"Suatu saat akan datang dimana penantian yang panjang tergantikan dengan harapan yang menjadi kenyataan"
~Maure Abizar Tomson~
_______________
"Lo datang bareng gue, berarti pulang juga harus bareng gue! " ucap Ray yang baru saja datang, berjalan di samping Rere yang sedang bersama Fani menuju parkiran sekolah.
Bel pulang telah berbunyi 2 menit yang lalu, sengaja Rere ingin pulang bersama Fani agar jauh-jauh dari Ray.
"Gak, gue pulang sama Fani" ucap Rere ketus.
"Gamau tau, lo harus pulang sama gue! " ucap Ray memaksa.
"Gue mau kerja kelompok" ucap Rere berbohong.
"Yaudah gue anter" bukan Ray namanya jika ia tidak menemukan 1001 cara ketika 1000 alasan sudah melanda.
"Gak boleh ada orang lain ikut" ucap Rere tak mau kalah.
"Emang gitu Fan? " kini Ray bertanya ke Fani yang ada di sebelah Rere.
Fani mengerjap-ngerjapkan matanya sambil mulutnya bergerak berseru "boleh" namun tanpa suara.
"Fani jangan mulai deh" seru Rere yang ternyata menyadari tingkah Fani.
Fani hanya menyengir.
"Tuh kata Fani aja boleh" ucap Ray. Rere menghentikan langkahnya di ikuti Ray juga Fani.
"Rayy pliss, gue mau sama Fani dulu" ucap Rere yang mulai jengah dengan ekspresinya yang berubah melemas. Ray terdiam sejenak. Apa dia tengah melihat gadisnya itu memohon? Apa wajah datar gadisnya sudah hilang? Apa gadis itu sudah menerima kehadiran dia di hidupnya.
Ray tersenyum.
"Oke deh, boleh, tapi besok bareng gue lagi ya? " ucap Ray lalu mengacak gemas pucuk kepala Rere, membuat Fani yang di sampingnya mengulum senyum geli.Setelahnya Ray pergi dari hadapan mereka berdua. Namun baru saja beberapa langkah, Ray membalikan tubuhnya kembali menghadap Fani dan Rere yang masih berdiri disana.
"Kalo udah nyampe rumah kabarin gue, kalo ada apa-apa kabarin gue oke? " seru Ray dengan senyumnya yang mengembang.
"Iyaa Rayy" sahut Rere melemas. Lalu Ray kembali melanjutkan langkahnya.
"Ciee cieee, uhuy Seorang Raydal mampu meluluhkan Hati seorang Maure si gadis datar, oh my god" ucap Fani sambil menyenggol lengan Rere.
"Apasihh Fann" elak Rere, tidak terasa pipinya bersemu sedikit merah.
"Lahh lahh ini serius elo Re? " seru Fani yang melihat perubahan wajah Rere.
"Udah ah ayok" ucap Rere mengalihkan topik, lalu mereka melanjutkan langkahnya. Sebenarnya Fani dan Rere hari ini hanya ingin berjalan-jalan di mall menghabiskan waktu mereka berdua.
_____________
Sesampainya mereka di salah satu mall ternama di Jakarta. Pandangan Fani terus kesana kemari, jangan tanyakan apa yang sedang Fani lakukan. Pastinya ia lagi nyari cogan buat gandengan.
"Re Re itu yang pake topi putih ganteng banget busetttt" ucap Fani dengan girangnya. Sedangkan Rere hanya menatapnya jengah.
"Ishh lo tuh ya, gabisa apa liat yang bening dikit. Diemm. " ucap Rere.
"Gabisa Re ini udah bawaan lahir kayak gini" ucap Fani dengan cengirannya.
Rere berdecak.
"Udah ah ayok, nyari makan dulu" ucap Rere membawa Fani ke arah restoran disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
Teen FictionSepi dalam keramaian, Ramai dalam kesendirian. Itulah hal yang paling di rasakan dalam hidup seorang gadis bernama Maure Abizar Tomson. Maure seorang gadis berdarah dingin, dengan satu ekspresi yang selalu ia tunjukkan kepada dunia, pikirnya ia aka...