Muzan terlalu mencintainya hingga lupa mengontrol pikiran. Keduanya hanya pria egois. Ini hanya kisah wanita yang mudah jatuh cinta, Yushio. Dan mudah...