Chapter 23 : Natagumo Yama

2.2K 308 28
                                    

Yushio akhirnya tinggal bersama dengan trio selama seminggu pemulihan mereka. Pagi ini dokter memeriksa tubuh mereka dan mengatakan bahwa mereka telah sembuh.

Seekor burung gagak memasuki ruangan ketika meneriakkan sebuah misi untuk mereka bertiga. Yang menuju ke gunung Natagumo. Yushio yang berada di balik pintu mendengar ini segera masuk.

"Kalian akan pergi misi hari ini?"

"Ah, ya Yushio-san. Ada apa?"

"Boleh aku ikut?"

Yushio bertanya dengan senyuman. Dia berharap ketiga anak ini yang merupakan pemburu iblis mengetahui tempat Ubuyashiki dan keluarganya, dengan itu dirinya memutuskan untuk mengikuti misi. Dia yakin bahwa rumah orang tuanya mengikuti Ubuyashiki.

Tanjiro yang mendapat pertanyaan ini sedikit terkejut. Dia menatap Yushio dengan bingung dan khawatir disaat bersamaan. Di tahu bahwa Yushio dapat melindungi dirinya, mengingat sebuah pedang nichirin di pinggangnya ketika dulu mereka pertama bertemu di gerbang penginapan Wisteria. Namun bukan itu yang dikhawatirkan.

"Tapi, kami akan berangkat siang ini."

Tanjiro berkata sembari menyiratkan bahwa Yushio tidak dapat berdiri di bawah sinar matahri. Yushio mendengar ini terkekeh ringan sembari menutupi mulutnya dengan anggun. Menertawai lelaki di depannya karena tidak mengerti kebenarannya.

Dia menatap Tanjiro dengan mata melengkung bulan sabit. Zenitsu yng berada di belakang Tanjiro bahkan terpesona.

"Tidak apa Tanjiro-san. Aku bisa berdiri di bawah matahari."

"Hah?!"

Zentsu, Tanjiro bahkan Inosuke berteriak terkejut bersamaan. Mereka menatap Yushio dengan mata bukat lebar. Dari ketiga orang itu semua merasa ada yang salah dengar, bahkan berpikir Yushio mungkin salah ucap. Yushio sendiri mempunyai senyum canggungnya.

Apakah itu sangat mengejutkan? Yushio hanya menggeleng ringan dengan reaksi mereka. Dia kemudian kembali menatap ketiga lelaki itu. Senyum lebarnya memperlihatkan taring runcing di giginya.

"Yah, walaupun hanya bisa 4-5 jam saja."

"Begitu ..."

Mereka akhirnya pergi dari penginapan wisteria dan berjalan menuju gunung Natagumo. Sepanjang perjalanan mereka selalu berdebat dalam segala hal kecil yang membuat Yushio terdiam menyaksikannya saja. Dia sekarang mulai terlalu lelah untuk melerai.

Ketika langit menjadi mlam Yushio menurunkan payung dan menutupnya. Dia memakainya agar tubuhnya terhindar dari panas, karena walau dia bisa tahan di bawah sinar matahari selama 4-5 jam. Panas menyekat masih menyisakan perasaan kulitnya mendidih.

Yushio melirik kebelakang ketika melihat Zenitsu tidak berani memasuki gunung, sedangkan Tanjiro dan Inosuke mulai berjalan masuk. Yushio juga memutuskan untuk masuk, karena Zenitsu telah lulus tes menjadi pemburu iblis. Tentunya dia tidak mati semuah itukan?

Sambil memikirkan ini, Yushio berhenti berjalan ketika kepalanya menoleh kesana kemari. Sepertinya ... Dia telah kehilangan jejak Tanjiro dan Inosuke yang tadi berjalan di depannya.

Yushio menenangkan sedikit kepanikan di hatinya dan dengan pelan berjalan maju. Dia yakin jika Tanjiro maupun Inosuke pas tidak jauh dari dirinya.

Entah berapa menit langkahnya menyusuri hutan perlahan, namun apa yang dia tidak sangka adalah bahwa dirinya masih tersesat. Sekelilingnya gelap dengan pohon tinggi. Dia memutuskan untuk berhenti dan menoleh kembali kesana-kemari.

"Tidakkah ini terlalu jauh?"

Yushio bergumam ada dirinya sendiri, sebelum akhirnya suara hunusan pedang yang keras terdengar ditelinganya. Yushio menoleh ke arah suara itu dengan curiga. Beberapa saat ragu, dirinya kini berlari menuju sumber suara.

My Life Story || Kagaya X Reader X Muzan || Kimetsu No YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang