Should I Regret?

7.1K 807 24
                                    

BIASAKAN VOTE ⭐ SEBELUM MEMBACA YAA WAHAI PARA READERS KESAYANGAN JENLISA..
































"Why you have to go? Kau disini juga mendapat beasiswa dari universitas yang sangat bagus." Tanya Lisa.

Jennie hanya diam dan tetap memasang wajah dinginnya. Hal itu membuat Lisa menghela nafas kesal.

"Baby, aku menolak Daddy yang menyuruhku kembali ke Thailand karena aku ingin bersamamu." Ujar Lisa dengan sedikit mengerang frustasi.

Keputusan Jennie yang dia buat secara sepihak membuat Lisa kesal. Pasalnya, Jennie memutuskan untuk kuliah di Amerika. Tanpa sepengetahuan Lisa, Jennie sudah menandatangani surat persetujuan bahwa dia menerima beasiswa tsb.

"Itu masalahnya, Lisa." Jawab Jennie pelan dan masih enggan menatap Lisa.

Lisa mengerutkan keningnya mendengar jawaban Jennie. "Apa masalahnya? Belakangan ini kita baik-baik saja. Apa aku membuatmu kesal tanpa aku sadari?" Tanya Lisa yang bingung dan sedikit emosi.

"Kita harus mengakhiri hubungan kita. Aku tidak ingin mengecewakan Eomma." Jawab Jennie yang memberanikan diri menatap Lisa.

Lisa sangat terkejut mendengar ucapan Jennie. Dia menatap Jennie tanpa bisa mengatakan sepatah kata pun.

"Eomma masih sangat terpukul dengan kepergian Appa. Aku tidak ingin mengecewakan Eomma. Eomma memang bukan seorang homophobic. Tapi dia berharap aku memiliki kehidupan yang normal. Agar tidak merasakan sakit sepertinya." Lanjut Jennie.

Lisa tertawa hambar mendengarnya. "Apa kau pikir aku tidak bisa memberikanmu kehidupan yang normal? Apa kau pikir aku tidak bisa membuatmu bahagia?! Kau pikir hanya seorang pria yang bisa membuatmu hidup normal dan bahagia? Lihat Ibumu. Ayahmu meninggalkannya saat Ibumu hamil! Apa kau pikir aku akan berbuat seperti itu padamu?!" Lisa tidak bisa menahan emosinya.

"Dan kau pikir hubungan kita normal?!" Tanya Jennie yang juga tidak kalah emosi. "Kau pikir orang tidak akan mencibir kita? Tidak akan menghina kita? Lihat bagaimana anak-anak di sekolah merendahkan kita padahal mereka tidak tahu kita sepasang kekasih! Apa kau bisa membayangkan bagaimana kalau dunia tahu tentang hubungan kita?!" Jennie mulai menangis.

Lisa terhenyak. Air matanya menetes tanpa dia sadari. Hatinya terlalu sesak mendengar ucapan dan melihat wajah dingin Jennie. Dia mencoba memahami perkataan Jennie. Dan hanya ada satu kata terbesit tentang semua ucapan Jennie. Takut.

"Are you afraid?!" Tanya Lisa. "Kau takut menghadapi semuanya bersamaku?" Tanyanya lagi.

Jennie tidak bisa menjawab, dia hanya terus menangis dan menghindari tatapan mata Lisa.

Lisa menangkup wajah Jennie dan mengarahkan ke wajahnya. "Baby.. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu. Aku tidak akan membiarkan siapa pun membuatmu menangis. Kau tidak perlu takut. Aku bahkan akan melindungimu dengan nyawaku, chagii.." Lisa menyeka air mata Jennie dengan ibu jarinya.

Jennie menggelengkan kepalanya dan melepas tangan Lisa yang menangkup wajahnya. "Kau tidak akan bisa terus melindungiku dari hujatan dan hinaan orang, Lisa. Aku hanya ingin memiliki kehidupan normal. Tanpa hujatan dan hinaan yang akan berdampak pada keluargaku." Ujar Jennie. "Sungguh, aku tidak ingin Eomma tersakiti lagi." Lanjut Jennie.









"Is that Lisa?!"

Suara Zac menyadarkan Jennie dari lamunnya dan melihat ke arah yang ditunjuk oleh Zac. Ya, Lisa baru saja masuk bersama dengan Chaeyoung. Namun langkah mereka terhenti karena Chaeyoung meladeni permintaan beberapa orang untuk berfoto bersama dirinya.

I See U See Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang