#18 Insiden

1.1K 97 17
                                    

"Asshole i'll kill you!" Jae berteriak sembari meninju telak wajah pria kurang ajar itu. Pria itu tersungkur ke lantai membuat semua orang memperhatikan mereka.

Sementara itu belum juga puas, Jae kembali menendang tubuh pria itu dengan sangat kencang. Mungkin tulang rusuk sang pria bisa saja patah akibat tendangan luar biasa itu.

"I'LL KILL YOU, I'LL KILL YOU," Jae terus berteriak sehingga membuat oranglain tidak berani memisahkan mereka. Untung saja Mikey tiba-tiba muncul di sana dan mencoba menenangkan pria yang terlihat sudah tidak terkontrol itu.

"Jae stop, stop, bro, stop!!" Ujar Mikey sembari menahan tubuh Jae yang sudah menghajar pria itu habis-habisan. Wajah sang pria terlihat telah babak belur, sementara Jae kini telah berhenti menyerang pria itu.

"Oke bro, tenang. Lo duduk dulu gue bakal panggil Brian buat jemput lo okey. Please relax."

Jae pun akhirnya mengangguk dan duduk di kursinya sementara Mikey memeriksa keadaan pria bernama Mahesa itu. Mikey hanya bisa menggelengkan kepala melihat beberapa luka memar pada wajah pria itu. Jae memang tidak bisa di sepelekan jika mengenai masalah menghajar orang seperti ini. Bahkan dulu Jae pernah mematahkan lengan pria bule yang bersikap kurang ajar kepada Jamiela.

Tidak lama kemudian Brian datang dan membawa Jae yang sudah sangat mabuk. Bahkan ia tidak sadar atas apa yang dirinya lakukan. Tapi untung saja pria yang di pukulinya sama tidak sadarnya sehingga kasus itu tidak berbuntut panjang.

****

"Jadi maksud lo, Aysa di jodohin sama bangsat itu? Lo ga lagi becanda kan!!" Bentak gue yang bener-bener ga percaya sama apa yang si Sandi bilang.

"Makanya gue kesini karna Nada khawatir banget sama Aysa. Dan juga buat nyampein ini, kabar yang ga sempet lo denger dari Nada. So, sekarang lo mau bertindak kaya gimana?"

"Ya gue harus samperin Aysa, gue gamau dia kenapa-kenapa sama cowo brengsek kaya si Mahesa itu," Tegas gue yang sekarang udah berdiri dan ngambil ancang-ancang buat pergi keluar rumah.

"Bang, tapi ..."

"Udah, lo ga usah cegah gue!"

"Bukannya mau nyegah, Bang. Tapi ..."

"Udah, Sep, lo gatau kan rasanya kalo pacar lo di jodohin sama orang brengsek? Hah?"

"Bukan, Bang, maksud gue lo pake boxer sama kaos doang padahal di luar lagi ujan lo mau pergi dengan baju kaya gitu?"

Guepun baru sadar sama apa yang di bilang si Sandi kalo sekarang gue cuma pake boxer sama kaos tipis di tengah hujan gini dan keluar rumah gue bisa langsung masuk angin.

"Ya ... yaudah gue mau ganti baju dulu," ucap gue yang langsung cabut ke kamar buat ganti baju. Dan pas turun gue liat si Sandi setia nunggu di ujung tangga.

"Lo ga balik?" Tanya gue heran.

"Motor lo kan lagi di bengkel, Bang. Lo mending gue anter aja."

"Tapi lo jangan nahan gue kalo sampe gua hajar si Mahesa nanti."

"Oke setuju,"

Kitapun langsung cabut ke klinik dimana Aysa praktik, klinik yg biasa gue datengin, klinik yang membawa kenangan. Dan sekarang disinilah kita, gue dan Sandi saling liat satu sama lain kaya lagi ngodein apa yang harus di lakuin setelah nyampe sini.

Jae And His Allergy | Park Jaehyung | Day6 Lokal ( Complete! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang