Yang Pertama

24K 146 4
                                    

Setelah ciuman pertama itu Alice merasakan ada yang aneh di bibirnya dan bibirnya rasanya masih kaku atau untuk makan pun menjadi  hambar  rasanya mungkin karena dia baru pertama kali namun dia juga merasakan ada gairah cinta yang mulai bangkit dari dirinya.  Sebagai perempuan normal wajar jika Alice tegangan oleh sentuhan laki-laki.. Bahkan di kantor Alice dan kelvin mencuri waktu hanya untuk sekedar menggenggam tangan atau ciuman kecil di pipi. Melihat perhatian yang kelvin berikan ke Alice membuat angel semakin membenci Alice,  siang itu kejadian ketika Alice  lama berbincang di ruang pak kelvin membuat angel marah. Dia menunggu waktu yang lengah untuk membantai Alice. Dan waktu itu telah tiba ketika Alice ke wc sendirian baru saja dia masuk ke dalam tandas angel langsung menarik rambutnya dan kepalanya dia tempelkan ke tembok" hai jalang beraninya kamu menggoda pak kelvin lagi hah" lirih tapi penuh ancaman suara angel membuat Alice takut. " a aa mpun Aku tak menggodanya" suara Alice terbata dengan mata yang sudah basah.  "kau memang jalang dan kau pantas aku siksa" sambil mengangkat tangan dan dia ingin menampar Alice namun ternyata tangan agata menahan tangan angel "kau apa yang kau lakukan pada gadis ini?  Kau keterlaluan"  suara agata yang sedikit marah. Lalu agata dan angel berhadapan angel tak memberikan jawaban apapun namun sorotan matanya yang begitu marah bisa di rasakan agata.  Angel melepaskan tangannya dari genggaman agata lalu dia berlari.  Melihat Alice yang ketakutan dan menangis agata langsung menolongnya..  Melihat agata yang menolongnya Alice keheranan dan dia hilangkan rasa cemburu Kepada agata karena kelvin tlah membuatnya percaya.
"terimakasih  agata" suara Alice  yang lemah" oke baiklah mari kita ke kantin ngobrol sebentar, bukanya kita kawan?"sambil tersenyum ramah agata mengajak Alice ke kantin.
Sesampainya di kantin agata memesankan coklat panas untuk Alice "minumlah mungkin bisa menenangkan mu" agata menyodorkan gelas coklat ke arah Alice.
Alice menerima dan berkata " terimakasih,  ngomong2 kenapa kamu bisa ada di sini?," tanya Alice ke agata. "ya tadinya q akan ke ruangan kelvin tapi aku ingin ke tandas dan ternyata bertujuan kau.kau kenapa bisa di perlakuan seperti itu olehnya? Apa kesalahanmu kepadanya? Alice menelan ludahnya sambil setelah itu mengambil nafas panjang dan meremas jelasnya. Sebenarnya dia bingung akan menjawab apa. " dia menuduhku menggoda pak kelvin, dia memang akan marah kepada karyawan yang dia curigai dekat dengan pak kelvin,"  mendengar jawaban dari Alice membuat agata terdiam dan memutarkan bola matanya dia bicara di dalam hati" ah apa benar sperti itu? Siapa angel?  Kekasih kelvin atau dia hanya menyukai kelvin?, lalu betul kh Alice dekat dengan kelvin?  Aku akan selidiki dengan tenang" agata yg banyak berfikir membuat suasana jadi hening, "Alice kenapa kau tak melaporkan tentang ini kami kelvin?  Tanya agata" aku tak berani" jawaban Alice membuat agata ingin bertanya ke kelvin.  "oke baiklah Alice kamu habiskan  coklatmu  aku akan ke ruangan kelvin" agata yg sudah berdiri siap untuk pergi. "baiklah dan sekali lagi terimakasih"  Alice sambil tersenyum menghadap muka agata dan agata menepuk pundak Alice  lalu dia segera berjalan pergi meninggalkan Alice..

Diruangan kelvin agata menceritakan semua tentang kejadian tadi beserta unek2nya itu, sebenarnya kedatangan agata ke kantor ingin menanyakan kenapa kelvin jarang menemuinya sekarang, namun dengan kejadian tadi membuat dia sudah mampu mengambil garis besar bahwa ada perempuan lain dengan kehidupan kelvin selain dia.lalu agata pamit dan meninggalkan kantor
Kelvin mengirimkan pesan melalui ponsel kepada Alice. Dia ingin mengajak jalan Alice setelah pulang kerja, dan Alice setuju dia menunggu kelvin di halte tempat agar tidak ada orang kantor mengetahui.

