part 16

793 34 6
                                    

Warning!!! Typo bertebaran!!!

***

TAEHYUNG POV.
Saat perjalanan pulang ke apartemen, aku dibuat bingung bagaimana caranya berbicara kepada Yerin.
Bagaimana jika Yerin akan marah jika aku mengatakan akan pergi ke Singapura untuk konser BTS.
Padahal kita kemarin malam baru saja memulai lembaran baru untuk menjalani kehidupan ini bersama.
Aku takut dia bersedih jika aku tinggal di rumah sendirian, walaupun aku bisa saja menitipkan Yerin kepada ayah nya, tapi tetap saja aku merasa tidak enak.

"Huhh!"aku membuang nafas kasar lalu meremas rambutku kesal.

TAEHYUNG POV END.

***

AUTHOR POV.
Saat ini Yerin sedang membuat sedang menonton acara kesukaannya di tv, sambil memakan cemilan.

Saat yerin sedang sibuk menonton dan menguyah makanan tiba-tiba dia mendengar pintu apartemen dibuka.

Ceklek

Yerin pun menoleh dan mendapati taehyung baru saja sampai dan sedang menutup pintu lalu berjalan kearahnya.

Yerin dibuat bingung oleh tingkah laku suaminya ini, karena taehyung tiba-tiba saja terdiam dan menghadap ke depan dengan tatapan kosong, ada apa sebenarnya dengan taehyung? 'tanya Yerin dalam hatinya'

"Taehyung"panggil Yerin.

"Hmm?"jawab taehyung sambil menyandarkan tubuhnya ke sofa.

"Kau kenapa? Apa ada masalah?" Tanya Yerin lagi sambil menatap taehyung.

"Memangnya aku kenapa?"jawab taehyung malah balik bertanya.

"Tidak, aku hanya heran saja melihat wajah murungmu saat sampai rumah tadi, tidak biasanya" kata Yerin jujur.

"Memangnya kau tau kebiasaan aku apa? Sampai-sampai kau bisa berfikiran seperti itu?"kata taehyung bertanya lagi.

"Tentu, kita kan satu atap sudah hampir lebih dari 2 bulan jadi aku sering melihat wajah mu ketika sampai apartemen, entah itu wajah lelah lah, wajah kesal lah, wajah..."ucap Yerin terpotong kala mendengar tawa taehyung.

"BWAHAHHAHA!"tawa taehyung dengan lantang.

Yerin mengernyit bingung melihat taehyung tertawa, memangnya ada yang lucu? 'batin yerin'

"Kenapa kau tertawa? Memangnya ada hal yang lucu?"tanya Yerin bingung dengan wajah polosnya.

"Kau lucu Yerin"jawab taehyung dengan tawa yang yang masih terdengar oleh Yerin.

"Aku? Memangnya aku kenapa?"kata Yerin bertanya lagi.

"Raut wajah mu dan gaya bicaramu saat berbicara, menurut ku itu lucu"jawab taehyung menghentikan tawanya.

"Perasaan aku biasa saja deh, kau ini menyebalkan sekali"ucap Yerin sambil memayunkan bibirnya.

Taehyung hanya terkekeh melihat tingkah lucu Yerin, menurutnya Yerin benar-benar mengemaskan.

Bahkan taehyung sampe melupakan kekhawatiran nya terhadap Yerin setelah melihat tingkah lucu nya.

Dan taehyung maupun Yerin sampai melupakan fakta bahwa mereka ini bahkan baru saling mengenal, eh ralat maksudnya baru saling membuka lembaran baru untuk saling mengenal lebih dalam satu sama lain.

Mereka seakan sudah sangat dekat tanpa menyadari bahwa mereka bisa bersama seperti ini hanya karena sebuah insiden benar begitu bukan?

"Sudahlah lupakan saja sayang aku ingin mandi lalu istirahat, badanku rasanya terasa lengket"kata taehyung.

Yerin dibuat malu karena panggilan sayang yang taehyung katakan tadi, menurutnya itu seperti hal aneh tapi Yerin tidak bisa berbohong kalau dia juga menyukai panggilan tersebut.

"Yasudah kalau begitu kau mau aku siapkan air hangat atau ingin sendiri saja"tawar Yerin.

"Sendiri saja, kau siapkan saja pakaian ku saja ya?"jawab taehyung.

