12

1.3K 193 81
                                        

Remake from ItaIno fanfiction

.

.

.

Ketika Sinb kembali dari toilet, ia mendapati Jungkook sudah sendirian. Meski Sinb sedikit senang karena Jaesook yang menurutnya aneh itu sudah tidak ada, tapi tentu saja ia tak lantas bisa bernapas lega karena entah mengapa ia merasakan tatapan Jungkook sangat aneh padanya. Lebih aneh dari sebelum-sebelumnya.

"Selesaikan makanmu dan kita segera kembali ke kamar," ucap Jungkook sambil melihat arloji di pergelangan tangan kirinya.

Sinb mengangguk kaku lalu duduk kembali ke kursinya dan mencoba meneruskan makannya. Rasanya semakin aneh saja suasana antara ia dan Jungkook.

Tak lama kemudian mereka sudah meninggalkan restoran itu dan kembali ke lantai atas di mana kamar mereka berada. Selama perjalanan dan di dalam lift, Jungkook semakin diam saja dan seolah tak menganggap kehadiran Sinb.

"Apa yang mau kau lakukan setelah ini?" tiba-tiba Jungkook bertanya ketika mereka berdua keluar dari lift dan tengah berjalan menyusuri koridor hotel yang panjang menuju suite mereka yang terletak di bagian ujung.

"Eh? M-mungkin tidur," ucap Sinb agak tergagap.

"Temani aku menonton TV. Aku tadi diberi beberapa video oleh teman lama."

"Baiklah. Memang itu video film apa saja, Jungkook?"

Jungkook tiba-tiba menghentikan langkahnya, membuat Sinb yang berjalan sedikit di belakangnya juga ikut berhenti. Mata hitam itu kemudian menatap lurus ke arah Sinb yang tampak salah tingkah.

"Aku belum tahu. Tapi diantaranya ada sebuah film bagus yang menceritakan kisah seorang wanita penipu yang menyusup ke sebuah keluarga kaya. Sepertinya itu film yang cukup menarik."

GLEG!

Sinb kontan menelan ludah demi mendengar kata-kata sulung Jeon tersebut. Apalagi saat dilihatnya seringai samar terkembang di wajah dingin itu, hatinya merinding.

"A-aku baru tahu ada film dengan cerita seperti itu.." kata Sinb lirih.

Jungkook tersenyum sinis lalu melanjutkan langkahnya. "Kalau di kehidupan nyata saja ada kisah seperti itu, apalagi di dalam film," gumamnya yang dapat didengar jelas oleh Sinb yang masih tertegun di belakangnya.

Gadis itu tak segera kembali melangkah mengiringi langkah Jungkiik padahal tinggal beberapa langkah lagi mereka sampai.

"Kalau kau memang sudah tahu siapa aku, kenapa tidak langsung terus terang saja sih? Kenapa menyiksaku begini! Menyebalkan!" gerutu Sinb ketika Jungkook sudah lebih dulu masuk ke dalam suite mereka.

Bagaimanapun tidak enaknya perasaan Sinb, gadis itu tentu saja mau tak mau ikut masuk ke dalam. Ia tidak mungkin kabur begitu saja kan? Ia bukan pengecut. Meskipun ia akui, ia agak merasa takut.

Jungkook sudah duduk dengan salah satu kaki menumpang kaki lainnya dan tangan terbentang di sisi kanan dan kiri tubuhnya yang bersender di sanderan sofa. Pria itu sudah melepas jas dan dasinya dan hanya tinggal mengenakan kemeja yang ditekuk hingga lengan. Rambutnya yang sedikir panjang ia biarkan berantakan. Begitu melihat Sinb mendekat, Jungkook menepuk bagian sofa di sampingnya, memerintahkan Sinb untuk duduk di situ.

Dengan ragu, Sinb pun duduk di samping Jungkook. Entah mengapa ia menjadi merasa semakin canggung berdekatan dengan pria itu. Apalagi ketika lengan Jungkook merangkul pundaknya dan menarik tubuhnya hingga mepet ke dada bidangnya, jantung Sinb rasanya sudah hampir loncat dari tubuhnya.

"Akhirnya kita bisa berdua seperti ini. Hanya berdua saja hm Sooyeon?" Entah perasaan Sinb saja atau memang faktanya demikian, tapi sejak sebelumnya ia mendengar Jungkook terdengar menekankan nada suaranya tiap menyebutkan nama Sooyeon.

Scenario Love ( Sinb.Jungkook )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang