Masing-masing pasangan punya ceritanya sendiri-sendiri. OhmFluke yang selalu romantis, KaoEarth yang penuh keuwuan, dan BounPrem si biang ketubiran.
Enjoy!
"Gitu ceritanya, kak..." Earth mengakhiri ceritanya sambil menatap takut ke cowok bermata cemerlang di depannya. Walaupun cemerlang, sorot itu sekarang kelihatan berbeda.
"Jadi Fluke mau dijodohin sama mantannya dulu?"
"Iya."
"Demi nyelametin perusahaan ayah?"
"I-iya."
Gulf menghela napas kasar. Dia langsung berdiri dan naikin lengan jaketnya.
"Emang pak tua itu suka bikin onar, ya? Gak takut kena azab apa?" katanya tajam.
Gak peduli sama tatapan kaget orang-orang di sekitarnya. Mereka udah denger cerita Gulf dari Fluke. Dan ternyata Gulf emang sekasar ini orangnya. Tapi orang yang sedari tadi duduk disebelah Gulf justru keliatan biasa.
Prem diem-diem memperhatikan orang itu. Orangnya ganteng, badannya berotot. Apalagi urat-urat ditangannya. Gak tau kenapa bikin dia merinding atas bawah.
Itu pembuluh darah apa pipa paralon, ya? batinnya. Gue ditampar pasti langsung nyampe alam barzah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mew dengan cepat ngeraih tangan Gulf yang megang ponselnya. Dia balikkin badannya terus ponsel itu dia rebut.
"Balikin, kak!!"
"Tunggu dulu!"
"Apa!?"
"Dengerin aku!!"
"Gak!!! Siniin hapenya!! Aku mau telfon ayah!!"
"Gulf.."
Waktu Mew merubah nada suara dan tatapannya, Gulf langsung diem. Gak tau kenapa dia ngerasa ciut. Padahal Mew belum dan gak mungkin ngapa-ngapain dia.
"Tenangin diri kamu dulu. Terus nanti baru ngomong baik-baik sama ayah kamu. Jangan asal nyalahin dia, jangan asal marahin dia."
"Tapi dia gak bisa berbuat semaunya sendiri. Dia yang bikin Fluke-"
"Iya aku tau. Denger..."
Mew ngegiring Gulf buat duduk dikursi yang agak jauh dari temen-temennya Fluke. Dia lalu mendudukan Gulf di kursi, lalu dia sendiri jongkok di bawah. "Dengerin aku..." katanya.
