12. I'M WITH YOU [End]

331 13 0
                                    

















- AT GALLERIA FORET-

Chaerin mengernyit. Merasa bingung kenapa dia bisa memutuskan untuk menjenguk Jiyong. Tindakan refleks tadi kini malah membuatnya terjebak bersama Youngbae di lorong apartemen ini. Berjalan beriringan menuju kamar Jiyong.

Apa dia harus pulang lagi saja dengan alasan perutnya mulas? Ah tidak, itu terlalu konyol. Bisa jadi Youngbae malah menawarinya ke toilet. Tidak, tidak. Itu akan sangat memalukan.

"... Aku menyayangkan karena hubungan kalian yang harus berakhir dengan cara seperti itu."

Sayup-sayup Chaerin mendengar ucapan Youngbae yang sejak awal tadi tak terlalu didengarnya karena sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Hm?"

"Jiyong ... Aku tidak pernah melihat dia seperti ini sebelumnya."

Oh baiklah, topik ini mulai menarik. Memang Jiyong kenapa?

"Saat putus dengan Dara dia bisa menangis. Semalaman malah, sampai membuatku khawatir air matanya akan habis. Dia bahkan lebih emosional dan sering marah-marah. Tapi saat putus denganmu ..." Youngbae mengernyit, berpikir, "Dia tidak menangis ataupun marah."

Chaerin meradang dalam hati. Ternyata dia tak seberharga itu untuk Jiyong. Lalu untuk apa selama ini dia mencarinya di rumah sakit? Sebuah kamuflase? Cih! Dasar jidat lebar menyebalkan!

"Dia tak menunjukkan emosinya sama sekali. Dan itu membuatku khawatir...." lanjut Youngbae "Kau tau kan, emosi yang tidak dikeluarkan itu bisa membuatmu tertekan. Dan rasa tertekan itu bisa membuatmu gila."

Gotcha! Chaerin dapat poinnya. Jadi intinya Jiyong bisa gila karena kehilangannya? WOW! Oh kau percaya diri sekali Lee Chaerin.

"Aku sedikit dendam padamu karena sudah membuat sahabatku terluka." Youngbae menghentikan langkahnya yang secara refleks juga dilakukan Chaerin. Mata pria itu menyipit "Dan aku sekarang berpikir untuk melakukan balas dendam."

Youngbae menatapnya dengan serius "Aku berpikir untuk mengurungmu di sebuah kamar yang gelap. Atau menjualmu? Sepertinya itu lebih menguntungkan. Tidak ada yang melihat kau pergi denganku, jadi aku tidak akan dicurigai." Tak lupa Youngbae mengeluarkan smirk-nya.

Glek! Chaerin menelan ludahnya dengan susah payah. Bulu kuduknya meremang. Apa maksudnya ini? Apa sakitnya Jiyong hanya sebuah dalih agar Youngbae bisa menculiknya tanpa susah payah, lalu bisa dengan mudah menjalankan rencana balas dendamnya?

Jaejoong Oppa, aku menyesal tidak menuruti kata-katamu untuk tidak menemui Jiyong lagi.

"Hahaha ...." Youngbae tiba-tiba tertawa sangat keras. Membuat Chaerin mengernyit bingung hingga beberapa saat kemudian sadar bahwa Youngbae hanya menggodanya.

"YA!" teriak Chaerin sebal. Bibirnya cemberut seperti bebek.

"Haha ... Wajahmu lucu sekali. Kau benar-benar takut ya? Wajahmu langsung pucat begitu," goda Youngbae yang kini tertawa kecil.

BLUSH! Pipi Chaerin langsung memerah karena malu. Dengan cepat dia melangkah meninggalkan Youngbae yang masih menertawakannya.

"Chaerin-ssi!"

"Aku tidak dengar!" Chaerin makin mempercepat langkahnya.

"Kau tau dimana kamar Jiyong?"

Kalimat itu berhasil membuat langkah Chaerin berhenti. Membuat gadis itu merutuki kebodohannya sendiri.




***




Chaerin dan Youngbae baru saja melangkah masuk ke apartemen mewah Jiyong dan memakai sandal rumah saat tiba-tiba mendengar suara pintu dibuka.

Unexpected Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang