10

2.3K 102 6
                                    


Jari-jari cantiknya meremas rambut hitam pria itu, dengan napas terengah-engah Jihoon menciumi rahang Seungcheol, menjilati lehernya yang berkeringat. Ia sangat menyukai aroma tubuh pria ini, bahkan aroma keringatnya seperti obat perangsang yang membuatnya gila. Ia menyukai ketika sepasang lengan kekar pria ini memeluknya erat, suara napasnya yang menjadi berat ketika dia terangsang, suara seraknya yang seksi ketika dia mengatakan kata-kata cabul di tempat tidur, tidak ada yang tidak Jihoon sukai dari pria ini. Dan hal yang jauh lebih ia sukai adalah anggota besar di selangkangannya. Penis besar yang selalu menembusnya, memberinya kepuasan dan kenikmatan duniawi. Jihoon kecanduan, ia mungkin tidak akan bisa hidup tanpa penis Seungcheol.

"Ahh... Jihoonie.... " Seungcheol mengerang dengan suara serak, mendorong penisnya jauh ke dalam lubang basah anak itu. Sperma-nya menyembur di dalam Jihoon, memenuhi perut tipis itu dengan cairan miliknya.

"Mhh... Hyung... sangat... sangat banyak.... ahh... aku merasa kenyang.... " Perutnya terasa penuh, ia seolah merasa kenyang diisi oleh sperma hangat itu. Jihoon bernapas terengah-engah, jari-jarinya yang cantik meremas rambut hitam pria di atasnya, menciumi rahang indahnya dan menjilati keringat di sepanjang lehernya yang seksi. Jihoon seperti kucing kecil yang manja, tidak mau berhenti mencium dan menjilat.

"Hyung... perutku terasa penuh... sperma milikmu memenuhiku... terasa sangat nyaman.... " Seperti anak kecil yang mengigau, Jihoon berbicara tidak jelas sembari mengisap leher Seungcheol, meninggalkan bekas gigitan dan isapan. Tanda cinta berwarna merah tersebar secara acak di lehernya, Seungcheol mengusap punggung anak itu yang basah oleh keringat, dengan lembut mencium pucuk kepalanya.

"Jihoonie, kau suka ketika hyung keluar di dalam? Kau suka ketika hyung menidurimu?" Seungcheol bertanya sembari terkekeh, membelai wajah lembut anak itu dengan penuh kasih sayang.

Seperti anak patuh, Jihoon segera menganggukkan kepalanya berkali-kali seperti boneka mainan. "Suka. Sangat suka. Penis besar Seungcheol hyung adalah hal yang paling aku sukai di dunia ini." Dia menjawab dengan jujur, dengan mata polos yang begitu menggemaskan.

Seungcheol tertawa kecil, mengusap keringat di kening cantik anak itu. "Kalau begitu, maukah kau berada di sisi hyung selamanya?"

Jihoon berkedip, kehilangan kata-kata, pikirannya seolah kosong. Ia tidak pernah siap untuk pertanyaan seperti itu. Jihoon merasa ketakutan setiap kali Seungcheol membahas hubungan mereka ke arah yang serius, ia selalu bermain bodoh untuk bersembunyi seperti seorang pengecut. Karena selama ini ia hanya menggunakan tubuhnya, namun tidak dengan hatinya.

Ia hanya diam membeku menatap sepasang mata indah di depannya, bulu mata tebal itu menciptakan bayangkan meneduhkan di wajah tampannya. Jihoon tidak ingin melepaskan pria ini, namun di sisi lain ia juga tidak berani melangkah lebih jauh.

Melihat kekasih kecilnya melamun, Seungcheol mencubit pipi lembut itu sembari terkekeh. Jihoon-nya selalu menjadi bocah kecilnya yang imut.

"Kalau tidak bisa memberiku jawaban sekarang tidak apa-apa. Hyung tidak memaksamu... " ucap Seungcheol lembut.

Suara air hujan di luar menjadi semakin deras. Seungcheol menggeser tubuhnya dari tubuh mungil di bawahnya. Ketika ia bergeser, penisnya yang lemas terlepas dari lubang merah muda itu diikuti cairan sperma yang mengalir keluar. Lubang memerah itu terbuka seperti mulut kecil yang kelelahan, cairan putih perlahan mengalir, jatuh di kursi tempatnya berbaring.

Seungcheol meraih kotak tisu, membersihkan sperma yang mengalir keluar dari lubang anak itu. Ia dengan sabar membersihkan tubuh Jihoon dari cairan sperma dan keringat, membantunya memakai kembali pakaiannya. Kaki Jihoon sangat lemas, bahkan masih sedikit gemetar walau orgasme-nya sudah lama berlalu. Ia menoleh ke samping, memandangi Seungcheol yang duduk di kursi pengemudi. Pria dewasa itu sedang minum air dari botol plastik transparan, apel adamnya akan bergerak naik dan turun saat dia menelan air, sebagian air itu mengalir dari sudut bibirnya dan turun membasahi leher yang penuh bekas gigitan dan cupang. Terlihat sangat seksi, apalagi rambut hitamnya yang berantakan membuatnya sangat tampan. Jihoon diam-diam menjilati bibirnya sendiri, merasa haus.

Just A Bank [JICHEOL FANFICTION] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang