"Kau sudah tidak ada kuliah, kan? Datang ke apartemenku sekarang juga! Ppalli!" (Cepatlah!)
"Jigeum?!" Lisa mengumpat ketika Eunwoo menutup begitu saja teleponnya setelah memberi perintah. (Sekarang?!)
Lisa menghela napas. "Kau mau nongkrong ke tempatku?" Di otaknya tersusun rencana untuk singgah sebentar ke tempat Eunwoo lalu mentraktir Chaeyoung sambil mereka maraton film komedi romantis. Tapi, satu gagasan muncul. "Aku ingin mengenalkanmu dengan Eunwoo. Tidak apa, kan?"
Chaeyoung pindah ke Australia sebelum ibu Lisa menikah lagi, jadi dia belum sempat bertemu dengan pemuda itu. Dia baru beberapa kali mendengar cerita Lisa. "Cool," jawab Chaeyoung enteng. Sudah wajar menurutnya untuk kenal dengan saudara laki-laki sahabatnya tersebut.
***.
"SURPRISE!!!" teriak tiga orang pemuda begitu Lisa masuk ke apartemen Eunwoo.
Matanya membeliak melihat beberapa balon berbagai warna berisi helium terpasang. Kemudian ada potongan-potongan kertas yang membentuk tulisan H-A-P-P-Y B-D-A-Y ditempel di tembok.
Dan paling utama, kue ulang tahun yang dipegang Eunwoo. Kue yang terlihat menggemaskan dengan karakter kartun berwarna merah muda, bahkan ada cokelat berbentuk bunga di telinga karakter itu. Lilin berbentuk angka 20 yang menyala menghias di atasnya.
Saengil chukahamnida
Saengil chukahamnida
Saranghaneun Lisa shi
Saengil chukahamnida!Eunwoo, Jimin, Chanyeol bernyanyi berbarengan. Mulut Lisa mengaga. Tidak mengira saudaranya itu mau repot-repot, padahal tahun lalu dia lupa sama sekali. "Gomawo ...," ucap Lisa dengan mata berkaca-kaca.
"Sekarang tiup lilinnya." Chanyeol berujar. "Dan jangan lupa, make a wish."
Lisa memejam matanya sambil membuat permohonan dalam hati, lalu meniup lilin hingga apinya padam. "Terima kasih banyak, Eunwoo, Jimin-sunbae, Chanyeol-sunbae."
Sementara itu, Jimin menyadari ada sosok berambut pirang di belakang Lisa. "Seolma ...." Dia bahkan tidak sadar saat kakinya melangkah, dan tangannya meraih pergelangan tangan yang kurus milik gadis itu. "Yeosin," panggilnya pelan. (Yeosin: Dewi)
Selama ini, karena tidak tahu siapa nama gadis itu, Jimin hanya menyebutnya Yeosin. Meski selalu dengan percaya diri mengatakan kepada Chanyeol bahwa dia akan bertemu lagi dengan Yeosin-nya, setelah lima tahun, hatinya mulai ragu. Namun, siapa sangka hari ini dia akhirnya bisa sedekat ini dengan cinta pertamanya. Dia bahkan bisa menyentuhnya.
Menyentuhnya? Jimin mengernyit. Dia terperanjat saat melihat tangannya sudah menggenggam erat tangan Chaeyoung. "Mianhae!" ucapnya sambil refleks melepas genggamannya.
Meski merasa aneh, Chaeyoung tersenyum rikuh dan berkata, "Gwenchanayo."
Lisa, Chanyeol, dan Eunwoo menengok mendengar suara keras Jimin. Mereka memandang dengan tatapan bertanya, apa yang sedang dia lakukan kepada Chaeyoung. Lisa tersentak, menyadari dia belum mengenalkan sahabatnya kepada tiga orang yang menyambutnya ini.
"Oh iya, Semuanya, kenalkan ini sahabatku sejak SMP. Namanya Chaeyoung. Dia baru kembali dari Australia." Gadis itu melakukan hal sebaliknya, dan berkata. "Chaeyoung, ini saudaraku Eunwoo. Dan ini Chanyeol-Sunbae. Kau sudah bertemu saat pesta penyambutan. Lalu ini ... Jimin-Sunbae. Dia tetangga Eunwoo dan sunbae di jurusan yang sama dengan Taeyong."
Ekspresi Jimin yang terlihat seperti ingin menangis membuat Lisa bingung. "Sunbae, kau baik-baik saja?"
"Ah, ada debu yang masuk ke mataku," elaknya.
Lisa mengernyit. Apartemen Eunwoo sangat bersih. Tidak ada debu sedikit pun karena pemuda itu tidak suka apartemennya kotor barang sedikit pun. "Oh begitu. Mungkin sebaiknya kau mencuci matamu?" gagasnya.
"Ide bagus," ujar Jimin lalu berlalu. Sebelum dia pergi, Jimin berkata kepada Chaeyoung. "It's very nice to meet you." It's beyond nice actually, batin Jimin.
Pemuda itu kemudian pamit sebentar ke kamar kecil. Saat telah tersembunyi dari pandangan yang lain, Jimin tidak bisa menahan kegembiraannya. Meski ada setitik air mata bahagia, dia melompat dengan tangan terkepal ke udara. "Yes!" Dalam hatinya, dia berterima kasih kepada Lisa karena telah menjadi jembatan antara dirinya dan Dewi yang selama ini dia cari.
Setelah memastikan tidak ada jejak air mata yang tersisa di wajahnya. Jimin keluar dan disambut tatapan aneh semua yang ada di sana. Rupanya, mereka mendengar saat Jimin melompat dan meneriakkan 'yes'.
"Wae?" tanyaJimin. Empat orang yang memandangnya langsung pura-pura sibuk.
.
.
.
Tiba-tiba pengin update di tanggal spesial. Sebelas Januari, kayak judul lagu, ya.🥰
Hotel del Luna, 11 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Intertwined / Chanyeol - Lisa Fanfiction
Fiksi PenggemarNama sunbae yang tampan itu Chanyeol. Orangnya baik dan populer sehingga banyak gadis yang mengagumi. Namun, entah mengapa perhatiannya hanya tertuju kepada mahasiswi baru cantik bernama Lisa. Sayang sekali, Lisa sudah punya pacar. Pada akhirnya, h...