"Baiklah kalau begitu kau duluan saja ke kamar untuk segera mandi, aku akan membereskan ini dulu lalu aku akan menyusul mu ke kamar untuk menyiapkan pakaian mu" kata Yerin sambil menunjuk kearah meja ruang tamu yang berantakan karena banyaknya bungkus bekas makanan.

Taehyung pun mengangguk lalu berlalu pergi dari hadapan Yerin dan berjalan kearah kamar.



AUTHOR POV END.

***

YERIN POV

"Selesai"gumanku sambil mendudukkan bokong ku di pinggir kasur karena aku baru saja selesai membereskan baju yang tadi pagi ku jemur dan menyiapkan pakaian untuk taehyung.

Setelah selesai aku pun memilih untuk memainkan handphone ku dengan posisi duduk diatas kasur.

Aku memilih membuka galeri saja untuk melihat-lihat foto yang ada didalam handphone ku, aku hanya menggeser layar handphone ku saja untuk melihat gambar selanjutnya.
Tapi saat aku melihat gambar yang selanjutnya aku dibuat sedih

Disitu terlihat foto seorang anak kecil yang diketahui adalah aku dan dan seorang laki-laki yang usianya lebih tua dariku.
Aku masih ingat foto itu diambil oleh ayah ku saat dia sedang menjemput ku pulang sekolah, ayahku sengaja memoto kami karena ayahku bilang itu untuk sebuah kenang-kenangan.

Dia adalah sahabat ku saat aku masih duduk di bangku SMP kelas 1.
Saat itu aku tidak memiliki teman satupun, aku selalu saja di olok-olok, di kerjai oleh teman-teman ku bahkan Kaka senior ku juga yang banyaknya dari kalangan wanita.
Aku juga tidak tau mengapa mereka berlaku seperti itu kepadaku, padahal aku tidak pernah berbuat salah kepada mereka.

Tapi disaat semua orang menjauhiku hanya dia orang yang selalu membantu ku, dia yang selalu membelaku ketika semua orang membuli ku.

Aku juga tidak tau kenapa dia selalu mau berteman dengan ku.

Dia bernama Jung hoseok, dia adalah Kaka kelas ku, saat itu aku kelas 1 dan dia kelas 3, aku biasa memanggilnya dengan sebutan oppa karena dia memang lebih tua dariku.

Sejak saat itu dimana hoseok oppa hanya orang yang mau berteman denganku kita menjadi semakin dekat.
Kita sering jalan bersama, belajar bersama bahkan kita sering menghabiskan waktu bersama.

Tetapi saat kita sudah semakin dekat, dia tiba-tiba saja mengatakan bahwa dia harus pergi mengikuti kedua orangtuanya tanpa menemuiku terlebih dahulu bahkan dia hanya memberi sebuah kertas yang di titipkan kepada temen.

Aku sempat kecewa kepadanya karena dia dengan teganya meninggal kan ku sendirian lagi.
Bahkan setelah hoseok oppa pergi aku semakin dibully oleh teman-teman ku lagi.
Tidak ada lagi yang membelaku lagi, tidak ada yang membantuku ketika aku sedang belajar, tidak ada yang mengajak ku berjalan-jalan lagi.
Tapi aku berfikir mungkin saja hoseok oppa juga tidak mau meninggalkan ku sebenarnya mungkin dia hanya mengikuti kemauan orangtuanya saja bukan? 'pikirku waktu itu'

Ah rasanya sangat menyedihkan hidupku dahulu.

Aku hanya berharap semoga suatu hari nanti aku bisa bertemu lagi dengannya, bisa menghabiskan waktu bersama dengannya lagi.

Mengingat semua itu rasanya aku merindukan ayahku, kenapa aku merindukan ayah ku? Karena saat aku sedang bersedih karena kepergian hoseok oppa ayahku lah yang selalu ada disamping ku untuk menghilangkan rasa sedihku itu.






Hoseok oppa, mungkin dulu kita berpisah tetapi aku berharap semoga aku bisa bertemu dengan mu dikemudian hari, entah itu disaat ini atau bahkan disaat aku tua nanti?
Aku selalu menanti kedatangan mu oppa.

JYR









YERIN POV END.










***








Hayo hayo sekarang jhope dibawa-bawa lho,, kira" Yerin sama jhope bakal ketemu ga yah?
Penasaran kan apah kelanjutannya? Mkanya vomment terus yah biar aku makin semangat bikin kelanjutan cerita.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Maried by accident (taerin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang