"Jika ego dan gengsi di dahulukan, maka perpisahanlah yang menang"
~Maure Abizar Tomson~
_______________
Rere Berjalan menuju mobilnya yang sedari tadi terparkir disana.
"Gue yang bawa" pinta Ray yang sudah ada di hadapan Rere.
Tanpa mikir lagi Rere langsung melempar kunci mobilnya ke arah Ray dengan sigap Ray menangkapnya, lalu berjalan masuk ke pintu kemudi.
Ditengah perjalanan hanya ada keheningan, hanya suara AC mobil yang mendominasi disana.
"Re" ucap Ray memecah keheningan, tidak ada sahutan apapun.
"Mulai sekarang lo pacar gue, gak menerima penolakan" ucap Ray langsung dihadiahi tatapan tak suka dari Rere.
"Apa hak lo? "
"Hak gue, karena gue sayang sama lo! " ucap Ray yakin.
"Gak gue gak mau!" Tukas Rere
"Gue ga butuh jawaban lo!" timpal Ray lalu keadaan kembali menghening.
Sesampainya di apartemen, Rere langsung membuka kode pintunya dan tentu Ray memperhatikan itu.
Setelah Rere masuk, Ray mengikutinya sampai masuk kedalam.
"Ngapain? " setelah Rere sadar bahwa Ray juga mengikutinya.
"Maen" ucap Ray enteng lalu merebahkan tubuhnya diatas sopa.
"Pergi lo sekarang" ucap Rere
"Bentar doang Ree" seru Ray lalu menyalakan TV di depannya.
Rere hanya mendengus kesal, lalu ia berjalan ke kamarnya berniat mengganti pakaiannya.
Ray berdiri dari duduknya, membuka lemari pendingin yang ada disana, lumayan banyak bahan makanan, lalu Ray mengambil beberapa bahan makanan disana.
Ray mulai mengambil peralatannya untuk memasak, mengingat Rere belum makan sedari tadi pagi semenjak ia pergi bersamanya.
Kali ini Ray membuat dua porsi nasi goreng, melihat Rere yang keluar dari kamarnya, Ray langsung memanggil Rere, membuat si empunya menoleh.
"Ngapain lo? " tanya Rere datar yang sudah mengganti pakaiannya.
"Jualan cendol" jawab Ray ngasal.
"Sini makan dulu" ucap Ray sambil menghidangkan kedua porsi nasi goreng yang membuat perut Rere keroncongan.
"Gak" ucap Rere lalu melangkahkan kakinya menuju sopa tempat ia menonton TV.
Ray menghembuskan napas panjang, lalu membawa kembali makanannya menuju ruang TV.
"Gue tau lo belum makan dari pagi, dan lo tenang aja gue gak ngasih lo Racun apalagi obat perangsang" ucap Ray asal sambil menyodorkan sepiring nasi goreng kehadapan Rere.
Lalu dengan santainya Ray menikmati makanannya sedangkan Rere hanya menatap lurus kedepan.
"Lo mau nganggurin nasi goreng bikinan gue? " tanya Ray yang sedari tadi Rere tidak menyentuhnya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
Teen FictionSepi dalam keramaian, Ramai dalam kesendirian. Itulah hal yang paling di rasakan dalam hidup seorang gadis bernama Maure Abizar Tomson. Maure seorang gadis berdarah dingin, dengan satu ekspresi yang selalu ia tunjukkan kepada dunia, pikirnya ia aka...