Hepi niw yir gaisseu-! Semoga tahun ini lebih baik dari tahun² sebelumnya, aamiin. Btw voment hayuk
. . .
Saat ini Ryujin sedang menunggu jemputan di halte sekolah. Ya, mereka sudah pulang sejak tadi namun tersisa Ryujin yang belum dijemput. Sekarang sudah jam setengah 4 sore, Ryujin mulai bosan
Ia menunggu disitu sekitar 2 jam. Bahkan anak yang mengikuti ekskul basket saja sudah keluar
"Idishhh. Abang lama banget sih! Tau gini gue ngikut Lia aja! Mana ga diangkat lagi ni telepon. Huhh!" Ryujin meremas-remas roknya sendiri karena terlalu kesal menunggu abangnya
Sementara itu dari kejauhan ada yang memperhatikan Ryujin
"Weh-weh siapa tuh sendirian di halte?" Tanya Kamal yang baru saja keluar dari sekolah. Ia baru selesai latihan basket bersama anak tieksti lainnya
"Kek kenal, siapa ya?" balas Taehyun
"Oalah, Ryujin tuh" kata Yeonjun menoleh ke Ryujin lalu fokus ke layar handphonenya lagi
"Kok belom pulang dia? Dah sore gini. Gyu samperin sana" Kamal mendorong Beomgyu yang sedang minum hingga airnya tumpah
"Bfft, anjing sabar napa dah, orang lagi minum tumpah!" marah Beomgyu
"Itu liat target lo nunggu sendirian, ga kasian apa" Kamal menunjuk Ryujin menggunakan dagunya
"Oalah... Samperin nih?" tanya Beomgyu
"Iyalah tolol!" jawab Kamal dan Taehyun bersamaan
"Astagfirullah yaudah, nih pegang botol gue bin!" Beomgyu melemparkan botolnya pada Soobin yang baru saja keluar gedung. Untung tertangkap
"Kemana tu bocah?" tanya Soobin pada Yeonjun
"Nyamperin Ryujin"
"Ooh.."
"Yaudah kuy biarin aje Beomgyu sama Ryujin, kita ke rumah Taehyun duluan" ajak Kamal
Sementara itu Beomgyu berlari menghampiri Ryujin dan duduk di sebelahnya
"Hai Ryujin"
"Oh,, hai"
"Ngapain disini?"
"Nunggu jemputan"
"Kok lama banget?"
"Gatau abang gue gabisa ditelepon, dia lupa kali gue sekolah"
"Ohh.. Mau numpang sama gue ga?" tawar Beomgyu
"H-hah? Apa?" Ryujin menoleh ke Beomgyu yang semula bermain handphone
"Ikut gue"
"E-emang boleh?"
"Ya boleh lah, kasian juga lu nya sendirian disini. Orang juga kan udah pada pulang semua, masa iya gue tinggalin lo sendiri. Yayaya mau ya?" Beomgyu memasang puppy eyes nya
Ryujin spontan langsung mengalihkan pandangannya dari tatapan Beomgyu. Ia tak ingin menunjukkan semburat merah muda yang muncul tiba-tiba pada pipinya
"Y-yaudah iya! Gue tunggu disini, lo ambil motor lo! Udah cepeet" Ryujin mendorong Beomgyu supaya berdiri
"Iya-iya.. Tunggu, jangan kemana-mana. Gue ambil motor dulu" setelah itu Beomgyu berlari ke parkiran mengambil motornya
Sementara Ryujin menunggu dengan hati yang berdebar-debar. Bagaimana tidak, ini pertama kalinya ia berboncengan dengan laki-laki lain selain abang atau ayahnya
Tak menunggu lama, Beomgyu datang dengan motor sportnya
"Ayok jin, nih helmnya" Beomgyu memberikan helm cadangan pada Ryujin
"I-iya bentar" Ryujin beranjak dari halte lalu memasang helm tersebut dan naik keatas motor Beomgyu
"Udah? Mau pulang apa kemana dulu nih?"
"Mampir ke minimarket dulu boleh ga? Mau beli sesuatu"
"Oke siap, btw pegangan ke gue dong biar ga susah bawa motornya"
"A-apaan si udah jalanin aja motornya"
"Yaudah awas ya kalo jatoh gue gamau anterin lo ke rumah sakit"
Setelah itu Beomgyu langsung melajukan motornya. Karena ini motor sport, jadi di gas sedikit langsung melaju cepat
Secara spontan Ryujin langsung memajukan badannya dan memeluk Beomgyu. Ryujin takut jika dibawa menggunakan motor dengan kencang, ia pernah kecelakaan sewaktu kecil
"Huaaa Beom pelan-pelan bawa motornyaaa! Awas nabrak tiang!!" Ryujin menenggelamkan kepalanya di pundak Beomgyu. Setakut itu dengan lajunya motor
"Ini udah pelan jin! Motor gue emang gini, gabakal nabrak kok lo tenang aja! Makanya pegangan ke gue!"
Hingga akhirnya Beomgyu berhenti di minimarket dan Ryujin pun turun
"Heh lo kalo bawa motor pelan-pelan kek! Jantung gue mau copot ini!" marah Ryujin sambil mengelus dadanya
"Hahaha yaudah maafin gue, udah sana beli gue tunggu disini" Beomgyu membalikkan badan Ryujin dan mendorongnya lembut
Ryujin pun berjalan meninggalkan Beomgyu
"Jin"
"Apalagi--"
"Gamau lepas helmnya?"
Ryujin yang sadar helmnya masih terpasang segera melepasnya dan diberikan pada Beomgyu. Beomgyu pun tertawa kecil karena tingkah lucu Ryujin
Sementara Beomgyu menunggu di motor, ia masih kepikiran tentang apa yang Ryujin lakukan di jalan tadi. Ryujin memeluknya. Tak hanya itu, ia juga menenggelamkan kepalanya di pundak Beomgyu. Beomgyu spontan memegang dadanya
"Kalo gue jatuh cinta beneran gimana anjir"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.