12~Jessy?

4 0 0
                                    

"Jangan pernah merasa sendiri, selagi ada aku yang siap menemani"

~Raydal Aditiya Gezz~

______________

Bel istirahat berbunyi,  semua siswa berhamburan keluar kelas untuk memanjakan perutnya.

"Lo ke kantin gak? " tanya Fani yang sedang merapihkan bukunya.

"Gak" jawab Rere singkat.

"Mau gue beliin sesuatu? " tanya Fani lagi.

"Gak"

Fani menghembuskan nafas.

"Mau gue panggilin Ray? " celetuk Fani dengan senyum miringnya yang kesal sedari tadi di jawab singkat oleh Rere.

Dan itu Sukses membuat Rere yang sedari tadi pokus pada ponselnya, kini menatap tajam ke arah Fani.

"Gak.  Makasih. " ucap Rere penuh penekanan,  lalu pergi meninggalkan Fani.

"Mau kemana lo? " Ucap Fani sedikit berteriak.

Rere menghentikan langkahnya,  lalu membalikkan badannya ke arah Fani.
"Ke toilet,  berak,  ngapa? mau ikut? " ucap Rere dengan alisnya yang naik turun.

"Iddihhh ogah" seru Fani bergidik jijik.

Setelahnya Rere berjalan santai ke arah toilet. Koridor sekolah hari ini cukup Ramai oleh siswa-siswi, mengingat sekarang adalah jam istirahat bagi mereka.

Sesampainya di toilet Rere segera masuk,  terlihat ada beberapa orang siswi disana.

Rere memasuki salah satu WC disana.

Setelah selesai,  ia membuka pintu WC, sedikit terkejut karena ada 5 siswi yang menghadang dirinya. Ia melirik kanan kiri siswi yang tadi ia liat sudah tidak ada disana,  hanya ada 5 siswi dihadapannya yang tidak Rere ketahui namanya. Dan Rere sama sekali tidak ingin tahu.

"Oh jadi ini, cewek centil yang berani deketin Ray? " tanya salah satu siswi yang berada di tengah, dan sepertinya itu ketua dari geng di hadapannya ini.

Ya,  Rere memanggilnya dengan sebutan geng,  dan sepertinya mereka berlima badgirls di sekolah ini.

"Ada urusan? " tanya dingin Rere.

"Apa menariknya sih lo?  Sampe berani deketin Ray? " ucap siswi itu sambil mendelikkan matanya tak suka.

Rere mendelik, lalu ingin melangkahkan kakinya pergi namun di hadang oleh kedua anteknya yang berada di sebelah kanan.

"Mau kemana lo? " tanya Salah satu yang menghadangnya.

"Lo pada ribet banget sih idup? " Celetuk Rere yang mulai jengah.

"Jessy,  kayaknya udah saatnya" ucap Salah satu anteknya lagi yang disebelah kiri.

Yang disebut namanya, jessy itu tersenyum miring,  lalu langsung begitu saja menjambak rambut Rere dan membawanya ketembok.

Benturan yang lumayan keras terdengar di belakang punggung Rere.

Rere tersenyum Picik.

"Gue,  jessy ketua geng the b-girls, dan lo, jangan pernah coba-coba deketin Ray pacar gue. " ucap Jessy dengan penuh penekanan.

"Terus urusannya sama gue apa? " ucap Rere santai meski rambutnya yak kunjung di lepaskan.

"Kirana" panggil Jessy ke salah satu anteknya,  Kirana yang merasa di panggil mengerti kode dari Jessy, langsung saja ia menekan kedua rahang Rere.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang