Jiyong duduk dengan tenang di atas sebuah sofa cokelat. Matanya terfokus pada seorang pria paruh baya yang tengah duduk dan juga balas menatapnya.
Tuan Lee. Ayah Chaerin ....
Pria yang masih terlihat muda itu menatap Jiyong dengan tajam dan serius. Tapi hal itu semua sekali tak mempengaruhi Jiyong. Dia sama sekali tak merasa terintimidasi.
"Apa kau kekasih Chaerin?"
Jiyong menoleh pada wanita yang duduk di samping Tuan Lee. Wanita yang duduk di atas kursi roda dan menatapnya dengan lembut.
Ibu Chaerin ...
"Iya, eommonim ...." Jiyong tersenyum lembut. Ya, ini untuk pertama kalinya dia bertemu dengan kedua orang tua Chaerin dan baru mengetahui kenyataan bahwa Nyonya Lee mengalami kelumpuhan.
Nyonya Lee tersenyum senang. Akhirnya putri satu-satunya itu memiliki kekasih. Dan yang lebih membanggakan dari kenyataan Jiyong seorang superstar adalah bahwa pria itu langsung datang menemui mereka. How gentleman.
"Jadi apa maksudmu datang kemari?" Tuan Lee yang sejak tadi hanya menatap Jiyong akhirnya buka suara "Ingin meminta restu? Tindakanmu salah. Harusnya kau datang dulu kemari lalu mengadakan konferensi pers. Bukan sebaliknya."
Jiyong tersenyum "Itulah tujuanku. Aku mengadakan konferensi pers dulu agar saat aku datang kau tidak bisa menolakku. Hehehe... "
Seungri yang duduk tak jauh darinya mendengus geli. Apa-apaan sih pria ini? Pikirnya. Tunggu saja sampai Chaerin datang dan dia akan benar-benar mati.
Tuan Lee masih melayangkan tatapan tajamnya pada Jiyong. Jujur saja Jiyong sedikit gugup dibuatnya. Well, siapa yang tidak gugup jika tengah berhadapan dengan calon mertua? Kkk~
"Ekhm!" Jiyong berdehem sekali, mencoba menyamarkan rasa gugupnya "Sebenarnya bukan hanya itu tujuanku datang kemari. Aku datang kemari juga ingin meminta agar Abeonim dan Eommonim mengijinkan Chaerin untuk tinggal disini lagi."
Seungri serta kedua orangtuanya langsung terbelalak. Ini adalah hal paling sensitif di keluarga mereka.
Berbeda dengan Nyonya Lee dan Seungri yang masih terlihat kaget, ayah Chaerin kini malah terlihat marah. Bibirnya kini bahkan membentuk garis lurus tipis, tanda jika dia tengah menahan emosinya.
"Apa maksudmu?" bisik Seungri, setengah mendesis. Atmosfernya benar-benar mengkhawatirkan. Dia tau jelas bagaimana watak ayahnya. Dan Jiyong malah menyinggung soal Chaerin? Matilah!
"Kenapa aku harus menuruti permintaanmu?" tanya Tuan Lee berat.
"Karena aku calon menantumu," jawab Jiyong santai dan langsung mendapat pelototan galak sekaligus tak percaya dari Seungri. Pria ini dalam keadaan seserius ini masih bisa bercanda? Yang benar saja!
"Ah, baiklah. Ini bukan karena aku..." Jiyong buru-buru bicara "Ini demi kebaikan Chaerin." Dia mulai menunjukkan keseriusannya.
"Setelah konferensi pers yang aku lakukan, keselamatan Chaerin jadi terancam."
"Kalau begitu tidak seharusnya kau melakukan konferensi pers itu," potong Tuan Lee sinis.
"Para fansku bisa sangat brutal dan mencelakainya ..." Jiyong melanjutkan penjelasannya tanpa memperdulikan ucapan sinis Tuan Lee barusan. "Mereka bisa menyerang Chaerin kapan saja."
"Aku tidak perduli."
Jiyong yang baru saja membuka mulut, siap melanjutkan penjelasannya bahwa Chaerin dalam situasi terancam, langsung kehilangan kata-kata begitu mendengar kalimat final dari mulut Tuan Lee.
![](https://img.wattpad.com/cover/209519687-288-k180293.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love ✔
FanfictionLength : Chaptered Rated : PG-17 Genre : Romance, Family, Friendship and Comedy (?)