FF not mine.. i'm just Remake It From ItaIno fanfinction
.
.
.
.
Terdengar suara lembut Dahyun setelah Sinb memencet bel pintu paviliun.
Paviliun itu sendiri adalah sebuah rumah tinggal dengan arsitektur minimalis yang cozy, dengan warna kombinasi putih dan biru pucat. Terasnya kecil namun kelihatan nyaman untuk duduk-duduk bersantai di sore hari sementara di bagian samping terdapat garasi dimana sekarang kosong karena Jungkook sedang tidak ada.
Pintu terbuka perlahan dan menampilkan sosok Dahyun yang tampak lebih rapuh dari biasanya. Kulit wanita yang pada dasarnya sudah putih pucat itu kini tampak jauh lebih pucat. Sinb sampai terpana beberapa saat sebelum kemudian suara lembut Dahyun menyentakkan kesadarannya.
" Sooyeon eonni? " Dahyun tampak kaget mendapati kakak iparnya berdiri di depannya dengan nampan berisi makanan di tangannya.
"Hai Dahyun-ah, ya ini aku. Maaf mengganggu istirahatmu, tapi suamimu bilang kau sakit. Jadi aku kesini untuk membawakanmu sarapan."
Masih seperti tak percaya Dahyun mendapat perhatian wanita di hadapannya itu.
"T-terima kasih, Eonni. Tapi sebenarnya kau tidak perlu begitu repot."
Sinb menggeleng. "Tidak repot sama sekali." Ia tersenyum sambil melirik ke dalam. "Jadi, bolehkah aku masuk?"
"Oh? Iyah.. tentu saja, silahkan eonni. Maaf sampai lupa."
Dahyun membuka pintu lebih lebar dan mempersilahkan kakak iparnya itu masuk.
"Silahkan duduk eonni " Sinb pun duduk dan meletakkan nampannya di meja rendah di hadapannya.
Dahyun tampak canggung, dan sebenarnya Sinb juga jadi sedikit sungkan. Namun bukan Sinb namanya kalau tidak bisa mencairkan suasana.
" Dahyun-ah sebaiknya kamu makan dulu bubur ini. Kau tahu, kau sangat pucat. Setelah ini, aku rasa aku juga harus mengantarmu ke dokter."
Dahyun tersenyum lemah. " Tidak perlu eonni. Aku baik-baik saja. Hanya pusing sedikit, nanti juga sembuh."
Sinb menggeleng. " Tidak bisa, Dahyun-ah. Pokoknya kamu harus makan ini, habiskan dan lalu kita ke dokter!"
Dahyun terdiam. Ia memandangi mangkok berisi bubur di hadapannya dengan tatapan kosong. Lalu ia menoleh pada Sinb yang tampak berharap ia makan makanan itu.
"Tapi eonni aku sungguh tidak berselera makan. Maaf."
Sinb mendesah kecewa. "Yah, sayang sekali padahal aku sudah membuatkan bubur spesial ini dengan tanganku sendiri Dahyun-ah."
Mata kucing Dahyun sukses membulat, kaget. "A-apa? Eonni yang membuatnya sendiri?"
Sinb mengangguk. "Tentu saja. Aku berharap banyak kau mau memakannya. Tapi..." Sinb menggantung kalimatnya dan menatap Dahyun dengan tatapan kecewa. Sengaja ia sedikit mendramatisir keadaan agar Dahyun mau memakan bubur masakannya itu.
"Baiklah Eonni. Aku akan mencobanya. Terima kasih." Dan sepertinya strategi Sinb berhasil. Dahyun yang merasa tidak enak hati, akhirnya mau mengambil bubur tersebut.
Sinb merasa senang melihat Dahyun akhirnya mau memakan masakannya.
"Bagaimana?" tanya Sinb penuh harap. Meskipun ia tahu orang sakit tidak merasakan enak sih.
"E-enak sekali eonni. Aku tidak tahu kalau Sooyeon eonni pandai memasak," ucap Dahyun lalu menyendok kembali buburnya dengan sedikit lebih semangat.
![](https://img.wattpad.com/cover/91957421-288-k181902.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenario Love ( Sinb.Jungkook )
FanfictionHwang Sinb adalah gadis biasa yang berasal dari keluarga menengah ke bawah. Setelah lulus dari kuliahnya sambil menunggu panggilan kerja, ia membantu orang tuanya menjalankan bisnis kecil meraka yaitu mengurus sebuah toko bunga. Kehidupan Hwang Sinb...