HOLA!! Apa kabar semua?
Maaf update nya lama banget yaa... Habis kebanyakan yang jadi silent readers, ngga kasih komen, ngga kasih bintang juga. Padahal bintangnya gratis.
Terima kasih untuk yang selalu setia menunggu up story ini 🙏🏻😇 💝
Bintangnya gratis lhoo ⭐⭐⭐
Thank you. Silahkan dinikmati.
********************
Axel (POV)
Sudah tiga bulan berjalan sejak Kirana berkerja sebagai sekretaris di perusahaanku. Hari-hari yang aku lalui bersamanya di kantor, membuatku nyaman dan terbiasa akan kehadirannya. Aku merasakan perbedaan dengan hari-hari sebelumnya ketika aku berada di kantor.
Aku ingat saat pertama kali aku memperkenalkannya kepada HCGA Manager dan beberapa staff, aku mengatakan bahwa Kirana adalah keponakan dari bibik dan dia akan bekerja sebagai sekretarisku. Tidak ada komentar dari mereka, yang aku anggap mereka menerima Kirana dengan tangan terbuka.
Dari sisi sosialisasi, aku tidak akan meragukan Kirana, karena di kantor dia dapat bekerja sama dengan baik oleh divisi lainnya dan aku kagum akan sifat supelnya. Kirana sangat mudah mendapatkan teman dan yang aku tau juga, ada beberapa staff pria yang mencoba mendekatinya secara pribadi.
Sejujurnya, aku pun penasaran siapa saja pria yang sedang dekat dengannya. Aku tidak mungkin bertanya langsung kepada Kirana, lagipula itu hak-nya untuk menjalin hubungan dengan pria mana pun. Hanya saja, dia harus tetap berhati-hati.
Terkadang, Kirana juga menghabiskan waktu makan siangnya dengan teman-teman kerjanya bahkan sesekali dia meminta ijin kepadaku untuk pergi dinner dengan pria yang sedang mendekatinya. Hingga aku merasa perhatian Kirana terhadapku mulai berkurang, dimana biasanya dia menyediakan makan siang dan makan malam untukku, tapi karena sudah mendapatkan teman-teman baru, aku harus merasakan makan siang sendiri dan terkadang makan malam yang ditemani oleh Pak Abdi. Jealous? Tidak mungkin aku merasa cemburu dengan teman-teman kerja Kirana, apalagi mereka juga karyawanku.
Untuk sisi penampilan, aku kira Kirana akan berpenampilan seperti biasanya saat bekerja di rumah. Karena, biasanya dia akan menguncir rambutnya jadi satu, dan tidak pernah memakai makeup. Tapi ternyata perkiraanku salah, aku cukup terkejut saat pertama kali melihat penampilannya yang berbeda.
Kirana menggerai rambutnya yang hitam, membuatnya sedikit bergelombang di bagian bawah rambutnya, memakai makeup diwajahnya yang terlihat natural, dan untuk pakaiannya, dia tampil simple namun elegant. Aku meminta Kirana untuk tidak memanggilku "Tuan" saat bekerja di kantor, karena pekerjaan di kantor berbeda dengan pekerjaan di rumah.
Secara pribadi, aku sangat puas dengan cara kerja Kirana, bagiku dia bukan hanya sekedar sekretaris, tapi juga partner terpenting untuk berdiskusi dan berdebat mengenai pekerjaan. Banyak hal dalam dirinya yang benar-benar baru aku sadari ketika bekerja bersamanya.
She is smart, but sometimes she is stubborn. Kenapa tidak dari dulu saja aku mempekerjakannya sebagai sekretarisku?
Knock-knock... "Masuk." ucapku seraya mengangkat wajahku dari layar laptop
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT TIME [END]
Romance[ADULT ROMANCE 21+] "Menikah denganku." ucapnya seraya menyodorkan cincin cantik didepanku, tunggu sebentar, ucapannya seperti bukan permintaan tapi lebih kepada perintah untuk menikah dengannya "Jangan bercanda dengan pernikahan, Tuan. Pernikahan b...