3.Pertemuan di koridor

89 33 13
                                    

Pagi yg begitu cerah.Sinar mentari bersinar menyambut semua insan dengan pelukan yg hangat.Kicauan burung bernyanyi dengan merdu.Embun perlahan menghilang meninggalkan jejak pada dedaunan segar.

Mata Tasya sangat susah untuk dibuka.Rasa kantukku begitu mendalam.Karena semalam Tasya tidur larut malam.
Tiba-tiba suara handphone Tasya berdering menandakan ada telepon masuk.

"Ya, halo."jawab Tasya malas.

"Tas,lo nanti jemput gue ya.Gue mau nebeng."suara yg diketahui namanya Amel dgn nada memohon agar Tasya mau mengiyakan permintaannya.

"Iya.Tunggu 20 menit lagi,gue baru mau mandi."balas Tasya ketus.

Tasya menutup sambungan teleponnya.Saat ini jam dinding sudah menunjukkan pukul 06.20.Waktu masuk sekolah tinggal 40 menit lagi.Sedangkan Tasya masih sibuk merapikan tempat tidurnya.Segera Tasya bergegas masuk ke kamar mandi. Ia menghabiskan waktu 10 menit untuk membersihkan diri. Ia langsung mengenakan baju seragamnya.Segera Tasya berangkat ke sekolah,tapi sebelumnya ia harus menjemput Amel di rumahnya.Amel adalah sahabat baik tasya. Tasya dan Amel bersahabat sejak SD.

"Ma,pa, aku berangkat ya.Udah telat soalnya.Hari ini aku nggak usah dianterin bang Wildan.Aku bawa mobil sendiri kok,apalagi Amel minta nebeng."ucap Tasya panjang lebar.

Tasya meminum segelas susu dan mengambil setangkap roti untuk mengganjal perutnya di pagi ini.

"Sayang.Hati-hati !!.Jangan ngebut dijalan."suara mama yg terdengar berada di dapur.

Tasya menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar segera sampai dirumah Amel.Setibanya di rumah Amel,ia langsung membunyikan klakson sebagai tanda kalau ia sudah ada di depan.Tak butuh waktu lama, Amel sudah memasuki mobilnya .Kembali Tasya jalankan mobil dengan kecepatan tinggi. Lima menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.

"Alamat telat deh kita Tas.Ah lu si bangun kesiangan."Amel menggerutu kesal memandang Tasya.

"Udah si selow aja,orang udah biasa telat kok dari SD sampek SMA masih takut aja."jawab Tasya dengan santai.

Sesampainya di sekolah.Benar dugaan Tasya kalau ia telat .Ia turun dari mobil dan meminta tolong kepada pak Bono sebagai satpam SMA ANGKASA JAYA untuk membukakan pintu gerbangnya untukku.

"Kalian ini sudah telat,maksa pak Bono bukain gerbang lagi.Cepat kalian parkirin mobilnya,terus menghadap bapak di Kantor." gertak pak Hadi yg terkenal guru killer seantero sekolah ini.

Tasya pun memarkirkan mobil ku dan menuju ke kantor untuk menemui pak Hadi.

"Natasya Revanda Dirgantara.Kamu tahu aturan masuk sekolah jam berapa kan?"tanyanya memandang Tasya sinis.

"Kamu ini anak perempuan,tapi bangunnya siang terus .Sekolah hobinya terlambat.Saya sampai bosan menegur kamu terus."ucapnya dgn nada tinggi.

Tasya hanya diam mendengar ocehannya.
Karena ia sudah terbiasa dgn situasi seperti ini.

Selesai mendengar ocehan dari pak Hadi ,Tasya diperbolehkan untuk masuk kelas karena pelajaran Fisika sudah dimulai.

***
Tasya sangat jenuh tetapi masih mencoba untuk tetap memperhatikan guru fisika yg sedang menjelaskan tentang hubungan antara waktu tempuh dengan jarak tempuh beberapa benda.

Beberapa menit pun berlalu..
Bel istirahat akhirnya tiba. Tasya dkk segera menuju ke kantin untuk mengisi perut yg keroncongan dgn batagor yg lezat bikinan Mang Tatang.

Setelah sampai dikantin,mereka langsung duduk di bangku paling depan.Jadi mereka tidak usah berjalan memesan kedepan.

"Manggg Tatangggggg!!"ucap Tasya setengah berteriak.

  Bitter Sweet [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang