10. OASIS

197 10 0
                                    












"Hai Minji Noona, kita bertemu lagi. Apa kabarmu? Kau semakin cantik ya."

Minji yang tengah mengurus beberapa berkas di meja receptionis menoleh begitu namanya disebut. Tapi matanya langsung berputar malas begitu tau siapa orangnya.

Lee Seungri..

Bocah itu memang punya kebiasaan mengganggu Minji dulu sebelum menemui Chaerin saat berkunjung ke rumah sakit.

Minji tak menggubris kehadiran Seungri dan melanjutkan pekerjaannya. Mengabaikan kikikan geli dari suster di sampingnya. Semua pegawai di rumah sakit ini tau jelas bagaimana kelakuan Seungri saat berhadapan dengan Minji.

Seungri menumpukan kedua sikunya di atas meja receptionis, menopang dagu di atasnya dan tersenyum sok manis "Kau punya waktu malam ini? Bagaimana kalau kita pergi kencan?"

BUG!

Tanpa diduga seseorang memukul kepalanya dari belakang dengan sebuah buku yang tebalnya keterlaluan. Jenis buku yang hanya akan dibaca oleh para kutu buku atau para profesor berkepala botak.

Seungri mengerang sakit sambil memegang kepalanya. Dia segera berbalik dengan mata melotot galak. Siap mencaci maki siapapun yang berani dan dengan kurang ajarnya sudah memukul kepalanya yang berharga ini.

Tapi pada akhirnya dia hanya bisa menahan semua caci maki yang sudah terpatri di otaknya dan siap meluncur dari mulutnya itu begitu tau siapa pelaku penganiyaan tersebut. Dia hanya mampu mengumpat dalam hati.

"Kau masih saja menggodanya? Dasar bocah!"
Bibir Seungri langsung maju seperti mulut bebek, bergerak cepat. "Setidaknya aku melakukan usaha. Tidak sepertimu. Aku bahkan tidak pernah melihatmu bersama wanita lain selain Chaerin Noona." Sedikit tengsin karena Minji malah tersenyum geli.

Daesung -si pelaku pemukulan- melotot galak. Membuat pria bermata panda di hadapannya mengkeret takut.

"Tolong lanjutkan ya."

Seungri kembali memusatkan perhatiannya pada Minji yang menyerahkan perkerjaan tadi pada rekannya. Gadis itu bergegas meninggalkan meja receptionis.

"Dr. Kang, aku duluan." Minji mengedipkan matanya ke Daesung yang dijawab dengan sebuah anggukkan kecil.

"Noona, tunggu!" Seungri baru saja hendak menyusulnya ketika tiba-tiba kerja kemejanya ditarik oleh Daesung. Dia jadi seperti anak kucing yang habis di angkat dari selokan depan rumah. Kkk~

"HEI Hyung!" Seungri sedikit membentak. Merasa kesal karena Jaejoong merusak pamornya di depan para gadis. Ugh! Kang Daesung kan memang hebat dalam mempermalukan orang lain, specially dirinya.

"Jangan ganggu dia lagi. Dia harus bekerja." Daesung memperingatkan.

Seungri merengut sebal dan melipat kedua tangannya. Benar-benar merasa sebal. Dahinya sampai mengerut tebal, bibirnya maju beberapa centi dan pipinya mengembung. How cute!

"Lagipula kenapa kemari? Tidak sekolah?"

"Ini kan hari minggu..." jawab Seungri ketus "Huft.. Aku mengerti jika kau sudah terlalu tua, nama hari saja lupa."

PLETAK!

Jaejoong mendaratkan sebuah jitakan di kepala Seungri, membuat bocah itu kembali meringis dan mengusap kepalanya tak sabar. Sakiiiittt..

"Selamat datang, Jiyong-ssi ..."

Seungri dan Daesung langsung menoleh begitu mendengar sapaan Minji yang berdiri tak jauh dari tempat mereka. Gadis itu hanya baru mengambil beberapa langkah tapi berhenti begitu berpapasan dengan Jiyong dan Chaerin.

Unexpected Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang