Chapter 5 : Training

2.4K 367 16
                                    

Hari ini adalah hari dimana Yushio melakukan pelatihan pernapasannya. Seperti yang dijanjikan mereka bertemu di kediaman hashira air, Urokodaki.

"Aku melatih tidak akan main-main. walaupun kamu tidak akan menjadi pemburu iblis, aku akan melatihmu dengan keras sebagai murid pertamaku."

"H-hai'! Sebuah kehormatan menjadi murid pertama anda!"

Urokodaku mengangguk sebagai jawaban, namun setelahnya pria itu berkata dengan suara serak, "Lari kelilingi hutan ini!"

Yushio tanpa basa-basi langsung lari. Urokodari melihatnya dibelakang dengan seksama, kemudian pria itu kembali kedaam rumah. Yang tak terduga menurut Urokodaki adalah Kagaya yang tiba-tiba datang dan duduk di bangku rumahnya, menunggu latihan Yushio.

Hari menjelang sore ketika Yushio kembali dari memutari hutan. Dia terengah-engah dan mendukung tubuh dengan tangan di kaki. Peluh membasahi tubuh dan pelipisnya.

"Saya *hah hah* menyelesaikannya Urokodaki-san," Yushio berkata sambil mengangkat kepalanya untuk melihat gurunya. Namun yang dilihat kali ini bukan hanya Urokodaki, itu pria berambut hitam dengan haori ungu. Mata Yushio melebar karena terkejut.

"Kagaya?!"

Kali ini yang terkejut Urokodaki. Yushio sebenarnya berani memanggil Klan Ubuyashiki dengan tanpa penghormatan. Dia curiga jika keduanya memiliki hubungan tertentu. Aura kecurigaan keluar dari tubuh Urokodaki ketika menatap Yushio. Membuat wanita itu berdeham canggung.

"Maksudku., K-kagaya-san?"

"Ah., aku tidak keberatan dengan yang sebelumnya Yushio.,"

Urokodaki sekarang yakin. Kagaya dan Yushio pasti memiliki suatu hal diantara mereka. Sudah aneh ketika Kagaya datang untuk menunggunya latihan namun sekarang keduanya juga memanggil nama depan? Yushio melirik Urokodaki yang tidak merespon segera mengangguk,

"B-baik.,"

"Ayunkan pedang 1000x!" Urokodaki melanjutkan latihannya. Yushio melongo ketika mendengar angkanya. Dengan wajah tidak enak dia mengambil pedang kayu yang diberikan dan mulai mengayunkannya sembari menghitung. Sepertinya urokodaki berniat membunuhnya.

Beberapa jam kemudian, Yushio terus mengayun ketika tangannya bergetar. Kagaya yang mengamatinya terus mengepalkan tangannya, tidak tega untuk melihat kondisi Yushio. Sedangkan Urokodaki telah memasuki rumah ketika memulainya tadi.

"989!"

"990!"

Pada hitungan ini, tubuh Yushio jatuh ketika tangan digunakan menyangga tanah. Kagaya melihat betaa lusuhnya penampilan Yushio, sangat tidak cocok. Namun, Yushio tetap mencoba berdiri menggunakan pedang untuk melanjutkan 10 ayunan terakhir.

Kagaya yang tidak tega menghampirinya dan mengambil alih pedang di tangan Yushio. Kagaya dengan meniru kuda-kuda Yushio mengayunkan pedang 8x dan masih berlanjut.

"999!" Kagaya kelelahan. Terlihat kondisinya yang bergetar hebat. Membuat Yushio panik. Dan berpikir bagaimana lemahnya dia.

"1000!" Kagaya terjatuh ketanah, tidak sebelum Yushio langsung menangkap tubuhnya. Pedang kayu jatuh tersungkur. Yushio memapah Kagaya ke bangku dan Kedua insan itu duduk di bangku panjang.

Yushio langsung membelai punggung Kagaya. Menatapnya dengan kekhawatiran, dia selalu bertanya apakah Kagaya baik-baik saja. Kagaya menggelengkan kepalanya, ketika mata lembutnya menatap Yushio.

"Ma'afkan aku,"

"Tidak tidak! Itu kesalahanku karena tidak mengayunkan yang terakhir kagaya."

Kagaya mengusap keringat didahinya. Kemudian mengusap milik Yushio, kagaya terus melanjutkannya ketika bibirnya terbuka untuk berucap.

"Orang yang lahir dari klan Ubuyashiki memang selalu lemah. Jadi hal seperti ini merupakan hal biasa,"

"A-apa?"

"Ya., jadi tidak perlu terlalu khawatir."

Yushio ingin menangis, bulatan airmata terbentuk disudut matanya. Menyadari kebenaran yang menyakitkan bukan kebiasaannya. Dengan tekad kuat, Yushio memegangi kedua pundak Kagaya kencang. Wanita itu menatap Kagaya tepat di mata.

"Maka dari itu aku harus kuat. Tunggu saja aku ketika telah selesai menguasai pernapasan air!"

Tidak perlu,

Aku hanya ingin kamu disisiku. Kagaya tidak mengucapkannya. Dia tidak memiliki cukup keberanian. Pria itu hanya tersenyum ringan menyaksikan tekad Yushio.

Dengan itu Yushio bangkit dan mengayunkan 10 ayunan terakhir, sebelum akhirnya menghela napas lega.

"Aku menyelesaikannya!"

Kagaya tersenyum melihatnya, namun tidak ada yang menyadari bahwa tatapannya sayu. Kagaya tidak mengungkapkan kebenaran penting kepada Yushio, dia ingin menyembunyikannya.

Bahwa tidak ada dari Klan Ubuyashiki yang hidup melewati umur 30.

Urokodaki keluar menatap Yushio yang hampir tidak dapat berdiri. Dia sebenarnya mendengar semua percakaan mereka dari awal. Dia diyakinkan bahwa Kagaya memiliki perasaan pada murid pertamanya. Namun sepertinya Yushio sepertinya terlalu bodoh untuk menyadarinya.

"Bagus, sekarang kita harus makan malam."

Mereka bertiga masuk ke rumah dan mulai makan dengan sup tofu. Yushio benar-benar merasa disurga ketika pelatihan itu berakhir dan beristirahat seerti ini. Walaupun dia tau nanti masih mengisi jurnal, dia tetap menikmati keadaan santai ini.

Kagaya di antar Urokodaki setelahnya untuk kembali ke mansion Ubuyashiki. Yushio sibuk dengan jurnalnya dikamar, dengan serius terus menulis. Dia tidak tau Urokodaki telah menyiapkan banyak jebakan dihutan kali ini.

Mereka telah ketahuan Urokodaki.,

Tapi kapan Kagaya akan mengungkapkan perasaannya?

Don't forget to vote and Comment!!

Leven_Ack

My Life Story || Kagaya X Reader X Muzan || Kimetsu No YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang