CKIT!
Jiyong memarkirkan mobilnya tepat di halaman rumah sakit. Dia memang memaksa untuk mengantar Chaerin kesana setelah sarapan tadi.
Meski Chaerin sudah menolak dengan tegas
tapi Jiyong lebih gigih. Oh jangan salahkan dia karena punya sifat keras kepala.'Bagaimana kalau ada fans atau wartawan yang melihatmu? Kau baru debut dan bisa terkena skandal karena ini,' Chaerin berkilah sebelum dia didorong masuk ke dalam mobil mewah itu tadi.
'Tenang saja. Kacanya hitam jadi orang-orang tidak bisa melihat kita di dalam. Dan mereka tidak akan tau kalau ini mobilku karena ini mobil pinjaman. Aku meminjamnya dari staff kantor. Kkk~' jawab Jiyong dengan senyum lebar. Dia tau Chaerin takkan bisa menolak setelah mendengar penjelasannya itu. 'Lagipula aku selalu siap sedia dengan properti penyamaranku,' lanjut Jiyong ditambah dengan wink yang manis.
Akhirnya dengan sangat terpaksa Chaerin menurut. Toh tidak ada ruginya.
"Noona, kita sudah sampai." Chaerin tersadar dari lamunannya begitu mendengar ucapan lembut Jiyong.
"Oh. Terima kasih." Chaerin buru-buru memakai tasnya dan hendak membuka pintu, ingin cepat-cepat menjauh dari pria itu. Tapi Jiyong menahannya "Wait," ucapnya membuat Chaerin mengurungkan niatnya dan menoleh.
"Berikan ponselmu," titah Jiyong. Jelas sekali dia bukan meminta, tapi memerintah.
"Untuk apa?"
"Berikan saja." Jiyong menengadahkan tangannya, mendesak.
Chaerin hanya menghela nafas. Bocah ini benar-benar pemaksa dan selalu semaunya sendiri, pikirnya. Tapi Chaerin akhirnya mengambil ponselnya juga di dalam tas.
Jiyong tersenyum senang begitu memegang ponsel berwarna putih itu. Jari-jarinya dengan lincah bermain di atas layar. Entah apa yang dilakukannya.
"What are you doing?" Chaerin sedikit mencondongkan tubuhnya, melongok apa yang dilakukan Jiyong.
"Cah! Done." Jiyong malah langsung mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya, padahal Chaerin sendiri belum sempat melihatnya.
"Aku sudah menyimpan nomorku disana. Jadi kita bisa saling berhubungan," jelas Jiyong "Aish.. Kau sangat beruntung eoh? Para gadis di luar sana harus berjuang keras untuk mendapatkan foto apalagi nomorku. Tapi kau? Kau mendapatkannya secara cuma-cuma dariku langsung. Ah, kau memang beruntung."
"Ck! Kau pikir aku mau? Aku akan menghapusnya nanti."
Gila! Bocah ini benar-benar ... Percaya diri? Angkuh? Atau apa?
"Tidak apa-apa. Biar aku saja yang menelepon duluan."
"Aku tidak akan mengangkatnya," ucap Chaerin.
"Aku akan melakukannya sampai kau mengangkatnya," jawab Jiyong santai. Pandangannya tertuju ke arah depan. Mengacuhkan Chaerin yang sudah merasa sebal.
"Aku akan mengganti nomorku."
"Aku akan mendapatkannya lagi dengan sangat mudah."
Chaerin ingin sekali menghajar Jiyong dengan tasnya. Menjambak rambutnya atau mencubit-cubit tubuh kurus itu hingga kulitnya mengelupas. Bagaimana bisa ada orang sebenyebalkan ini? Oh dia lupa, Kwon Jiyong kan memang menyebalkan. Sangat!
"Oh! Bukankah itu Seunghyun-ssi?" Ucapan Jiyong berhasil membuat Chaerin membatalkan niatnya menganiaya pria itu dan ikut menoleh ke arah depan.
Di depan mobil mereka, terparkir mobil mewah milik Seunghyun. Sang empunya berdiri di samping mobil sembari sibuk dengan keluarga kecilnya. Seperti biasa, jika Lisa dan June tengah libur sekolah maka Seunghyun akan membawanya ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love ✔
Fiksi PenggemarLength : Chaptered Rated : PG-17 Genre : Romance, Family, Friendship and Comedy (?)