Hate

4.8K 518 85
                                    

Flashback

Namjoon mendampingi suaminya menyapa beberapa kolega bisnisnya , memperkenalkannya sebagai istri sah dari seorang Christ Hermsworth , latar belakang Namjoon sebagai mantan tutor bahasa inggris di akademi cukup mumpuni untuk membalas sapaan serta pujian para koleganya , dan beberapa dari mereka bahkan mengucapkan selamat atas kehamilan Namjoon ,

"Duduklah , masih banyak tamu yang aku sapa , duduk di dalam bukan di luar ," kata Christ dan itu mutlak harus di turuti ,

Eric mendampingi Namjoon dan membantunya untuk duduk di tempat sesuai dengan arahan Christ ,

"Tolong ambilkan obatku Eric , dan bisakah kau seduhkan Teh camomile , tiba - tiba aku ingin minum itu ," pinta Namjoon

"Tentu , tapi akan sedikit lama , tak apa ku tinggal sebentar , atau ingin ku panggilkan Liam ," tawar Eric

Namjoon melihat Liam tengah bersama kakek dan neneknya , bocah itu terlihat gembira saat mertua nya memperkenalkan Liam pada kolega mereka , Namjoon tidak ingin menganggu ,

"Tidak , Liam masih bersama papa dan mama , aku akan disini menunggumu," jawab Namjoon

"15 menit oke ," kata Eric kemudian berlalu ,

Namjoon merapatkan Baju musim dinginnya , dan beralih pada majalah fashion ,

Seseorang mendapat perhatiaanya , saat dia duduk berseberangan dengannya ,

Sang Ayah ,

"Ayah ," sapa Namjoon , "Ayah baru saja datang ? Tadi aku tidak melihat ayah ?"

Pria paruh baya itu tersenyum kemudian menyandarkan tubuh tuanya ,

"Iya , bersama Ibumu dan Hyena tentunya nak ," jawab Tuan Kim

"Bagaimana kabar ayah ? Ayah mengabaikan panggilanku ," tanya Namjoon ,

Tak lama Eric datang membawa mug berisi teh jahe dan beberapa obat yang di konsumsi Namjoon ,

"Eric , bisakah kau buatkan Teh untuk ayahku , dan beberapa kue mungkin ," pinta Namjoon

"Tentu aku akan mengambilnya ," Eric berlalu ,

"Kau terlihat menikmati kehidupan barumu nak ," kata Tuan Kim ,

"Kami sudah memperbaiki hubungan kami Ayah , aku banyak bersyukur ," jawab Namjoon

Raut wajah bersahaja Tuan Kim berubah , "Well , ayah tidak akan basa - basi , berhubung putra ayah sudah jadi menantu keluarga Hermsworth , bisakah kau lakukan satu hal untuk Ayah , sebagai bentuk rasa hormatmu pada orangtuamu nak ,"

Deg

Deg

Sang Ayah , pria yang dua tahun lalu ditengah sekaratnya karena serangan jantung , memohon pada putranya yang di asingkan untuk menutup malu keluarga dengan menjadi pengganti sang kakak , hanya demi sebuah perhatian dari sang Ayah , tapi lain hal nya sekarang , seperti tertimpa batu besar , Ayahnya sama saja dengan ibu tirinya dan juga sang kakak ,

"Apa maksud ayah ?" Tanya Namjoon dengan memandang terluka tuan Kim

"Ayah butuh suntikan dana dari suamimu untuk bisnis baru ayah ," kata Tuan Kim

"......."

"Kami sudah membantumu menjadi seorang 'Ratu' dan kau menikmati segalanya , hanya sedikit saja untuk orangtuamu , kau harus usahakan itu nak ,"

Namjoon menunduk , tiba - tiba dia merasa geli dengan semua sikap ayahnya ,

Ayahnya tak pernah tulus padanya , harusnya dia tau itu sejak awal , bahkan saat Ayahnya mengacuhkan ibunya sampai sang ibu meninggal sia - sia ,

Tertikam dengan pisau tak kasat mata ,

Namjoon kembali menatap mata sang ayah kemudian tertawa geli ,

"Ayah begitu lucu ," kikik Namjoon , pria paruh baya di depannya nampak sedikit tersinggung tapi mencoba di tutupinya , "ku pikir ayah tulus padaku , ku pikir saat ayah sekarat dulu , ayah benar - benar memberikan sedikit cinta ayah padaku , ternyata aku salah besar ," sarkas Namjoon

"Ku pikir setelah 2 tahun kita tidak bertemu , ayah akan menanyakan bagaimana keadaanku selama ini ? Tapi .. kurasa ayah tidak peduli , apakah ayah tau Christ pernah membuangku ? Apakah ayah tau aku hidup dengan terlunta - lunta menumpang di rumah Eric ? Ya Tuhan .. apakah benar aku berharap semua itu dari ayah? Ketulusan itu ?" Namjoon terluka ,

"Nak kau terlalu mendramatisir , realistis saja , sejak awal kau adalah kesalahan ," kata Tuan Kim

Semakin sakit hati , Namjoon berusahaan menyembunyikan emosinya ,

"Ibuku bahkan menderita karena ayah , bahkan di saat sekaratnya , ayah tak peduli , dan aku salah karena selama ini berpikir hanya Ayah yang tulus padaku"

Namjoon memanggil Eric

"Silahkan menikmati pestanya Ayah , sesuai dengan keinginan ayah , aku akan menjatuhkan harga diriku sekali lagi di hadapan Christ , bahkan jika aku harus mencium kaki nya ," kata Namjoon penuh penekanan , dan Namjoon beranjak , dibantu Eric , dan tak lama beberapa maid membereskan minuman dan obat milik Namjoon,

Tuan Kim , menikmati teh nya dengan santai , dalam pikirannya banyak rencana yang bisa dilakukannya saat dana itu cair ,

Flashback End

.
.

Namjoon menangis sepeninggal Emma , hatinya benar - benar terluka ,

"Kau harus merahasiakan apa yang kau dengar tadi Eric ," pinta Namjoon ,

Eric memeluk Namjoon ,
"Aku janji , kau harus kuat , kau sedang mengandung , kau tidak boleh lemah , Kuatlah !" Semangat Eric pada Namjoon

"Hiks ... Mereka jahat padaku .. hiks ... " Isak Namjoon ,

.
.

Christ kembali menghampiri istrinya , acara utama segera di mulai , Christ memperkenalkan istrinya dan juga mengumumkan kehamilan Namjoon , mereka menyambut penerus dari keluarga Hermsworth ,

Perusahaan baru Christ menarik banyak minat beberapa kolega yang hadir dan beberapa dari mereka begitu berminat bergabung , mereka tidak akan ragu , karena nama seorang Hermsworth tak perlu di ragukan , dan itu membuat gelap mata Keluarga Kim , mereka begitu ingin mengepakkan sayap mereka dengan paksa , dengan memanfaatkan Namjoon ,

"Kenapa menunduk ? Apa yang kau sedihkan ?" Bisik Christ ,

Namjoon mengangkat kepalanya , sisa air mata itu masih ada , Christ meraih dagu Namjoon , mengecupnya tipis ,

"Jangan jadi lemah , bermainlah , kau punya aku , kau tidak sendiri , lakukan apa yang ayahmu minta setelah itu kau bisa mengambil keputusan apapun , ingat kau menyandang nama keluarga besarku di belakang namamu ,!"

.
.

Tbc

IF I HAVE HEART TO HATE YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang