.
.
.
"Kamu ganteng."
"Siapa? Gue?"
"Iya, kamu."
"Adoh makasih, ye? Gak sombong, tapi emang kata temen-temen ketampanan gue itu paripurna. Jangankan cewek, semut aja sujud kalo ngeliat gue lewat."
"Liat deh mata kamu tajem, bibir kamu juga seksi, apalagi badan kamu.. awwww.."
"Lo gak usah muji-muji gue terus dong. Gue tau gue--"
"Bentar-bentar."
"Ya? Ya? Kenapa?"
"Bulu mata kamu jatoh, ini kan serpihan ketampanan kamu."
"Waaah, iya makasih."
"Hhhhhhh..." Prem cuma bisa hela napas capek. Sambil nahan rasa nyeri dikupingnya gara-gara denger ocehan narsis Boun yang gak berhenti sejak tadi.
"Lo berisik banget, bang. Ini tuh masih pagi," keluhnya sambil nguap. Matanya yang penuh belek menatap kemusuhan ke seniornya. Demi apa cowok itu terus aja ngomong sendiri di kaca.
Sementara yang ditatap seolah gak punya dosa, dengan gak tau dirinya terus aja ngaca sambil mengagumi karya tuhan yang diberikan ke wajahnya.
"Lo kalo gak mau di berisikin, mending pulang deh, Prem. Ganggu kegiatan Pangeran William aja lo."
Prem senyum sinis. "Ini condo gue, bang. Gue yang bayar sewanya. Jadi mending lo yang pergi."
"Gitu, ya?" Tanya Boun gak ngurus. Dia malah ngelanjutin kegiatan gak pentingnya tadi.
"Lo belom pernah ditampar orang setres, ya?"
"Belom. Kenapa?"
"Gapapa, cuma nanya."
Prem hanya bisa menahan amarah. Kalo aja Boun itu gak lebih tua dari dia, udah dia ludahin dari tadi.
Ngeselin banget.
Demi apa tadi dia dibangunin jam lima pagi. Dimana jangkrik masih krikkrik, ayam belum kukuruyuk, langit masih gelap gulita dengan angin yang aduhai sekali.
Mana nggak ada sopan santunnya sama sekali lagi. Ngetok-ngetok sambil teriak-teriak. Dia kira Boun mau ngabarin berita duka atau apa.
Gak taunya...
"Gimana mungkin di dunia ini ada orang seganteng kamu."
"Aah, masa?"
Cuma mau numpang ngaca.
Kurang ajar banget gak tuh?
Kalo boleh jujur Prem tuh capek, dia masih pengen tidur. Gila aja dia baru tidur jam setengah tiga subuh tadi.
Jangan di tanya ngapain.
Main game, lah!
Emangnya mau ngapain lagi anak jaman sekarang begadang sampe malem? Sibuk sendiri sambil tiduran? Yang buru-buru kerubutan selimut kalo denger suara mamanya dateng ke kamar?
Belajar?
Huh! Itu hanya mitos, kawan!
"Bang to the poin aja, ngapain lo kesini pagi-pagi?" Prem nanya sambil garuk-garuk rambutnya yang kumel itu.
"Bagus lo nanya." Boun ngalihin perhatiannya dari kaca buat natap dia.
"Hah?"
"Temenin gue keluar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan | UWMA
FanfictionMasing-masing pasangan punya ceritanya sendiri-sendiri. OhmFluke yang selalu romantis, KaoEarth yang penuh keuwuan, dan BounPrem si biang ketubiran. Enjoy!