14

2K 105 9
                                    


Walaupun pernikahan itu kacau, namun tuan Choi menutup mata; bersikap seolah semua baik-baik saja. Dia tahu menantu perempuannya setiap hari pergi dengan pria lain, ia juga tahu putranya masih setiap malam pergi ke bar gay untuk bersenang-senang dengan pelacur laki-laki. Ia tidak peduli dengan apa yang terjadi di depan matanya, tuan Choi hanya peduli untuk menyelamatkan wajah keluarganya; menjaga nama baik keluarga. Baginya, pernikahan palsu masih lebih baik daripada harus menanggung rasa malu dari semua orang mengetahui putra kebanggaannya seorang gay.

Dia membangun pandangan bagi semua orang bahwa putranya pria normal yang memiliki keluarga bahagia. Karena itulah ia menutup mata saat menantu perempuannya hamil dengan pria lain, melahirkan bayi yang bukan cucunya. Ia membuat putranya sendiri menyandang status pria bajingan yang meninggalkan anak dan istri demi pelacur laki-laki. Dari awal pernikahan itu memang sudah berantakan, seiring berjalannya waktu justru semakin memburuk, bergulir menjadi luka bagi kedua belah pihak.

Setiap hari Seungcheol pergi bekerja di perusahaan ayahnya seolah semua baik-baik saja, semua orang tahu setelah pulang bekerja dia pulang ke rumah menemui istri dan putrinya; berkumpul dengan keluarga kecilnya. Namun, hanya orang-orang di rumah yang tahu bahwa Seungcheol akan langsung pergi ke bar gay setelah pulang bekerja. Dia akan pulang ke rumah pada dini hari dengan aroma alkohol menyengat, lalu di pagi harinya dia berangkat ke perusahaan seperti biasa. Hal ini terus terulang selama beberapa tahun. Berpura-pura menjadi pria sempurna dengan keluarga 'bahagia' sembari diam-diam menyembunyikan dirinya yang sesungguhnya. Di titik itu, Seungcheol bahkan sudah tak mengenal dirinya sendiri. Terlalu lelah berpura-pura hingga rasanya kematian jalan satu-satunya yang bisa membebaskannya.

Malam itu, sepulang bekerja ia langsung pergi ke bar. Duduk sendirian, minum dengan pikiran kosong. Pada saat itu ia hanya berpikir apakah setelah ini ia pulang ke rumah atau melompat dari jembatan? Kalau pun ia mengalami kecelakaan mobil dan jatuh ke sungai orang-orang tidak akan peduli, mereka hanya tahu ia terlalu mabuk dan mengalami kecelakaan. Itu mungkin lebih baik.

"Boleh aku menemanimu minum?" Sebuah suara berbicara di tengah alunan musik yang memenuhi ruangan tersebut. Seungcheol mengangkat kepalanya untuk melihat anak laki-laki yang berdiri di depannya. Anak itu memakai kemeja biru dan celana jeans hitam, rambut cokelatnya sedikit berantakan. Anak itu terlihat seperti baru bangun tidur, penampilannya sederhana dan polos. Seungcheol melihat anak laki-laki itu, berpikir kenapa anak di bawah umur ada di bar gay? Apa yang sedang dia lakukan malam-malam begini di tempat seperti ini? Seungcheol memegang gelas minuman di tangannya, memandangi wajah putih anak laki-laki itu yang tidak tersenyum.

Anak laki-laki itu segera duduk di sebelahnya, menuangkan minuman untuk dirinya sendiri. Seungcheol memandangi anak itu dari samping yang sedang minum seperti sedang minum air mineral. Anak kecil ini, dari mana dia belajar minum seperti ini? Seungcheol memikirkannya dan tak bisa menahan diri untuk terkekeh.

Mungkin karena tidak terbiasa dengan alkohol, anak itu terbatuk-batuk keras setelah meminum minumannya hingga tak tersisa di dalam gelas. Seungcheol mencengkeram gelas kaca di tangannya, memerhatikan mata basah anak itu, bibir tipisnya yang merah, kulit putih susunya yang tanpa cela. Kulitnya tampak begitu halus dan lembut, Seungcheol berpikir bagaimana jika ia menyentuhnya; membelainya dan menciumnya. Itu pasti sangat menyenangkan. Ia tanpa kata-kata memandangi anak laki-laki di sampingnya dengan tatapan mabuk.

Setelah batuknya mereda, anak itu menoleh. Tanpa ragu ia bertanya langsung, "Hyung, kau mau tidur denganku?"

Ia dengan wajah malu-malu terus terang mengakui, "Aku... aku belum pernah 'melakukannya' dengan orang lain, jadi aku masih tidak berpengalaman, tapi kau bisa mengajariku memuaskanmu.... "

Seungcheol awalnya terkejut mendengar anak kecil itu menawarkan diri padanya, dan mengakui bahwa dia belum pernah melakukan 'itu' dengan orang lain. Ia menunduk, bahunya bergetar karena tertawa terbahak-bahak. Seungcheol tertawa sampai air matanya keluar.

Just A Bank [JICHEOL FANFICTION] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang