Oweekkk..oweekkk
Untuk yang ke sekian kalinya, Lailul, Athiem, Willy dan Niko terbangun dari tidurnya.
JAM sudah menunjukkan pukul setengah Tiga pagi, dan sudah ke tiga kalinya Mereka berempat terbangun di buat Kenzo.
"Lailul, Lo deh yang diemin, ngantuk guee" ucap Athiem malas, masih dengan memejamkan matanya.
"Elo Wil" titah Lailul sambil mendorong tubuh Willy.
"CK! Yaudah gue, gitu aja udur-uduran!" Ucap Niko, akhirnya dia bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar sebelah.
Dimana baby Kenzo tidur di sana.
••
"Sayang Uncle kenapa nih? Kok nangis? Gak capek nangis Mulu ya nak ya?? Om aja yang dengerinnya sakit" ucap Niko berbicara pada baby Kenzo sambil menggendongnya.
Baby Kenzo gak diem, dia tetep nangis buat Niko jadi pusing harus apa.
"Apa gue tanya Tika aja ya? Disana lagi sore ini" gumam Niko.
Akhirnya Niko memilih untuk bertanya kepada Atikah.
"Assalamualaikum, kenapa bang?" Tanya Atikah langsung.
"Ini dek, anak Lo nangis Mulu, cara bisa diemin gimana ya? Apa gue bekep aja?" Tanya Niko polos.
"Wahhh bangsat ya Lo! Enak aja anak Cogan gue mau di bekep!" Omel Atikah.
Niko nyengir.
"Hehehe becanda""Kasih dia pegang mainan untuk di gigit-gigit itu, bentuknya bulat, isiinya ada air, itu kalo di pegang dingin itu, dia suka" ucap Atikah.
Niko menggernyit, dimana adanya??
"Emang ada?" Tanya Niko.
"Ya adalah!" Ketus Atikah.
Niko jadi cemberut, adik sepupu rasa kandung nya ini judes banget perasaan.
" Tanya bang Athiem, mungkin dia simpan perlengkapan Kenzo" ucap Atikah
Niko mengangguk.
"Owh oke dek, yaudah Abang tutup, assalamualaikum"
"Wa'alaikumsallam"
Setelah sambungan telfon di tutup, Niko segera ke kamar sebelah membawa Kenzo di gendongan nya.
"Thiem, perlengkapan baby Ken mana?" Tanya Niko.
"Aduhhh..Niko! Ngapa si Ken di bawa kesini seehh??" Dengus Willy.
"Ssstt diem!" Desis Niko, Willy mengatupkan bibirnya.
"Itu di lemari!" Jawab Athiem dengan ogah-ogahan.
Lalu mereka bertiga kembali tidur.
"Dasar, saudara durjanah!" Umpat Niko.
"Eh? Upss, kaga boleh ngumpat, ada bocah!" Niko Baru sadar.
Lalu dia mengambil mainan Yang di katakan Atikah tadi dan memberikan ke Kenzo.
Dan benar saja, baby Ken terdiam, melihat baby Ken yang terdiam, Niko langsung meletakkan Baby Ken ke box bayi yang ada di kamar sebelah.
~~''
Hari ini Athiem, Lailul, Niko dan Willy memilih untuk berjalan-jalan ke taman sambil membawa baby Ken dengan kereta dorong bayi.
Ke Gans-an mereka jadi bertambah setelah membawa kereta baby Ken
Kalo para gadis-gadis atau ibu-ibu yang liat pasti mereka bakalan berfikiran kalo mereka berempat itu young dad.
"Uuhh tambah ganteng gue pasti, tuh buktinya ibu-ibu pada ngeliatin ke gue" ucap Willy pede.
"Pede amat lu?! Belum tentu mereka ngeliatin elo?" Cibir Athiem.
"Ssstt! Kalian bisa diem gak sih?! Baby Ken lagi anteng ini!" Ketus Lailul.
Willy dan Niko nyengir.
"Ihh, lucu banget, ini anaknya ya?" Tiba-tiba dua orang gadis asing mendekati mereka dan berjongkok di depan kereta bayi Ken.
"Eh? Bukan dong, masih muda gini kok" ucap Niko.
"Iya" timpal Willy.
Mereka langsung tebar pesona.
"Jadi siapanya dong?" Tanya cewek di sebelah cewek yang bertanya pertama tadi.
"Anak nya sepupu kita" jawab Athiem.
Kedua gadis itu tersenyum.
"Eh, boleh nanya gak?" Tanya salah satu perempuan itu.
Keempat cowok itu mengangguk.
"Kalian udah punya pacar belum?"
"Owhh ya jelas belum lahh, kita masih single" ucap Athiem semangat.
"Owhh masih single ya??" Tiba-tiba suara keempat doi mereka terdengar dari arah belakang
Mampus!
Bakalan kaga selamat ini.Dan benar aja, waktu mereka balikan badan ke belakang, Bila, Nurul, Asya, Dann maysarah.
Mereka berempat pada natap sangar ke mereka.
Sementara dua cewek tadi udah kabur gak tau kemana.
"E..ehh..kita bisa jelasin!" Ucap Athiem takut-takut saat bila menghampirinya.
"Apa jelas-jelasin?! Udah dengar gue!" Ketus Bila.
Dan pada akhirnya, masing-masing dari cowok pada kena jewer sama para cewek.
Kenzo yang melihat itu malah tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SomplaK& Gesrek
Novela Juvenil"Bebeb...jangan lah kau tinggalkan daku sendirian beb" ucap Cewek gesrek di samping gue ini. Gue menghela nafas. " Ya Allah...kapan Lo waras nya sih?" Ucap gue. Tampak dia sedikit berfikir. "Akan ada saatnya.." jawab nya sok bijak. Ya kapan?" Tanya...