Sesampainya di suatu tempat yang itu adalah tempat sauna, kelvin melucuti pakainya dan masuk dalam kolam air hangat penuh dengan bunga. Alice bingung dengan hanya menggunakan kemben batik dia malu untuk ke lokasi sauna "kemarilah jangan malu hanya ada kita berdua doang ruangan ini, masuk dalam kolam penuh bunga membuatmu badanmu tidak terlihat semua".  Ajak kelvin kepada Alice.  " syaratnya kau balikan badanmu sebelum aku masuk ke kolam ko tak boleh melihatku" permintaan Alice dan kelvin menurutinya.  Alice telah berada di dalam kolam dan hanya leher serta mukanya yg nampak karena dia air penuh bunga tubuhnya yg hanya berkemben  tak terlihat.  Kelvin mendekati Alice sampai dia memegang pipi Alice "kau jawab jujur apa angel memukulmu? Aku hanya ingin memastikan apa kau baik-baik saja dan apa yang dikatan agata benar" pertanyaan kelvin membuat Alice  berkata jujur "iya" jawab Alice "seketika muka kelvin marah rahang mengeras" kau kenapa tak pernah bercerita kepadaku? Perempuan brengsek psyco beraninya dia melukai gadisku, lihat saja besok dia akan kupejat" mendengar kemarahan kelvin Alice langsung menutup bibir kelvin dengan tangannya membuat kelvin terdiam . "kau jangan marah seperti ini, dan jangan pecat angel  kenapa q tak cerita  karena aku tak mau kau memecatnya dan aku tak mau semua orang tahu kalo kau memecatnya hanya gara2 aku" kata yang keluar dari mulut Alice membuat kelvin memegang tangan Alice dan menyingkirkan dari mulutnya, "kau ini kenapa kau memikirkan orang lain yang jahat  padamu, aku tak mau hal ini terjadi lagi, aku akan menjagamu."  nada bicara kelvin yang sudah tak semarah tadi.  Kelvin melihat mata Alice yang begitu teduh Alice  meremas tangan kelvin dan kelvin pun mencium bibir Alice yang sudah mulai dingin lalu dia lunak dia mainkan dengan nikmat membuat semua jadi panas, sepertinya suhu ruangan itu pun ikut memanas, kelvin mulai memainkan lidah ya di dalam rongga mulut, Alice yg sudah merasakan ciuman waktu sekarang tidak begitu gugup meski Alice masih pasif belum bisa membalas ciuman kelvin namun ketenangan yang Alice  berikan membuat kelvin menikmati ciuman itu. Tangan kelvin yang mulai meraba tubuh Alice  membuat kaget dan dia menghentikan ciuman kelvin, Alice berlari menuju ke ruang gantinya,
Alice tak mengganti bajunya dia malah duduk di bangku depan cermin ruang ganti dia memandangi bibirnya yang habis duluan cium kelvin dan dia merasakan gairah dan tubuhnya yang telah bangkit,, Alice tak menyadari bahwa kelvin pun membuntutinya dia sudah ada di belakang Alice,  Alice kaget ketika metap cermin ada kelvin dirinya belakangnya,  mereka terdiam tanpa kata, lalu kelvin memeluk tubuh Alice dari belakang yang masih memakai kemben batik, bibir  kelvin mulai menciumi leher Alice, membuat Alice merasakan geli dan dia pun menegang, tangan kelvin dari pinggang naik atas, Alice merasakan jantungnya mau copot nafasnya yg tidak beraturan membuat dia  menyandarkan tubuhnya ke tubuh kelvin yang berada di belakangnya.tangan kelvin mengelus dan meremas payudara Alice yang sudah tegang, Alice pun makin mempererat pejalan matanya kelvin dapat melihat hal itu dari cermin di depannya, lalu kelvin membuka kemben Alice dia melihat payudara Alice yang bentuknya sangat indah putih puntingnya berwarna Pink, tahu kembenya terbuka tangan Alice pun menutupi kedua payudaranya itu, namun kelvin menyingkirkan dengan pelan dan meremas nya lagi, kali ini kelvin meremas dengan kuat Alice tak mampu menahan desahanya keluar pelan,, ah..  Alice menggeliat  mengangkat dadanya sedikit keatas karena rasa geli yang tak tertahan badanya memanas dan dia luruskan kakinya karena dia merasakan ada denyut2 di lubang memeknya, posisi dada Alice yang dinaikkan tinggi membuat kelvin kembali menatap payudara yang indah itu, dia mengagumi ukurannya yang pas di tangannya serta rasa kenyal yang begitu terasa di payudara tegang milik Alice, dia memainkan jarinya di punting Pink Alice dia menyetilnya  lalu memelintir membuat Alice semakin tak tahan namun dia sadar dirinya tak mau melakukan lebih. Dia langsung memegang tangan kelvin dan berkata "stop kelvin aku tak mau melakukannya aku masih Virgin" katanya  berharap ke kelvin, kelvinpun menghentikan aktivitasnya, dia tidak berkata apapun sepertinya dia sedikit kesal dan meninggalkan ruangan itu menuju ruang gantinya, Alice dengan cepat berganti dan memakai bajunya, mereka pulang dan di perjalanan pulang pun tak ada obrolan apapun. Kelvin yang kesal karena adeknya sudah bangun dan tidak dapat di salurkan hasratnya sperti ingin sekali menelfonkan agata namun niatnya dia urungkan karena dia selalu memikirkan Alice, 

my Virgin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang