PART 2 - KiranAxel

38K 1.6K 40
                                    

HAPPY READING

^_^

Tekan BINTANGnya gratis lhoo ⭐⭐⭐

Kirana POV

"Angkat kepalamu dan tatap saya ketika kamu berbicara dengan saya." titahnya penuh kharisma

Aku meneguk salivaku, perlahan aku mengangkat wajahku dan mataku bertemu dengan matanya, aku terpana sesaat karena melihat Mahakarya Tuhan yang patut ditatap lama-lama. Sungguh jantungku berdegup kencang, mungkin saja saat ini wajahku juga sudah merona, tapi aku segera mengusai diriku.

"Selamat malam, Tuan. Nama saya, Kirana Putri." ulangku memperkenalkan diri

Tuan menganggukkan kepalanya, "Malam. Dan saya, Axelicious Putra Reinhardt." Tuan itu menyebutkan nama panjangnya

Aku menggigit bibir bawahku menahan tawaku agar tidak meledak saat mendengar namanya. "Axelicious? Seperti nama fans club." batinku, "Reinhardt, sepertinya Tuan Axel keturunan Jerman. Terlihat dari wajahnya yang tampan, perpaduan wajah Indonesia dan Eropa." lanjutku dalam hati, aku mengalihkan pandanganku karena aku tidak tahan dengan tatapan Tuan Axel

"Tuan, mau saya siapkan makan malam?" tanya bibik

"Tidak usah bik, saya sudah makan malam diluar." jawab Axel hangat, tatapan Axel kembali pada Kirana, "Apakah kau sudah tau tugas-tugas yang harus kau kerjakan, Kirana?" tanya Tuan Axel

"Saya sudah memberikan buku tentang tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh Kirana, Tuan. Dan saya akan membimbing Kirana selama satu minggu disini." jawab bibik

"Jadi, bik Ani minggu depan akan kembali ke kampung halaman?" tanya Axel

"Benar, Tuan Axel."

"Baiklah, tolong bantu Kirana agar dia benar-benar mengerti tentang pekerjaannya." ujar Tuan Axel

"Baik, Tuan." jawab bibik seraya tersenyum hangat

Tuan Axel melangkahkan kakinya menuju kamar utama, lalu bibik membawaku kembali kekamarnya.

**********

Axel POV

Pekerjaanku hari ini benar-benar membuatku lelah, meeting seharian dengan dewan direksi, investor dan juga para klien. Makan siang kulewatkan karena harus menghadiri meeting penting dengan investor, hingga akhirnya sore ini perutku butuh asupan. Aku pinta Pak Abdi, supir pribadiku, untuk mampir ke warung sate ayam yang biasanya kami lewati, letaknya di pinggir jalan. Bagiku tidak masalah makan dimana saja, meskipun orang sepertiku bisa saja makan di restoran mahal setiap hari, tapi aku rasa tidak harus selalu makan di tempat mahal. 

Aku mengajak Pak Abdi makan bersama, karena aku tidak suka adanya jarak dengan para pegawaiku, bahkan aku meminta Bik Ani makan bersamaku ketika aku berada di rumah.

Selesai makan, aku dan Pak Abdi kembali masuk ke mobil dan pergi menuju kediamanku. Iseng, aku membuka ponsel pintarku dan membuka rekaman CCTV dirumahku yang memang sengaja tersambung ke ponsel ini. Aku memutar rekaman CCTV dua jam sebelumnya dari waktu saat ini. Kulihat bik Ani membawa seorang gadis masuk ke dalam rumah utama, pasti gadis itu keponakannya, karena memang sebelumnya bik Ani pernah mengatakan kepadaku bahwa keponakannya yang akan menggantikan dia untuk bekerja dirumahku.

"Jadi keponakan bibik sudah datang." batinku lalu memperbesar layar ponselku dan sesaat kulihat gadis itu sedang memandang takjub keadaan rumahku

Bukannya aku bermaksud untuk sombong, rumah besar itu adalah hasil kerja kerasku sendiri dan aku tinggal sendiri di rumah utama, tapi aku menyediakan tempat kediaman untuk Bik Ani, Pak Abdi, dan juga para satpam. 

PERFECT TIME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang