Penis besar itu masuk dan keluar di dalamnya, menumbuknya dengan keras hingga tubuh mungilnya menabrak tepian kolam berkali-kali. Jihoon hanya bisa bernapas dengan mulut terbuka, air liur mengalir di dagunya membasahi lehernya yang penuh bekas cupang. Kedua lengan kekar Seungcheol memeluknya begitu erat, di bawah sana telapak tangannya menggosok dan membelai penis kecil Jihoon di dalam air. Seolah-olah gegirangan karena diajak bermain, penis merah muda itu berkedut beberapa kali di telapak tangan Seungcheol.Ia kembali menolehkan kepada anak itu ke samping, kembali mencium bibirnya yang bengkak, mengisap lidahnya yang hangat dan menelan air liur di dalam mulutnya yang terasa begitu manis. Ia mencium anak itu dengan dalam, mendorong pinggulnya ke depan dengan keras, menumbuk dinding lembut di dalam sana dengan kasar dan cepat hingga anak itu hanya bisa menahan napas merasakan gelombang kenikmatan yang menghantamnya.
Seungcheol menggunakan kekuatannya untuk menggenggam penis imut itu, mempercepat gerakannya menggosok naik-turun. Ia merasakan penis di telapak tangannya berkedut dan tubuh Jihoon sedikit gemetar. Spermanya menyemprot di dalam air. Cairan putih itu seolah-olah menari di dalam air sebelum memudar dan perlahan-lahan menghilang menyatu dengan air biru.
Jihoon merasakan kedua kakinya lemas, ia seperti akan jatuh ke dalam air, namun Seungcheol memeluknya dengan erat, membantunya agar tetap bisa berdiri di dalam kolam. Jihoon terengah-engah, bersandar di tubuh pria itu. Bernapas berat, Seungcheol membenamkan wajahnya di leher anak itu, bergerak keluar-masuk di lubang ketatnya yang hangat dan begitu nikmat. Ejakulasi membuat lubang sempit itu semakin mengetat, Seungcheol hampir tidak bisa menahan diri untuk ikut keluar di dalam, lubang hangat itu seperti memijat dan meremas penisnya; seolah menelannya semakin dalam seperti anak serakah yang kelaparan.
"Ahh, baby, kau sangat ketat.... " Seungcheol berbisik di telinganya dengan suara berat yang terdengar begitu seksi. "... sangat nikmat...." Ia menggigit kulit leher lembut itu dengan giginya hingga anak laki-laki di pelukan mengerang pelan, seperti kucing kecilnya yang mengeluh.
Penis kecil merah muda yang layu akibat ejakulasi, kini perlahan kembali mengangkat kepala penuh kebahagiaan. Penis keras Seungcheol bergerak masuk dan keluar, mendorongnya dengan keras hingga berkali-kali menyentuh titik sensitifnya, dinding dalamnya seolah-olah digosok, rasa gatal di dalam sana seolah digaruk dengan rasa nikmat dan perasaan mabuk. Jihoon hanya bisa membuka dan menutup matanya saat benda itu memukulnya dari dalam, kepalanya seolah kosong, hanya suara air bergerak dan napas berat pria di belakangnya yang bisa ia dengar.
Jihoon merasakan benda di dalamnya semakin mengeras; panas seolah membakar isi perutnya. Gerakan Seungcheol menjadi semakin cepat dan kasar, masuk lebih dalam menembus lubang ketatnya yang hangat hangat.
"Ah! Hyung.... ah ah ahh.... " Seperti terbawa arus ombak yang begitu kuat, tubuh Jihoon terdorong ke depan berkali-kali setiap kali Seungcheol mendorong pinggulnya ke depan, menumbuknya tanpa ampun.
Di halaman vila sinar matahari bersinar cerah dan hangat, butiran kecil air seperti pecahan kristal menempel di ujung rerumputan yang ditinggalkan oleh hujan kemarin. Di kolam renang dengan air berwarna biru jernih, dua orang terjerat dalam kegiatan pagi mereka yang penuh gairah. Suara napas berat keduanya bercampur di udara segar pagi, gerakan di dalam air menciptakan riak di permukaan kolam, membawa suara gemericik yang seperti membawa kita lebih dekat ke alam.
"Hyung.... aku... ahh.... " Jihoon membuka mulutnya, bernapas terengah-engah. Wajah putihnya yang lembut berwarna merah dan basah, entah itu berasal dari keringat atau air kolam.
"Hm, sebentar lagi... keluar bersama-sama...." Seungcheol memeluknya erat, menciumi telinganya yang memerah.
Ia menarik penisnya dan mendorongnya kembali dengan keras, sangat dalam sampai tubuh mungil itu gemetar. Bahkan tanpa disentuh oleh tangan Seungcheol, penis merah muda itu kembali ereksi dan keluar di dalam air. Spermanya tenggelam di dalam air.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Bank [JICHEOL FANFICTION] ✔️
FanficJihoon mendekati Seungcheol demi uang. Ia berada di sisi pria itu hanya untuk uang, memberikan tubuhnya untuk uang, bersama dengannya hanya demi uang. Ia tak pernah menggunakan hatinya ketika di tempat tidur bersama pria itu, semua yang Jihoon lakuk...