sehari-hari bersama Kenzo

634 37 3
                                    

"Kenzaaa..ya Allah!! Baru di tinggal pipis bentar aja udah naek ke atas lemari??! Gimana bisaaa?!!" Teriak Athiem histeris.

Gimana gak histeris? Itu bayi berumur 11 bulan naik ke atas lemari pakaian!!

"Kemana lagi itu kurcil-kurcil?!" Decak Athiem heran.

Tadi sepupu-sepupunya dia suruh untuk jaga Kenza bentar karena Athiem ingin buang air kecil

"Ya ALLAH!! KENZAAA!!" pekik ketiga cowok secara bersamaan.

"Thiem! Itu Kenza kok bisa naik ke atas?! Lo gimana sih?!" Ucap Niko kesal.

Athiem menatap Niko datar.

"Tadi gue suruh kalian untuk jaga Kenza, kemana kalian?" Tanya Athiem.

Niko nyengir.

Tadi mereka beli rujak di depan rumah, lupa juga bawa Kenza.

"Ya..ya maap, kita beli rujak di depan rumah tuh, pengen" ucap Niko

Tanpa mereka sadari, Kenza merangkak ke keujung lemari, jika saja Lailul tidak menyadarinya, pasti Kenzo bakalan jatuh.

"Kenzaaa!!"

"Alhamdulillah.."

Lailul membawa Kenza duduk di sofa.

"Kenza sayang..anaknya Pauncle, jangan nakal ya..Kenza duduk tenang disini! Ingat?!" Ucap Lailul berbicara lembut pada Kenza.

Kenzo menatap Lailul lama lalu mengangguk.

"Yaya.."

Pauncle itu sebutan untuk Kenza ke Lailul.

Pa,Papa
Uncle, om

Jadi, Papa om.

"Nahh..pinter.." Lailul mengacak rambut Kenza dengan gemas.

"Huftt..untung ada Lo Lul, kalo enggak gatau deh gimana nasib Kenza" ucap Athiem, dia duduk di samping Kenza lalu menepuk kepala Kenza pelan.

"Makanya! Banyakin debat!" Ketus Lailul, lalu dia menyalakan tv.

"Gara-gara Lo!" Ketus Athiem pada Niko.

Niko yang sedari tadi memasang wajah polos tak terima

"Enak aja!" Ketusnya, lalu dia duduk di sofa satu lagi.

Sementara Willy?? Owh..dia sedang asyik makan

Makan rujak yang dia beli, sedari tadi saat mereka berdebat, Willy menonton sambil menikmati rujaknya.

"Nikmattt"

••

"Lul, Kenza Mandiin tuh, dia kan nurutnya sama Lo!" Titah Athiem.

Lailul yang sedang berbaring menatap Athiem sinis, tapi tetap beranjak dari tempat tidur nya.

Mentang-mentang Kenzo nurut sama dia, jadi Harus dia juga yang mandiin Kenza gitu?

Benar-benar!

"Untung sepupu!" Dengus Lailul, lalu Lailul mencari Kenza yang sedang bermain bersama Willy di belakang rumah.

Mereka main tanah!

Keadaan Kenza dan Willy kotor! Sekotor-kotornya.

Untung gak harga diri yang kotor:v

"Willy!! Kenza!! Kenapa kalian mainan tanah?!!" Omel Lailul seperti emak-emak yang  sedang mengomeli anaknya.

Willy dan Kenza sama-sama melihat ke Niko dengan tampang polosnya.

"Kenza, kita mandi!!" Lailul menggendong Kenza.

Willy mengadahkan tangannya untuk minta di gendong.

"Gue??"

"Jalan sendiri!!" Ketus Lailul, lalu dia membawa Kenza untuk mandi.

••>>

"Nahh, anak Pauncle udah wangi..jangan main nakal lagi ya nak.." ucap Lailul setelah selesai memberi minyak telon pada Kenza.

Kenza cengar-cengir aja.

"Udah cocok Lo jadi bapak, berpengalaman lagi, ntar kalo Lo nikah sama Asya, jadi asya bisa santai-santai" sahut Niko sambil menyesap kopinya.

Lailul mendesis dan menatap Lailul sinis.

"Diem!"

Niko terbahak melihat ekspresi Lailul yang judes itu.

°°°

"Assalamualaikum..yuhuuy sepadaaa!! Ada orang kagaaa?!!" Teriak gadis-- eh wanita yang bersuara cempreng.

Laki-laki di belakang nya menggeleng heran.

Benar-benar deh..

"Wa'alaikumsallam, jangan teriak Atikah.."

Iya, yang berteriak itu Atikah.

Dan laki-laki yang berjalan di belakang nya itu Denta.

"Biarin!" Atikah berujar acuh.

Saat berada di ruang TV Atikah di buat tercengang.

Lailul, Athiem, Willy dan Niko pada tepar.

Alias mereka pada molor dengan posisi di tempat yang berbeda-beda.

Tak lupa juga Kenza yang sedang tidur tengkurap di atas Athiem.

Terlihat nyaman.

"Kenzaaaa...bunda disiniiii!!", Pekik Atikah yang membuat Kenza, maupun Lailul, Athiem, Willy dan Niko terbangun.

"Bubunnn" teriak Kenza, dia duduk dan mengarahkan tangannya minta di gendong.

"ATIKAH?!!"

••

"jadi gimana?, Anak gue bandel gak abang-abang??" Tanya Atikah.

Saat ini mereka ada di ruang keluarga dengan masing-masing duduk di sofa.

Athiem, Niko, Lailul dan Willy saling tatap satu sama lain lalu mengangguk.

"Uhh..baik kok baik.." saking baiknya pengen gue lelepin ke kolam lele!". Sambung Niko.

"Iya, Anak kamu gak bandel Kok", ucap Lailul.

Akting mereka.

Atikah tersenyum senang.

"Lohh..iya dong, Kenza kan sifatnya mirip gue, baik!" Ucap Atikah bangga.

"Apanya yang baik?? Dulu juga Lo bandel! 11,12 sama Kenza!" Batin Athiem.

Saat ini Kenza sedang tertidur, berada di pelukan sang ayah.

Denta sendiri dari tadi hanya melihat tanpa menyerukan suara.

"Oke, jadi ntar-ntar kalo gue pigi gue titip disini deh" ucap Atikah bersemangat.

Mereka mengangguk terpaksa.

"Oke.."

Jangan! Kalo bisa jangan!!!!
Teriak mereka dalam batin bersamaan.

SomplaK& GesrekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang