BAGIAN TIGABELAS

1.6K 133 12
                                    

Happy reading guys...

Warning!! Bocil jangan baca hehe.

***

Ali tidak berhenti tersenyum saat memasuki kantor mengingat kejadian kemarin yang membuatnya tidur nyenyak semalaman, hal itu membuat beberapa karyawan menatap Ali heran. Karena diketahui bahwa bosnya itu adalah Pria yang jarang senyum bahkan Ali adalah seseorang yang sangat dingin dan tegas kepada karyawannya.

" Kenapa kalian malah liatin saya? Kerjakan tugas kalian masing-masing. " Ucap Ali kepada beberapa karyawannya yang menatapnya.

" Baik pak. "

Ali segera melangkahkan kakinya menuju ruangannya, ketika membuka pintu tiba-tiba bibir Ali kembali tersenyum ketika melihat seseorang yang berada di ruangannya yang nampak serius sekali menatap layar didepannya.

Ali menutup pintu dengan sangat pelan, agar tidak menimbulkan bunyi. Ali berjalan pelan menghampiri Prilly yang belum sadar akan kehadiran dirinya.

Cup!

Prilly terlonjak kaget ketika tiba-tiba ada yang mengecup pipinya. Tangan Prilly sudah melayang untuk menampar seseorang yang berani menciumnya. Tapi ketika ingin melihat siapa yang menciumnya, tangan Prilly turun ketika melihat siapa yang berdiri disampingnya sembari tersenyum manis.

" Ishh kamu, kirain aku siapa yang berani cium-cium aku. " Ucap Prilly sebal sebari mengerucutkan bibirnya yang tak lepas dari pandangan Ali.

Ali tersenyum gemas melihat Prilly seperti itu. " Emang kamu gak sadar, aku masuk tadi. "

Prilly menampilkam wajah polosnya. " Engga, kan aku lagi kerja. "

Ali terkekeh, mengusap pucuk kepala Prilly. " Kerja mulu, bentaran juga jadi istri Ceo yang. "

Prilly memutar bola matanya malas. " Dihh sombong amat bapaknya. "

Ali hanya tertawa kecil, tangannya tergerak menuntun Prilly untuk berdiri dari duduknya.

Prilly menahan tangannya. " Mau kemana? Aku lagi kerja Ali. "

" Ngapain kerja? Kan bos nya juga disini. "

Prilly mengalah. " Iya deh iya pak bos. "

Ali terkekeh. " Udah ayok ah. Lama amat. "

" Yaudah sabar aja sih, marah-marah mulu. " Ucap Prilly sebal, yang hanya ditanggapi Ali dengan mengangkat bahu.

***

Hari ini adalah hari pernikahanku bersama ali. Awalnya aku tak menyangka aku bisa menikah dengan laki-laki yang setiap hari terlibat adu mulut denganku. Kuharap Ali bisa menjadi jodohku dunia dan akhirat nanti semoga pilihan ini adalah pilihan terbaik buatku. Sekarang aku sudah duduk disamping Ali, dihadapan pak penghulu yang disaksikan oleh para kerabat dan orang tua kami berdua.

" Saya terima nikahnya Prilly Latuconsina binti Rizal dengan maskawin tersebut dibayar tunai. " ucap Ali dengan sekali tarikan nafas.

" Bagaimana para saksi? Sah? "

Sah.

Alhamdulilah.

CRAZY BOSS😎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang